Puluhan orang tewas dalam unjuk rasa pro-Mursi
Merdeka.com - Setidaknya 70 orang dikabarkan tewas dalam sebuah unjuk rasa mendukung mantan Presiden Muhammad Mursi di Ibu Kota Kairo, Mesir.
Situs the Huffington Post melapokan, Sabtu (27/7), Ikhwanul Muslimin juga menyatakan lebih dari ratusan orang lainnya mengalami luka-luka, setelah pasukan keamanan menembaki para pengunjuk rasa pada Sabtu pagi waktu setempat.
"Mereka menembak bukan karena ingin melukai kami, tapi mereka menembak lantaran ingin membunuh," kata Juru bicara Ikhwanul Muslimin Gehad El-Haddad.
-
Kenapa mereka ditembak? Pelaku penembakan terhadap tiga orang pemuda asal Peboko, Kelurahan Kefamenanu Utara, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), ditangkap.
-
Apa tujuan utama serangan Mesir? Presiden baru Mesir, Anwar Sadat bertekad membalas kekahahan tersebut.
-
Mengapa tentara Israel menembaki siapa pun yang memasuki 'zona bunuh'? Menurut kesaksian para perwira dan tentara, tentara Israel menembaki siapa pun yang memasuki 'zona bunuh' yang telah ditetapkannya, baik bersenjata maupun sipil.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Apa yang ditembak? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL.
-
Mengapa penembakan terjadi? Serangan tersebut menyebabkan kebakaran hebat di gedung itu.
Sementara dari beberapa sumber lain mengatakan korban tewas mungkin bisa lebih tinggi lagi hingga mencapai 120 orang. Penembakan-penembakan itu berlangsung di beberapa lokasi demonstrasi.
Mesir kerap mengalami sejumlah protes dalam beberapa pekan terakhir sejak Mursi digulingkan pada 3 Juli lalu.
Saat ini, Mursi juga dituduh telah berkomplot dengan kelompok militan Palestina Hamas dalam rangka merencanakan serangan pada 2011 lalu dalam sebuah pemberontakan untuk menggulingkan mantan Presiden Husni Mubarak.
Presiden sementara Mesir Adli Mansour kemarin juga meminta pendukung Mursi agar segera mengakhiri aksi unjuk rasa dan kembali ke rumah mereka masing-masing.
"Pulanglah dan saya secara pribadi berjanji tidak ada seorang pun yang akan menuntut Anda secara hukum," kata Mansur, saat diwawancarai salah satu stasiun televisi lokal, seperti dikutip kantor berita Xinhua
Mansur menyampaikan hal itu kepada pendukung Mursi yang berada di Alun-alun Rabia al-Adawiya di Kairo dan di Alun-alun Nahda, dekat Universitas Kairo di Giza. (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengunjuk rasa di Meksiko mengecam serangan militer Israel di kota Rafah, Gaza.
Baca SelengkapnyaMereka marah setelah sebuah ledakan yang diduga serangan udara Israel menghantam rumah sakit di Jalur Gaza dan menewaskan ratusan orang.
Baca SelengkapnyaTiga Pemuda Palestina Ditembak di AS, Dua Korban Kritis
Baca SelengkapnyaMiliter Israel Sebarkan Selebaran Berisi Ayat Alquran dan Hadits Nabi, Ini Tujuannya
Baca SelengkapnyaPejabat dan Tentara Israel Akui Sebagian Besar Korban Tewas yang Dianggap “Teroris” adalah Warga Sipil
Baca SelengkapnyaMereka mengutuk serangan burtal dan biadab yang dilakukan Israel terhadap kamp pengungsian warga Palestina di Rafah yang menewaskan 45 orang.
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa menyerukan diberlakukannya embargo senjata dan sanksi terhadap Israel.
Baca SelengkapnyaOtoritas Palestina mengungkapkan tentara Israel telah melepaskan tembakan brutal ketika ribuan warga yang putus asa dan kelaparan menyerbu puluhan truk bantuan.
Baca SelengkapnyaHamas juga mengungkap alasan menyerang Israel pada 7 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaMereka juga sengaja membakar dan menghancurkan rumah warga sipil agar tak bisa lagi dihuni.
Baca SelengkapnyaHaniyeh menegaskan Hamas tidak akan mundur walaupun keluarga mereka ditargetkan Israel.
Baca Selengkapnya