Lembaga Eropa Sebut Rusia Pelaku Kejahatan Perang di Ukraina, Ini Bukti-Buktinya
Merdeka.com - Ahli dari Organisasi Kerja sama dan Keamanan Eropa (OSCE) menemukan "pola yang jelas" pelanggaran hukum humaniter internasional oleh tentara Rusia di Ukraina. Lembaga itu juga merinci sejumlah insiden yang bisa dikatakan masuk kategori kejahatan perang.
Laporan dari OSCE mengatakan mereka menemukan "bukti yang terpercaya" menyatakan telah terjadi pelanggaran terhadap kebutuhan paling mendasar dari hak asasi (hak untuk hidup, larangan penyiksaan dan perlakukan tidak manusiawi lainnya dan hukuman), terutama di kawasan yang dikuasai Rusia atau pasukan yang berada di bawah kendali Rusia.
Dalam pernyataannya di OSCE kemarin, Duta Besar Amerika Serikat Michael Carpenter mengatakan "menerima keseluruhan dokumen kekejaman yang dilakukan pasukan Rusia di Ukraina."
-
Kapan serangan Rusia di Kharkiv? Bom yang ditargetkan di salah satu apartemen kota terekam kamera CCTV.Dalam rekaman tersebut, terungkap detik-detik menjelang bom menghantam sudut kota. Bahkan, nyawa seorang wanita nyaris melayang saat tengah berjalan di dekat wilayah sasaran.
-
Siapa yang meneliti permukiman di Ukraina? Dikutip dari laman Interesting Engineering, arkeolog dari Universitas Kiel, Joseph Muller mulai meneliti permukiman besar ini pada 2011, berdasarkan penelitian dasar dari tahun 1960an.
-
Apa yang ditemukan di Ukraina? Dalam publikasi baru-baru ini yang diterbitkan oleh Neue Zürcher Zeitung (NZZ) dari Swiss, para peneliti menggambarkan reruntuhan menakjubkan dari apa yang mungkin merupakan 'kota terbesar di dunia', yang saat ini hanya dapat dilihat melalui bayangan udara dan pecahan tembikar yang berserakan.
-
Siapa yang membuat laporan tentang rencana serangan Hamas? Sebuah laporan dari Kan News Israel mengatakan laporan yang berjudul 'Pelatihan Serangan dari Awal Sampai Akhir yang Terperinci' disusun oleh Divisi Gaza militer Israel, didistribusikan pada 19 September 2023, dan diketahui oleh para pejabat tinggi intelijen.
-
Siapa yang dituduh terlibat kejahatan perang? Surat perintah tersebut menuduh Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant terlibat secara langsung dalam kejahatan perang, termasuk menggunakan kelaparan sebagai senjata, melakukan pembunuhan massal, serta tindakan tidak manusiawi lainnya.
"Laporan ini cukup kuat mendokumentasikan kekejaman pemerintahan Rusia," kata Carpenter, seperti dilansir laman CNN, Kamis (14/4).
Laporan sepanjang 110 halaman itu merinci laporan pembunuhan, penyiksaan, pemerkosaan, dan penghilangan paksa.
Tim pencari fakta OSCE "menerima sejumlah laporan yang terkadang disertai foto bukti, menuduh pasukan Rusia memakai lencana palang merah untuk mengambil kendaraan non-medis, bendera Ukraina, dam kendaraan militer atau polisi, bendera putih, pakaian warga sipil, dan simbol OSCE untuk memfasilitasi operasi militer mereka" kata laporan tersebut.
Di dalam laporan ini juga disebutkan ada seorang penerjemah Ukraina yang ditahan selama sembilan hari oleh pasukan Rusia. Dia mendekam di ruang bawah tanah yang dingin, berulangkali dipukuli dengan tongkat besi dan popor senapan, disiksa dengan setrum listrik, tidak diberi makan selama 48 jam dan dilecehkan.
Kemudian ada juga laporan seorang perempuan yang diperkosa berulang kali "di depan anaknya yang masih kecil" oleh seorang tentara Rusia yang mabuk yang sudah membunuh suaminya.
"Selain itu ada tuduhan pemerkosaan, termasuk pemerkosaan massal yang dilakukan oleh tentara Rusia di banyak wilayah di Ukraina," kata laporan itu.
Di dalam laporan juga ada kutipan informasi dari lembaga Ombudsperson Hak Asasi Parlemen Ukraina yang mengatakan 500.000 warga sipil dideportasi dari Ukraina ke Rusia dan mereka semua dipaksa mengungsi. Pertama mereka dikumpulkan di sejumlah kamp di Rusia dekat perbatasan Ukraina dan sebagian juga dibawa ke Pulau Sakhalin untuk dibebaskan di sana.
Dalam banyak kejadian, laporan tersebut mengatakan sudah terjadi kejahatan perang tapi tidak menyatakannya demikian. Dalam hal serangan ke rumah sakit bersalin di Mariupol, laporan itu mengatakan,"serangan ini memenuhi syarat pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional dan mereka yang melakukannya telah melakukan kejahatan perang."
Laporan ini adalah hasil dari pencarian fakta oleh tiga pakar OSCE dalam jangka waktu dari sejak dimulainya perang 24 Februari hingga 1 April. Misi ini diluncurkan setelah 45 negara meminta dilakukan penyelidikan pelanggaran HAM.
Namun laporan ini tidak mencakup waktu ketika terjadi kekejaman di Bucha yang dikatakan "memerlukan penyelidikan nasional dan internasional secara serius di lapangan dengan ahli forensik."
Laporan itu juga menyatakan, "pelanggaran juga terjadi di pihak Ukraina."
"Namun pelanggaran yang dilakukan Federasi Rusia lebih besar." Sebagian besar laporan pelanggaran yang dilakukan Ukraina adalah perlakuan terhadap tawanan tentara Rusia.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rusia Tangkap Semua Tersangka Pelaku Penembakan di Gedung Konser yang Tewaskan 133 Orang
Baca SelengkapnyaPenyelidikan PBB: Israel Terbukti Bersalah Atas Kejahatan Perang dan Kemanusiaan di Gaza
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 orang termasuk dua anak-anak tewas dan 111 orang luka-luka usai serangan Ukraina.
Baca SelengkapnyaBabak Belur, Begini Wajah Para Tersangka Penembakan Massal di Gedung Konser Rusia
Baca SelengkapnyaLaporan darurat ini, yang disusun 3.300 pengacara, diterbitkan setelah AS menggunakan hak veto-nya untuk menggagalkan resolusi Dewan Keamanan PBB.
Baca SelengkapnyaLaporan ini telah disampaikan ke Dewan Hak Asasi Manusia PBB.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar negara-negara yang kerap diserang hacker.
Baca SelengkapnyaVideo merekam adu tembak tentara Ukraina dan Rusia di dalam sebuah parit
Baca Selengkapnyatentara Israel juga begitu kejam terhadap perempuan dan anak perempuan Palestina. Tak cuma di Gaza, perlakuan biadab itu juga terjadi di Tepi Barat.
Baca SelengkapnyaPresiden Rusia Vladimir Putin mengatakan perang dan kekerasan yang terjadi antara Israel dan Palestina salah Amerika.
Baca SelengkapnyaMoskow menuduh Ukraina menembak jatuh pesawat angkut Rusia Ilyushin Il-76. Sebanyak 74 orang di dalamnya tewas, termasuk 65 tahanan Ukraina.
Baca Selengkapnya