Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lembaga PBB Ungkap Serangkaian Kebohongan White Helmets di Suriah

Lembaga PBB Ungkap Serangkaian Kebohongan White Helmets di Suriah white helmets. ©Reuters

Merdeka.com - Yayasan Studi Demokrasi yang bermarkas di Rusia Kamis lalu membeberkan serangkaian bukti kejahatan White Helmets di Suriah. Yayasan Studi Demokrasi merupakan lembaga anggota jaringan Global untuk Penelitian Kontra-Terorisme dari Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Dalam presentasinya di markas PBB New York, Kamis lalu Direktur Yayasan untuk Studi Demokrasi, Maxim Grigoriev, mengatakan White Helmets (WH) bukanlah anggota tim kemanusiaan tapi perpanjangan tangan dari para jihadis dan sudah selayaknya dianggap sebagai organisasi teroris.

Di media-media barat WH dipuji sebagai tim kemanusiaan yang menolong warga sipil di tengah kecamuk perang Suriah. Tapi hasil penyelidikan dari Yayasan Studi Demokrasi menyatakan WH adalah kelompok yang melakukan rekayasa serangan gas kimia, memperjual belikan organ tubuh warga yang tewas atau luka akibat perang.

Duta besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan bukti-bukti yang ada memperlihatkan kelompok WH sangat berbahaya.

"WH layak dimasukkan dalam daftar teroris oleh PBB," kata Nebenzia, seperti dilansir laman Russia Today, pekan lalu.

Hampir semua anggota WH, kata Grigoriev, adalah orang-orang bayaran. Selain itu ada bukti tak terbantahkan mereka juga menerima perintah dari Jaish al Islam, kelompok militan yang sempat menguasai Douma.

"Merekayasa serangan gas kimia adalah bagian penting dari kegiatan WH. Mereka juga terlibat dalam membuat berita bohong dan aksi penyelamatan palsu," ujar Grigoriev.

WH juga menjarah rumah warga yang hancur dan mengambil organ tubuh dari mayat serta memaksa anak-anak keluar dari sekolah dan taman kanak-kanak untuk menjadikan tempat itu markas mereka.

"Dari hitungan kasar ada 26 markas mereka di Ghouta Timur, 10 berlokasi di sekolah dan satu di taman kanak-kanak," kata Grigoriev mengutip pengakuan dari jurnalis Suriah di lokasi.

Laporan penyelidikan dari Yayasan Studi Demokrasi berdasarkan wawancara kepada lebih dari 100 saksi di lapangan, termasuk 40 anggota WH, 50 warga lokal, dan 15 bekas militan. Lebih dari 500 penduduk di Aleppo dan Daraa juga disurvei.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Erdogan Sebut Jumlah Pejuang Hamas yang Dirawat di Turki
Erdogan Sebut Jumlah Pejuang Hamas yang Dirawat di Turki

Erdogan salah satu pemimpin dunia yang mengeca keras agresi brutal Israel di Jalur Gaza, Palestina.

Baca Selengkapnya
Benarkah Video Hamas Lancarkan Serangan pada Olimpiade Paris? Cek Faktanya
Benarkah Video Hamas Lancarkan Serangan pada Olimpiade Paris? Cek Faktanya

Video Hamas akan lakukan serangan pada Olimpiade Paris? Simak penelusurannya

Baca Selengkapnya
Ukraina Sediakan 150 Drone untuk Kelompok Pemberontak HTS Sebelum Suriah Runtuh
Ukraina Sediakan 150 Drone untuk Kelompok Pemberontak HTS Sebelum Suriah Runtuh

Hayat Tahrir al-Sham (HTS) merebut Damaskus pada Minggu (8/12) dan mengumukan runtuhnya rezim Presiden Bashar Al-Assad.

Baca Selengkapnya
Dimasukan PBB ke 'Daftar Hitam' Pembunuh Anak-anak, Israel Malah Ngaku Tentaranya Paling Bermoral di Dunia
Dimasukan PBB ke 'Daftar Hitam' Pembunuh Anak-anak, Israel Malah Ngaku Tentaranya Paling Bermoral di Dunia

PBB memasukkan Israel ke dalam 'Daftar Hitam' pembunuh anak-anak. Namun, negara ini justru mengaku tentaranya paling bermoral di dunia.

Baca Selengkapnya
Pemberontak Suriah Pernah Ungkap Mereka 'Cinta Israel', Dibantu Persenjataan Senilai Miliaran Dolar oleh AS
Pemberontak Suriah Pernah Ungkap Mereka 'Cinta Israel', Dibantu Persenjataan Senilai Miliaran Dolar oleh AS

AS mengirim bantuan senjata ke kelompok pemberontak Suriah sejak demonstrasi pecah pada 2011.

Baca Selengkapnya
Pemberontak Suriah Klaim Rebut Ibu Kota Damaskus, Presiden Bashar Al-Assad Kabur ke Luar Negeri
Pemberontak Suriah Klaim Rebut Ibu Kota Damaskus, Presiden Bashar Al-Assad Kabur ke Luar Negeri

Pengumuman ini disampaikan setelah pemberontak merebut dua kota di Suriah yaitu Aleppo dan Homs.

Baca Selengkapnya
CNN Diduga Rekayasa Liputan di Penjara Suriah, Sosok yang Dibebaskan Ternyata Bukan Tahanan Rezim Assad
CNN Diduga Rekayasa Liputan di Penjara Suriah, Sosok yang Dibebaskan Ternyata Bukan Tahanan Rezim Assad

Video jurnalis CNN mengeluarkan seseorang dari penjara di Suriah viral, namun ternyata pria yang dibebaskan tersebut bukan tahanan rezim Bashar Al-Assad.

Baca Selengkapnya
BNPT Duga Kuat Acara ‘Metamorfoshow’ di TMII Terkait HTI, Ini Indikasinya
BNPT Duga Kuat Acara ‘Metamorfoshow’ di TMII Terkait HTI, Ini Indikasinya

BNPT menyebut sejak resmi dibubarkan pada tahun 2017, HTI bukan berarti telah tumbang. Gerakan ini terus melakukan kegiatan bawah tanah

Baca Selengkapnya
Israel Bayar Google Ads Demi Sebarkan Kampanye Kotor Lawan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina, Ini Tujuannya
Israel Bayar Google Ads Demi Sebarkan Kampanye Kotor Lawan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina, Ini Tujuannya

Israel menuduh UNRWA terlibat dalam Operasi Badai Al-Aqsa yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penemuan Kuburan Massal Jejak Kekejaman Rezim Bashar al-Assad di Suriah, Diduga Berisi Ribuan Mayat
FOTO: Penemuan Kuburan Massal Jejak Kekejaman Rezim Bashar al-Assad di Suriah, Diduga Berisi Ribuan Mayat

Kuburan massal ini ditemukan setelah kelompok pemberontak yang dipimpin Hayat Tahrir al-Sham menggulingkan rezim Bashar Al-Assad.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diminta Tak Mudah Terpancing Ajakan Jihad ke Suriah di Media Sosial
Masyarakat Diminta Tak Mudah Terpancing Ajakan Jihad ke Suriah di Media Sosial

Ajakan ke Suriah sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab

Baca Selengkapnya
"Kami Ditembaki Seperti Guyuran Hujan, Orang-Orang Dibunuh dengan Cara yang Tak Pernah Saya Bayangkan"

Pasukan penjaga perbatasan Arab Saudi terlibat dalam kematian "ratusan" migran dan pencari suaka asal Ethiopia di perbatasan Yaman.

Baca Selengkapnya