Lempengan Tanah Liat Berusia 4.000 Tahun Ini Ungkap Nama-Nama Dewa yang Terlupakan

Merdeka.com - Setelah meneliti dua lempengan tanah liat kuno yang mirip dengan Batu Rosetta, para peneliti menemukan dan memecahkan kode bahasa yang telah hilang selama ribuan tahun. Lempengan yang diyakini berusia 4.000 tahun itu ditemukan di Irak 30 tahun lalu.
Lempengan tersebut disimpan di dua tempat berbeda; di Jonathan and Jeanette Rosen Cuneiform Collection dan satu lagi menjadi koleksi pribadi di London.
Akademisi Manfred Krebernik dan Andrew R George telah meneliti lempengan tersebut sejak 2016. Hasil temuan keduanya diterbitkan dalam jurnal Prancis, Revue d’assyriologie et d’archéologie orientale, pada Januari lalu.
Dikutip dari laman History of Yesterday, Sabtu (18/2), kedua lempengan ditulis dalam format lanskap, yang umum dengan Papan Babilonia Tengah dari Periode Kassite di Mesopotamia selatan selama milenium pertama SM. Sepintas, lempengan tersebut tampaknya memiliki karakteristik lain yang sebanding dengan yang telah digali sebelumnya.
Sisi kedua mengandung sesuatu yang "luar biasa": bahasa yang hilang, yang seharusnya sudah lama ada (meskipun beberapa mempertanyakannya), tetapi dengan sedikit spesimen yang masih hidup.
Krebernik dan George menemukan bahasa misterius dalam lempengan itu berasal dari bahasa keluarga Semit Barat, yang juga termasuk Ibrani dan Aramaik.
Kedua lempengan tersebut juga mengungkap informasi masyarakat Amori dan kepercayaan mereka. Salah satu bagian lempenga mencantumkan nama-nama dewa, yang diyakini merepresentasikan nama Dewa-Dewa Kuno.
“Jika bahasa kolom sebelah kiri adalah orang Amori, pertanyaan yang kemudian muncul adalah apakah daftar dewa yang membuka kolom sebelah kiri teks No. 1 dapat dipahami sebagai cerminan dari panteon khusus orang Amori,” tulis George dan Krebernik.
“Setiap dewa dijelaskan di kolom sebelah kanan sebagai mitra dari anggota terkenal jajaran Babilonia.”
Banyak lempengan tanah liat yang tercakup dalam aksara paku kuno - salah satu bentuk tulisan paling awal di mana cetakan berbentuk baji dibuat di tanah liat basah dengan stylus - ditulis dalam bahasa Akkadia, dan pemahaman menyeluruh tentang bahasa tersebut merupakan bagian penting pendidikan di Mesopotamia selama lebih dari seribu tahun.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya