Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lima cara protes paling mengerikan sejagat

Lima cara protes paling mengerikan sejagat Aksi protes paling mengerikan sejagat. ©listverse.com

Merdeka.com - Jika keinginan tak sesuai kenyataan, protes pun dilancarkan. Banyak orang memilih cara protes biasa seperti membawa massa atau melancarkan serangan lewat badan hukum dan jalur sah. Namun ada pula cara protes yang ekstrem bahkan di luar akal sehat.

Mulai dari membakar diri, menjahit mulut, hingga menggantung dirinya di kait besar, dan mengumpulkan darah merupakan sebagian aksi unjuk rasa banyak dikenal ekstrem di masyarakat dunia. Namun lima cara ini dinilai paling menggelengkan kepala.

Cara protes mana saja yang tidak pakai nalar? Dilansir dari situs listverse.com berikut ulasannya.

Hancurkan rumah sendiri

Pada 1978 di Pantai Fort Walton, Negara Bagian Florida, Amerika Serikat warga ngamuk lantaran pajak rumah mereka dinaikkan dua kali lipat. Mereka mempersenjatai diri dan melakukan protes dengan membuat petisi menolak kenaikan pajak tempat tinggal.

Namun salah satu warga dikenal sebagai penjual mobil memutuskan melakukan protes efektif langsung ditanggapi.?

Dia mengumpulkan massa untuk melihat dirinya membakar dan merubuhkan rumahnya sendiri. Ini jelas tepat sasaran sebab pemerintah tidak bisa mengambil pajak dari rumah hancur.?

Paku buah zakar

Seorang seniman asal Rusia dilarikan ke rumah sakit sebab memaku buah zakarnya sendiri di Lapangan Merah, Ibu Kota Moskow. Ini dia lakukan demi memprotes sikap sewenang-wenang pemerintah pada hak politik warga.

Pyotr Pavlensky nama seniman itu duduk telanjang di depan monumen makam Vladimir Lenin bapak revolusi komunis Rusia. Beberapa pejalan kaki mencoba merekamnya namun para petugas kepolisian mencoba menutupi pemandangan mengerikan itu dengan selimut.

Pavlensky segera dilarikan ke klinik terdekat. Dia seniman sama yang menjahit mulutnya saat protes soal penangkapan grup band aliran punk perempuan Pussy Riot dua tahun lalu. "Semakin hari hak berpolitik di negara ini semakin miskin," ujarnya.

Polisi segera menahan Pavlensky sesaat setelah mendapat perawatan. Dia dikenal ekstrem dalam demonstrasi menyampaikan pendapatnya.

Potong penis

Setiap manusia pasti ingin menikah dengan seseorang dia cintai. Namun masih banyak praktik perjodohan membuat mereka yang mengalaminya merasa depresi.

Seorang pemuda asal Mesir tidak disebutkan namanya dari golongan kaya jatuh hati dengan gadis dari strata lebih rendah. Dia berusaha menyakinkan sang ayah agar mau menerima gadis itu. Usahanya sia-sia, keluarga tetap ingin menjodohkan si pemuda dengan perempuan juga mempunyai status ekonomi sama dengan keluarga mereka.

Peristiwa terjadi pada 2011 ini cukup membuat geger Negeri Sungai Nil itu. Si pemuda yang ogah dijodohkan nekat melancarkan protes dengan memotong penisnya. Para medis pun tidak mampu memasang kembali kelamin lelaki itu.

Lempar kacang dari hidung

Mahasiswa Inggris bernama Mark McGowan punya cara kocak sekaligus menggelikan untuk memprotes kebijakan Britania atas utang pinjaman dana pendidikan. Bila sebagian besar protes dengan menggandeng kelompok organisasi bisa menyuarakan kepentingan mereka, McGowan malah berlatih keterampilan.

Bukan sembarang keterampilan. Dia bermaksud melempar kacang sejauh 11,2 kilometer lewat hidungnya. Jarak itu diperkirakan sampai ke depan pintu Perdana Menteri David Cameron.?

McGowan memang tersohor unik dalam melakukan cara protes. Dia pernah menggunakan jari kakinya memindahkan bus hampir 30 meter saat berdemonstrasi menentang kebijakan lalu lintas di Inggris.

Tabrakkan diri ke kereta cepat

Kasus bunuh diri di Jepang cukup tinggi terutama di kalangan anak muda. Pelbagai tekanan hidup mulai dari sosial dan pendidikan bisa membuat mereka depresi.

Pada 2010, sebuah sekolah di Jepang mengumumkan saham mereka telah dibeli sekolah lain dan ini membuat banyak murid kesal. Salah satunya bocah 11 tahun tidak disebutkan namanya. Dia merasa ini membawa konsekuensi buruk bagi dia dan teman-temannya.

Dia pun melakukan protes namun tidak berdaya dan suaranya seolah tidak didengar pihak sekolah. Akhirnya dia meninggalkan catatan agar sekolah tidak melakukan penggabungan dengan pihak lain. Setelah itu dia pun menabrakkan diri ke kereta cepat tengah melaju.?

(mdk/din)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
10 Demonstrasi Terbesar di Dunia Sepanjang Sejarah
10 Demonstrasi Terbesar di Dunia Sepanjang Sejarah

Merdeka.com merangkum informasi tentang 10 demonstrasi terbesar di dunia sepanjang sejarah.

Baca Selengkapnya
FOTO: Bentrok Buruh dan Polisi Warnai Aksi May Day di Berbagai Negara
FOTO: Bentrok Buruh dan Polisi Warnai Aksi May Day di Berbagai Negara

Bentrokan pecah ketika para buruh berkumpul di pusat-pusat kota untuk menyampaikan aspirasi terkait hak-hak mereka.

Baca Selengkapnya
Koalisi Masyarakat Sipil Minta Kapolri Bertanggung Jawab Buntut Polisi Represif ke Demonstran Kawal Putusan MK
Koalisi Masyarakat Sipil Minta Kapolri Bertanggung Jawab Buntut Polisi Represif ke Demonstran Kawal Putusan MK

Usman menyoroti penggunaan water cannon, gas air mata, atau penangkapan dan penahanan secara sewenang-wenang kepada pengunjuk rasa.

Baca Selengkapnya
FOTO: Demo Tuntut Omnibus Law Dicabut, Lautan Massa Buruh Padati Jalan MH Thamrin
FOTO: Demo Tuntut Omnibus Law Dicabut, Lautan Massa Buruh Padati Jalan MH Thamrin

Lautan massa buruh tampak memadati ruas Jalan Jenderal MH Thamrin, Jakarta Pusat saat melakukan longmarch menuju kawasan Patung Kuda.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kepung Gedung DPR, Pendemo Bawa Poster Gambar Jokowi Hingga Singgung Oligarki
FOTO: Kepung Gedung DPR, Pendemo Bawa Poster Gambar Jokowi Hingga Singgung Oligarki

Pengunjuk rasa dari berbagai kelompok elemen masyarakat mengepung Gedung DPR untuk menolak pengesahan revisi UU Pilkada.

Baca Selengkapnya
FOTO: Momen Massa May Day di HI Singgung Pemerintah 'Agak Laen': Upah Dibayar Murah, Buruh Dipandang Rendah
FOTO: Momen Massa May Day di HI Singgung Pemerintah 'Agak Laen': Upah Dibayar Murah, Buruh Dipandang Rendah

Massa buruh yang menggelar aksi May Day di Bundaran HI juga membawa 'tikus raksasa' berdasi yang membawa buku hitam bertuliskan "Omnibus Law UU Cipta Kerja".

Baca Selengkapnya
FOTO: Kecam Serangan Israel ke Rafah, Warga Pro-Palestina di Meksiko Bakar Bendera Amerika dan Israel
FOTO: Kecam Serangan Israel ke Rafah, Warga Pro-Palestina di Meksiko Bakar Bendera Amerika dan Israel

Pengunjuk rasa di Meksiko mengecam serangan militer Israel di kota Rafah, Gaza.

Baca Selengkapnya
FOTO: Dinilai Tidak Pro Rakyat, Massa Buruh Bersama Masyarakat Menolak Program Tapera
FOTO: Dinilai Tidak Pro Rakyat, Massa Buruh Bersama Masyarakat Menolak Program Tapera

Pengunjuk rasa menyatakan program Tapera yang diwajibkan untuk para pekerja merupakan kebijakan yang tidak pro rakyat.

Baca Selengkapnya
Amnesty International Soroti Kekerasan Polisi ke Massa Demo Penolakan RUU Pilkada
Amnesty International Soroti Kekerasan Polisi ke Massa Demo Penolakan RUU Pilkada

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid mengatakan, aparat kepolisian kembali bersikap brutal kepada para pengunjuk rasa

Baca Selengkapnya
FOTO: Tuntut Cabut UU Cipta Kerja, Massa GEBRAK Geruduk Gedung MK dan Ancam Mogok Kerja
FOTO: Tuntut Cabut UU Cipta Kerja, Massa GEBRAK Geruduk Gedung MK dan Ancam Mogok Kerja

Dalam aksinya mereka meminta pemerintah mencabut Omnibus Law Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja beserta PP Turunannya.

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Emak-Emak Geruduk Gedung KPU Tolak Kecurangan Pemilu 2024
FOTO: Aksi Emak-Emak Geruduk Gedung KPU Tolak Kecurangan Pemilu 2024

Mereka memprotes dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024 untuk memenangkan salah satu pasangan calon.

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Bakar Ban hingga Poster Warnai Demo Tolak Putusan MK di Patung Kuda
FOTO: Aksi Bakar Ban hingga Poster Warnai Demo Tolak Putusan MK di Patung Kuda

Aksi pembakaran ban, spanduk dan poster pecah usai hasil putusan MK terkait gugatan sengketa Pilpres 2024 mendapat penolakan dari masyarakat pendukung 01 & 03.

Baca Selengkapnya