Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lima fakta ISIS makin hari makin miskin

Lima fakta ISIS makin hari makin miskin Militer Irak. ©2016 AFP PHOTO/AHMAD AL-RUBAYE

Merdeka.com - Kelompok teror Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dikenal dengan tawarannya merekrut pengikut dengan gaji super besar. Namun, belakangan ini keuangan ISIS dinilai memburuk.

Perang yang dilakukan di wilayah basis ISIS, Raqqah, Suriah oleh koalisi negara pemberantas Daesh, sebutan lain ISIS, seperti Amerika, Turki, beberapa negara Eropa dan juga kerja sama Rusia dan militer Suriah rupanya berdampak besar. Serangan mereka menyasar ke gudang penyimpanan senjata hingga tempat penyimpanan uang.

Serangan membabi buta juga banyak menewaskan militan mereka. Dan semua hal tersebut mengakibatkan ISIS mulai bangkrut.

Kebangkrutan mereka ditandai dengan dikurangi gaji para militan hingga 50 persen, mereka juga sampai merekrut seorang ahli minyak untuk mengatur persediaan minyak untuk dijual.

Beberapa fakta ISIS semakin miskin sudah dirangkum merdeka.com. Penasaran apa saja? Berikut beritanya:

ISIS jual organ tubuh sandera dan anggota yang tewas

Kelompok Negara Islam untuk Irak dan Syam (ISIS) kini terancam bangkrut lalu mulai melakukan segala cara demi mendapatkan uang. Mereka menjual organ tubuh segar dari para sandera serta organ tubuh yang diawetkan dari anggota mereka telah tewas.

ISIS hingga kini masih mendapat pemasukan sekitar Rp 25 miliar dari jual minyak, perdagangan manusia, dan narkotika. Namun dilansir baru-baru ini mereka mendatangkan dokter untuk mengambil organ dalam tak hanya milik anggota mereka yang meninggal namun juga sandera masih hidup, termasuk anak-anak.

Laporan ini dimuat dalam situs al-Monitor. Salah satu dokter yang direkrut yakni spesialis hidung, telinga, dan tenggorokan (THT) bernama Siruwan al-Mosuli. Dia menceritakan pada al-Monitor jika bos ISIS menyewa beberapa para medis asing demi memuluskan penjualan organ ini dan tentu saja bisa mendatangkan keuntungan besar.

Bahkan ISIS mendirikan divisi khusus untuk menjual semua organ ini termasuk hati, jantung, dan ginjal di pasar ilegal. "Mereka menutupinya dengan membaurkan dokter sewaan ISIS dan dokter lokal," ujar al-Mosuli.

Setelah mengeluarkan organ-organ itu, ISIS langsung mendistribusikannya melalui jaringan dokter-dokter mereka di luar Irak. Kebanyakan dari organ ini dikirim ke Arab Saudi dan Turki. Salah satu laporan menyebut keluarga di Turki telah membeli organ ini seharga Rp 500 jutaan.

ISIS cari manager untuk urus minyak

Mencari pekerjaan dewasa ini bukan perkara gampang. Siapa tidak tergiur mendapat gaji Rp 2,7 miliar setahun? Sayangnya tawaran pendapatan besar itu berasal dari kelompok Negara Islam untuk Irak dan Syam (ISIS). Mereka mencari seseorang mampu menjadi manajer kilang minyak di wilayah kekuasaan ekstremis itu. Ini lantaran beberapa bulan belakangan ISIS mengalami kerugian.

Pekerjaan ini memang menarik dan ISIS menempatkan iklan pencarian ini lewat agen gelap yang menyebarkannya hingga ke Afrika Utara. Kelompok ekstremis ini telah menduduki setidaknya 11 ladang minyak di Irak dan Suriah dan menghasilkan Rp 38,6 miliar sehari dalam penjualan sekitar Juni. Ini menempatkan ISIS sebagai geng teroris paling kaya sejagat.

Namun lansiran terakhir keuntungan itu merosot dengan sejumlah alasan tertentu hingga memaksa mereka mencari tenaga ahli ditempatkan sebagai manajer paham soal pengolahan dan distribusi minyak. 

Awalnya mereka mencari tenaga ahli dengan cara mengintimidasi namun tak berhasil. Banyak pekerja mereka melarikan diri lantaran keluarganya ikut diancam ISIS.

Kelompok ekstremis ini diyakini juga tengah berjuang mencari pembeli minyaknya. Namun pengamat minyak dunia Matthew M Reed dari Amerika Serikat mengatakan tentu tak ada perusahaan besar bakal bekerja sama dengan ISIS. "Minyak mereka saat ini seperti radioaktif yang berbahaya. Tak satu pun mau menyentuhnya," ujar Reed.

ISIS potong gaji militan hingga 50 persen

Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dilaporkan makin kesulitan mendanai aksi teror mereka. Hal ini diakibatkan makin menyusutnya wilayah kekuasaan dan harga minyak yang tengah murah.

Berdasarkan informasi dan analisis dari IHS, penerimaan ISIS ambruk 30 persen. Maret lalu, ISIS hanya mampu mengumpulkan USD 56 juta. Angka ini turun drastis dibanding pada pertengahan 2015 di mana mereka mampu meraup USD 80 juta.

Menurut Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, penurunan pendapatan membuat ISIS kesulitan mengekspansi daerah jajahannya. Selain itu, imbas lainnya ialah gaji para pejuangnya harus rela dipotong hingga setengah.

Kejadian ini merupakan pukulan bagi kelompok yang sempat masuk salah satu teroris terkaya tersebut.

Penyebab lain dari kesulitan pendanaan ini ialah semakin sedikitnya penduduk yang tinggal di wilayah kekuasaan ISIS. Semakin sedikit penduduk maka penerimaan pajak turut tergerus.

"Penduduk yang tinggal di bawah kuasa ISIS menurun dari 9 juta menjadi 6 juta orang," ujat analis senior IHS, Columb Strack.

Militan ISIS juga sampai menarik biaya untuk tiap warga yang membetulkan antena rumahnya. Penduduk juga diminta 'denda keimanan' jika mereka tidak bisa menjawab pertanyaan seputar Al-quran.

Uang simpanan ISIS sebesar Rp 10,5 T ludes dibakar koalisi lawan terorisme

Serangan udara Amerika Serikat menghancurkan uang simpanan kelompok teror Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sebesar USD 800 juta (setara Rp 10.5 triliun). Koalisi melawan ISIS ini sebelumnya juga telah menghancurkan depot uang ISIS di mana tersimpan uang sebanyak USD 150 juta (setara Rp 1,9 triliun).

Menurut Angkatan Udara AS, Mayjen Peter Gersten mengatakan kelompok teror tersebut sudah bangkrut dan juga gagal dalam merekrut mereka anggota baru. Gersten yang juga merupakan wakil komandan untuk operasi militer ini mengatakan akan mencoba untuk mematahkan semangat ISIS.

"Kami melihat sebuah kehancuran dari ISIS," kata dia.

"Kami juga melihat ketidakmampuan mereka membayar orang, ketidakmampuan untuk melawan, kami menonton mereka mencoba untuk meninggalkan ISIS setiap harinya dengan berbagai cara," sambung Gersten.

Sejak akhir tahun lalu, angka orang asing yang bergabung dengan ISIS semakin menurun. Dari sekitar 1.500 hingga 2.000 orang per bulan menjadi 200 saja.

Militan ISIS bisnis tambak ikan dan jual mobil

Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) dilaporkan menjual ikan dari empang-empang di pesisir utara Irak yang mereka kuasai, untuk menutupi kebutuhan operasional. Militan Khilafah ini membutuhkan tambahan setelah beberapa sumur minyak yang mereka jarah direbut kembali oleh pasukan Suriah dibantu tentara Rusia.

Selain ikan, ISIS dilaporkan mulai menjual mobil bekas dari dealer-dealer yang mereka duduki. NDTV melaporkan, Jumat (29/4), ISIS berusaha kreatif mencari sumber pendapatan baru.

"Sumber-sumber pemasukan militan sudah sangat berbeda dibanding saat awal kekhalifahan dideklarasikan dua tahun lalu," kata Hakim Jabbar Abid al-Huchaimi di Pengadilan Baghdad yang menangani kasus penjualan barang ilegal wilayah ISIS.

Di masa jayanya, ISIS memperoleh pendapatan tahunan hingga USD 2,9 miliar hanya dari penjualan minyak. Dana sebesar itu cukup untuk membeli senjata, amunisi, serta menggaji militan dari Baitul Mal yang terpusat di Kota Mosul.

Belakangan, serangan intensif koalisi Barat dipimpin Amerika Serikat, serta keterlibatan Rusia membantu Presiden Bashar al-Assad, menekan manuver ISIS. Provinsi Homs, misalnya, kini sudah direbut kembali militer Suriah.

(mdk/ard)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sindikat Penjual Organ Tubuh Asal Israel Ditangkap di Turki, Begini Cara Kerja Mereka
Sindikat Penjual Organ Tubuh Asal Israel Ditangkap di Turki, Begini Cara Kerja Mereka

Sindikat Penjual Organ Tubuh Asal Israel Ditangkap di Turki, Begini Cara Kerja Mereka

Baca Selengkapnya
Guru hingga Lulusan S2 jadi Korban Jual Ginjal, Motifnya Ekonomi Terpuruk Akibat Pandemi Covid-19
Guru hingga Lulusan S2 jadi Korban Jual Ginjal, Motifnya Ekonomi Terpuruk Akibat Pandemi Covid-19

Hengky menyebut, temuan polisi, korban memiliki latar belakang berbeda-beda. Mulai dari pedagang, guru, hingga lulusan S2.

Baca Selengkapnya
Instagram Imam Masykur Pemuda Aceh yang Disiksa & Dibunuh Paspampres Praka RM & 2 TNI Banjir Komentar, Sedih Lihat Foto-fotonya
Instagram Imam Masykur Pemuda Aceh yang Disiksa & Dibunuh Paspampres Praka RM & 2 TNI Banjir Komentar, Sedih Lihat Foto-fotonya

Penganiayaan berujung kematian yang melibatkan tiga prajurit TNI terjadi di Tangerang Selatan belum lama ini.

Baca Selengkapnya
Danpom: Paspampres Culik Pemuda Aceh Demi Tebusan Rp50 Juta, Yakin Tak Lapor Polisi Karena Ini
Danpom: Paspampres Culik Pemuda Aceh Demi Tebusan Rp50 Juta, Yakin Tak Lapor Polisi Karena Ini

Korban disebut pedagang obat-obatan ilegal di Ciputat, Tanggerang Selatan.

Baca Selengkapnya
⁠Mantan Pramugari Banting Stir Jualan Ikan, Awalnya Suami Suka Makan Ikan Kini Jual Sampai 1,5 Ton
⁠Mantan Pramugari Banting Stir Jualan Ikan, Awalnya Suami Suka Makan Ikan Kini Jual Sampai 1,5 Ton

Ifta Bintan adalah mantan pramugari yang kini banting stir menjadi seorang pengusaha ikan sukses sampai berhasil jual ikan sebanyak 1,5 ton.

Baca Selengkapnya
Berawal dari Hobi, Pria Asal Kediri Raup Omzet Rp90 Juta per Bulan dari Budidaya Ikan Hias
Berawal dari Hobi, Pria Asal Kediri Raup Omzet Rp90 Juta per Bulan dari Budidaya Ikan Hias

Budidaya ikan hias bisa menjadi sumber penghasilan yang menggiurkan.

Baca Selengkapnya
Akal Bulus Sindikat Jual Beli Ginjal di Bekasi, Rekrut Korban Lewat Facebook dan Bayar Rp135 Juta
Akal Bulus Sindikat Jual Beli Ginjal di Bekasi, Rekrut Korban Lewat Facebook dan Bayar Rp135 Juta

Para korban diberangkatkan ke Kamboja untuk melakukan transplantasi ginjal dengan modus family gathering.

Baca Selengkapnya
Gang Legendaris Kota Madiun Ini Dulu Surga bagi Pencinta Ikan Hias, Ini Potret Terbarunya Tersisa Satu Pedagang
Gang Legendaris Kota Madiun Ini Dulu Surga bagi Pencinta Ikan Hias, Ini Potret Terbarunya Tersisa Satu Pedagang

Pada tahun 1980-an, gang ini dikenal sebagai surga bagi pencinta ikan hias. Kini tersisa satu pedagang.

Baca Selengkapnya
Transaksi Jual Beli Ginjal Jaringan Internasional Dilakukan di Rumah Sakit Kamboja
Transaksi Jual Beli Ginjal Jaringan Internasional Dilakukan di Rumah Sakit Kamboja

Korban dijanjikan Rp135 juta setelah menjual ginjal

Baca Selengkapnya
Mengejutkan! Begini Cara Kerja Sindikat Perdagangan Anak Incar Targetnya, Korbannya Sudah Puluhan
Mengejutkan! Begini Cara Kerja Sindikat Perdagangan Anak Incar Targetnya, Korbannya Sudah Puluhan

KPAI terus bekerja sama dengan Siber Polri dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk mengungkap sindikat TPPO anak.

Baca Selengkapnya
Berawal dari Hobi Mancing, Pria Mantan Karyawan Ini Iseng Ternak dan Jual Beli Cacing di Gowa, Kini Sukses
Berawal dari Hobi Mancing, Pria Mantan Karyawan Ini Iseng Ternak dan Jual Beli Cacing di Gowa, Kini Sukses

Menurut pengakuan Irwan, mencari cacing di wilayah Sulawesi, khususnya Gowa sangat sulit tidak seperti di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya
Keunikan Ikan Mas Sinyonya Asli Pandeglang, Bisa Dimakan dan Jadi Hiasan
Keunikan Ikan Mas Sinyonya Asli Pandeglang, Bisa Dimakan dan Jadi Hiasan

Ikan mas asli Kabupaten Pandeglang, Banten ini unik, bisa jadi hiasan atau untuk dikonsumsi.

Baca Selengkapnya