Lima festival rayakan kematian
Merdeka.com - Selama ini sejagat hanya mengetahui Halloween salah satu acara memperingati kematian, bangkitnya para hantu, dan arwah. Biasanya warga dunia merayakannya dengan memakai kostum menyeramkan, namun seiring berkembangnya waktu menjadi unik dan tidak biasa seperti kostum robot atau tokoh kartun.
Ternyata merayakan kematian bukan milik Halloween saja. Di beberapa negara ada festival kematian diperingati saban tahun atau ada hal tertentu. Dilansir dari listverse.com, setidaknya ada lima parade untuk mengingat peristiwa berakhirnya hidup.
Seperti apa perayaan itu? Berikut ulasannya.
-
Siapa yang ikut merayakan? Raline Shah Sebagai bintang utama acara, Raline Shah bersyukur dapat merayakan penambahan usia dengan orang-orang terdekatnya.
-
Bagaimana cara merayakan Hari Roh Manusia Sedunia? Pada Hari Roh Manusia Sedunia, setiap orang diajak untuk bermeditasi untuk menemukan semangat kebebasan dan kedamaian yang hidup dalam diri kita masing-masing.
-
Bagaimana cara merayakan Hari Kebangkitan Nasional? Salah satunya yakni dengan berbagi semangat persatuan melalui kata-kata dan ucapan Hari Kebangkitan Nasional.
-
Siapa yang merayakan Imlek? Khususnya bagi mereka yang merayakan.
-
Apa yang dirayakan? Momen wisuda SMP selalu menjadi salah satu peristiwa yang dinantikan oleh setiap siswa dan keluarganya. Tak terkecuali Bintang Pratama Kurniawan, putra dari Hengky Kurniawan dan Christy Jusung.
Famadihana, Madagascar
Madagascar memang tidak mempunyai waktu khusus untuk memperingati sebuah kematian. Namun ada perayaan bernama Famadihana yakni membongkar sebuah makam. Jenazah dalam kuburan diangkat dan dikenakan kain sutera lalu diarak keliling pemakaman bersama musik pengiring.Tradisi ini datang dari penganut keyakinan Malagasy. Para penganut keyakinan ini percaya ruh orang mati tidak dapat kembali ke alam baka sebelum tubuhnya menjadi busuk. Tiap tujuh tahun sekali, mayat diangkat, dibungkus ulang, lalu dimasukkan kembali ke liang lahat bersama pesta besar-besaran. Perayaan ini melibatkan keluarga si jenazah.
Festival hantu lapar, China
Festival hantu lapar dirayakan warga China setiap malam ke-15 bulan ketujuh dalam kalender China. Bulan ini dikenal dengan bulannya para setan dan dipercaya arwah, jin, hantu bangkit dari alam kubur.Selama bulan itu, semua keluarga di China wajib mengosongkan satu kursi dalam meja makan atau di ruang keluarga untuk mengingat mereka telah tiada. Mereka juga membakar uang kertas selama festival berlangsung. Setelah perayaan berakhir, para warga China menuntun hantu kembali ke bawah tanah dengan menlarungkan lentera berbentuk bunga teratai di sungai atau danau.
Lemuria, Italia
Lemuria merupakan tradisi Roma kuno untuk mengusir roh jahat nenek moyang dari sebuah rumah. Setiap tempat tinggal harus dibersihkan oleh kepala rumah tangga dengan bangun tengah malam dan membasuh tangannya tiga kali. Lalu berjalan-jalan tanpa alas kaki ke sekeliling rumah sambil melemparkan kacang hitam dari atas bahu sebanyak sembilan kali. Dia juga merapal mantra 'jadikan kacang ini sebagai penebus bagi saya dan nenek moyang saya'.Ritual ini masih banyak dilakukan orang-orang Italia hingga saat ini.
Hari Raya Kematian, Meksiko
Hari Raya Kematian di Meksiko diadakan tiap dua hari awal November dan ini sudah masuk dalam rangkaian libur di negara itu. Perayaan ditandai dengan patung-patung tengkorak berada di tempat umum se-antero negara itu.Hari raya Kematian aslinya memperingati musim panen Suku Aztec, suku asli Meksiko. Sebulan penuh mereka merayakan persembahan untuk Dewi Mictecacihual, Dewi Kematian. Meski perayaannya dekat dengan Halloween namun peringatan ini lebih hangat. Banyak kegembiraan, nyanyian, dan dansa sepanjang malam.
Pitru Paksha, India
Festival Pitru Paksha merupakan tradisi Hindu di bulan Aswin dalam kalender agama itu. Perayaan berjalan selama dua minggu untuk memperingati ruh dan arwah nenek moyang serta pendahulu mereka. Dalam mitologi Hindu saat arwah prajurit Karna mencapai surga, dia tidak menemukan apa-apa untuk dimakan selain emas. Karna memohon pada Batara Indra untuk diberikan makanan namun Indra menolak lantaran semasa hidup Karna tidak pernah memberikan makanan pada leluhurnya. Akhirnya, dia membuat kesepakatan dengan Indra agar diturunkan ke bumi selama dua minggu untuk memberikan air dan makanan pada semua orang. (mdk/din)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tahlilan digelar setiap hari hingga tujuh hari kematian.
Baca SelengkapnyaMelihat prosesi upacara pemakaman di Tana Toraja, provinsi Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaPemprov Jawa Barat mengumumkan bahwa Ngunjung khas Kabupaten Indramayu ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).
Baca SelengkapnyaSepekang menjelang bulan suci Ramadan, TPU Karet Bivak mulai ramai dengan peziarah.
Baca SelengkapnyaUsai Salat Idul Fitri 1445 Hijriah, TPU Karet Bivak dibanjiri warga yang melakukan ziarah.
Baca SelengkapnyaViral, begini ritual Ma’nene di Toraja yang diadakan setiap bulan Agustus.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini rutin dilakukan setelah Idulfitri tepatnya pada 8 Syawal.
Baca SelengkapnyaMereka masih mempertahankan tradisi ini karena banyak pesan moral yang terkandung di dalamnya.
Baca SelengkapnyaRuwahan cukup berbeda dari tradisi penyambutan Ramadan di daerah lain
Baca SelengkapnyaMelihat koleksinya bikin pengunjung auto ingat mati
Baca SelengkapnyaSetiap wilayah di Indonesia punya caranya masing-masing dalam menyambut Hari Lebaran
Baca SelengkapnyaZiarah kubur menjadi satu kegiatan yang lazim dilakukan umat Islam.
Baca Selengkapnya