Lima insiden ini bikin konflik Iran-Saudi kian memanas
Merdeka.com - Konflik antara kedua negara penguasa minyak di Timur Tengah, Arab Saudi dan Iran, semakin memanas. Kedua negara ini saling jual beli gertakan seakan menunjukkan yang terkuat.
Pangeran Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman, mengaku panasnya hubungan negaranya dengan Iran sepekan terakhir sebagai sesuatu yang tidak diperkirakan. Otoritas Saudi menganggap eksekusi mati Syekh Nimr al-Nimr, seorang ulama Syiah terpandang bersama 46 narapidana terorisme lainnya, sebagai kebijakan dalam negeri yang tidak bisa diganggu gugat.
Meski hubungan kedua negara terus memburuk namun Salman mengaku negaranya tidak ingin berperang dengan Iran.
-
Siapa yang berhadapan dengan Arab Saudi? Timnas Indonesia berhadapan dengan Arab Saudi pada matchday pertama Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung pada Jumat (6/9) dini hari WIB.
-
Mengapa Menlu Sugiono ingin memperkuat hubungan dengan Arab Saudi? 'Kedekatan masyarakat Indonesia dengan Arab Saudi sudah terjalin lama, terutama karena pelaksanaan ibadah haji setiap tahun. Hubungan strategis seperti ini harus terus dijaga dan diperkuat,' ungkap Sugiono setelah pertemuan di kediaman Dubes Amodi, Rabu (11/12).
-
Kenapa Timnas Arab Saudi tidak meremehkan Timnas Indonesia? Sementara itu, pelatih Timnas Arab Saudi, Roberto Mancini, menolak untuk memandang remeh Timnas Indonesia yang disebutnya telah mengalami kemajuan dalam satu dekade terakhir.
-
Kenapa Arab Saudi diam soal Gaza? Arab Saudi menjadi salah satu negara yang dicemooh karena memilih sikap tidak acuh atas penderitaan warga Gaza, Palestina, yang dijajah oleh zionis Israel. Bungkamnya negara ini beberapa negara arab juga tak memberikan respons keras atas tindakan bengis Israel.Bungkamnya Arab Saudi tidak lepas dari hubungan mereka terhadap negara zionis tersebut yang bersekongkol untuk mengalahkan Hamas, kelompok perlawanan Palestina.
-
Kenapa Indonesia tidak menarik pasukannya dari Lebanon? 'Prinsipnya, kami akan mengikuti keputusan PBB,' ujarnya, sambil menyatakan bahwa Kemlu RI dan TNI terus berkoordinasi untuk menyiapkan rencana kontingensi.
-
Apa yang terjadi di Arab Saudi? Baru-baru ini dunia dihebohkan dengan fenomena salju yang turun di tengah padang pasir di wilayah Al-Jaws di Arab Saudi.
"Kita tidak melihat sama sekali adanya kemungkinan dua negara (perang). Siapa pun yang mendorong ke arah tersebut adalah seorang yang tidak waras," tegasnya dalam wawancara dengan Majalah the Economist, seperti dikutip ulang Stasiun Televisi Aljazeera, Jumat (8/1).
Berikut lima insiden yang memicu makin panasnya konflik Saudi-Iran yang dirangkum merdeka.com dari bermacam sumber:
Perseteruan Saudi-Iran di balik konflik Yaman
Dalam satu hari Arab Saudi eksekusi 47 napi, termasuk ulama SyiahMenteri dalam negeri Arab Saudi mengatakan pemerintah telah mengeksekusi 47 tahanan kasus terorisme dalam satu hari. Ini adalah eksekusi pertama di tahun 2016.Surat kabar the Independent melaporkan, Sabtu (2/1), tahanan yang dieksekusi itu termasuk satu ulama Syiah Sheikh Nimr al-Nimr. Kebanyakan para napi itu adalah warga Islam Sunni yang terlibat dalam serangan Al Qaidah pada 2003 dan 2004 di Saudi yang menewaskan sejumlah warga asing dan warga Negeri Petro Dolar itu.Dalam pernyataan resminya, kantor kementerian dalam negeri mengatakan 47 orang itu didakwa memiliki paham radikal dan bergabung dengan organisasi teroris serta melancarkan serangan kriminal.Nimr adalah ulama Syiah yang cukup vokal menyuarakan protes terhadap pemerintah Saudi dan ikut dalam demonstrasi pada 2011. Dia kerap mengkritik sikap pemerintah yang diskriminatif terhadap warga Syiah.
Dalam satu hari Arab Saudi eksekusi 47 napi, termasuk ulama Syiah
Dalam satu hari Arab Saudi eksekusi 47 napi, termasuk ulama SyiahMenteri dalam negeri Arab Saudi mengatakan pemerintah telah mengeksekusi 47 tahanan kasus terorisme dalam satu hari. Ini adalah eksekusi pertama di tahun 2016.Surat kabar the Independent melaporkan, Sabtu (2/1), tahanan yang dieksekusi itu termasuk satu ulama Syiah Sheikh Nimr al-Nimr. Kebanyakan para napi itu adalah warga Islam Sunni yang terlibat dalam serangan Al Qaidah pada 2003 dan 2004 di Saudi yang menewaskan sejumlah warga asing dan warga Negeri Petro Dolar itu.Dalam pernyataan resminya, kantor kementerian dalam negeri mengatakan 47 orang itu didakwa memiliki paham radikal dan bergabung dengan organisasi teroris serta melancarkan serangan kriminal.Nimr adalah ulama Syiah yang cukup vokal menyuarakan protes terhadap pemerintah Saudi dan ikut dalam demonstrasi pada 2011. Dia kerap mengkritik sikap pemerintah yang diskriminatif terhadap warga Syiah.
Pancung ulama Syiah, Kedubes Saudi diserbu warga Iran
Arab Saudi akhir pekan ini memancung 47 narapidana, rata-rata terkait kasus terorisme. Satu di antara terpidana mati yang dieksekusi adalah tahanan politik bernama Nimr al-Nimr (56). Sosok Nimr adalah ulama Syiah di Saudi yang rajin memprotes kerajaan terkait kebijakan diskriminatif terhadap warga Syiah. Nimr terlibat demonstrasi pada 2011, kemudian ditangkap polisi.Kantor Berita AFP melaporkan, Minggu (3/1), kabar dipancungnya Nimr oleh kerajaan beraliran Islam Sunni itu memicu kemarahan kawasan mayoritas Syiah, terutama di Iran. Ratusan warga Ibu Kota Teheran menggelar unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Arab Saudi, dijaga ketat aparat.Di Kota Mashhad, pengunjuk rasa bertindak lebih beringas. Belasan demonstran mencopot bendera Saudi dari kantor konsulat jenderal, setelah menerobos halaman dengan memanjat pagar.Diperkirakan hari ini, ribuan orang pengunjuk rasa akan bergerak ke lokasi-lokasi terkait Kerajaan Arab Saudi di seantero Iran. Pemerintah Iran mempersiapkan aparat keamanan untuk menghindarkan kerusuhan seperti di Mashhad.Adik kandung mendiang Nimr, Mohammed al-Nimr, mengatakan saudaranya mati sebagai martir. Dia mengakui keputusan Saudi memancung ulama karismatik itu telah memicu kemarahan warga Syiah."Tapi kami menolak jalan kekerasan dan kami tidak ingin berseberangan dengan pemerintah Saudi," kata Mohammed, saat dihubungi wartawan beberapa jam selepas kakaknya resmi dipancung.Tak kurang, Pemimpin Spiritual Republik Islam Iran, Ayatullah Ali Khamenei mengucapkan bela sungkawa atas tewasnya Nimr. Lewat akun Twitter resminya, sambil memasang foto Nimr, Khamenei menulis "kebangkitan tidak akan bisa dibungkam."Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Hossein Jaber Ansari, menyatakan tindakan Saudi akan memperpanas suasana Timur Tengah. Nimr, menurut pemerintah Iran, adalah tokoh politik yang menyampaikan aspirasi secara damai dan bukan teroris."Saudi akan membayar mahal atas keputusannya (menghukum mati Nimr)," ujarnya dikutip dari Kantor Berita Iran IRNA.Kementerian Dalam Negeri Saudi berkukuh Nimr, dan beberapa sosok Syiah lainnya yang dipancung, terlibat terorisme. Pada unjuk rasa umat minoritas itu sepanjang 2011-2013, terjadi beberapa kali serangan ke pos polisi setempat.Adapun kebanyakan para napi yang meregang nyawa kemarin adalah warga Saudi yang terlibat dalam operasi terorisme Al Qaidah pada 2003 dan 2004 di Kota Khobar yang menewaskan sejumlah warga asing dan warga sipil.Sejak Raja Salman berkuasa, Saudi semakin agresif melancarkan hukuman mati. Terhitung pada 2015 saja, ada 153 narapidana yang dipancung. Jumlah itu meningkat dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.
Iran hentikan impor barang Saudi ditengah konflik panas
Iran memutuskan untuk menghentikan setiap barang yang masuk dari Saudi pasca Riyadh mengeksekusi ulama besar Syiah Nimr al-Nimr. Hal ini ditekankan Teheran pada pernyataan pers yang dibacakan pada Kamis, (7/1), seperti dikutip Washington Times.Nilai impor Saudi ke Iran ditaksir mencapai USD 60 juta pertahunnya yang mencakup barang tekstil. Sikap sinis Saudi memuncak pasca demonstran menyerang kedutaan mereka di Teheran pasca amarah eksekusi ulama besar Syiah.
Jet tempur Saudi serang kedutaan Iran di Yaman
Iran menuding pesawat tempur Arab Saudi menyerang kantor kedutaan Negeri Mulla itu di Ibu Kota Sana'a, Yaman. Sejumlah petugas jaga di kedutaan dilaporkan luka akibat serangan itu.Juru bicara pasukan koalisi Saudi Brigadir Jenderal Ahmad Assari mengatakan pihaknya akan menyelidiki tudingan itu, seperti dilansir Russia Today dan dikutip kantor berita Reuters, Kamis (7/2).Meski begitu Assari mengakui jet pasukan koalisi memang membombardir Sana'a pada Rabu malam dengan menargetkan lokasi peluncuran roket dari kelompok pemberontak Houthi. Dia juga mengatakan para pemberontak Houthi menggunakan fasilitas sipil, seperti kantor kedutaan yang sudah kosong sebagai tempat peluncuran roket.Assari juga menuturkan pasukan koalisi sudah meminta kepada seluruh negara memberi tahu koordinat lokasi kantor diplomatik mereka.Memanasnya hubungan Iran dan Arab Saudi dipicu oleh eksekusi oleh pihak Saudi terhadap 47 tahanan terkait kasus terorisme pada pekan lalu, termasuk seorang ulama Syiah.Sebagai balasan Iran melarang semua impor produk dari Saudi. Keputusan itu diambil dalam rapat kabinet dipimpin Presiden Hassan Rouhani.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AS menyatakan siap pasang badan untuk Israel jika Iran membalas.
Baca SelengkapnyaKematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh berbuntut panjang dan mendapat reaksi keras dari pemerintah Iran.
Baca SelengkapnyaIran berjanji membalas Israel yang menyerang konsulat Iran di Damaskus, Suriah.
Baca SelengkapnyaKementerian Luar Negeri juga meminta para WNI segera menghubungi maskapai masing-masing untuk mendapatkan informasi terkini terkait penerbangan mereka.
Baca SelengkapnyaMenurut Presiden Iran, negara Zionis Israel berani melakukan genosida di Gaza karena perpecahan negara-negara Islam.
Baca SelengkapnyaMenurut JK, serangan itu sebagai balasan dari ulah Israel yang menyerang konsulat Iran di Damaskus.
Baca SelengkapnyaSaudi, UEA dan 7 Negara Islam Lain Tolak Putus Hubungan dengan Israel
Baca SelengkapnyaSaudi Abaikan Normalisasi dengan Israel Imbas Gaza, Malah Perkuat Hubungan dengan AS
Baca SelengkapnyaArab Saudi Masih Tetap Ingin Normalisasi dengan Israel Setelah Perang di Gaza Usai
Baca SelengkapnyaSerangan Iran bentuk balasan terhadap Israel yang menyerang konsulat Iran di Damaskus, Suriah hingga menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi Islam.
Baca SelengkapnyaIsrael menyerang pangkalan udara militer utama milik Iran
Baca SelengkapnyaArab Saudi sebelumnya dilaporkan bakal menjalin normalisasi dengan Israel, difasilitasi Amerika Serikat (AS).
Baca Selengkapnya