Lima kekejaman ISIS 'cuci otak' anak-anak
Merdeka.com - Hampir setiap hari kita bisa membaca atau melihat berita-berita tentang kekejaman kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Berita-berita mengerikan itu seolah-olah hampir tiada habisnya mengulas segala aksi kekejaman terbaru dari ISIS. Dari mulai memperkosa, membunuh, dan menghancurkan situs-situs penting bersejarah, ISIS memang memperlihatkan kemampuan propaganda mereka lewat media.
Namun dari semua kekejian itu sesungguhnya yang lebih keji adalah ketika mereka 'mencuci otak' anak-anak untuk meyakini kebenaran paham radikal yang mereka anut.
-
Kenapa ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan? Kelompok Negara Islam atau ISIS, mengatakan mereka melakukan serangan pada hari Jumat (22/3) di Balai Kota Crocus, dan mengunggah bukti video.
-
Bagaimana Israel menyebarkan propaganda di Amerika Serikat? Salah satu caranya adalah melalui pengesahan undang-undang yang membatasi hak kebebasan berpendapat warga negara AS ketika mengkritik Israel dan perang yang sedang berlangsung di Gaza.
-
Bagaimana cara Israel menyebarkan propaganda di Gaza? Alat yang mereka gunakan untuk tujuan itu adalah selebaran yang dijatuhkan dari pesawat dan balon.
-
Kenapa Israel melakukan propaganda di Amerika Serikat? Israel secara diam-diam mendanai kampanye propaganda besar-besaran untuk menargetkan masyarakat Amerika Serikat terkait agresi brutal mereka di Jalur Gaza, Palestina.
-
Mengapa Israel menganggap media yang berafiliasi dengan Hamas sebagai target militer? Tentara Israel menyatakan media yang berafiliasi dengan kelompok perlawanan Palestina seperti Hamas adalah target militer yang sah, sehingga jurnalis yang bekerja untuk media tersebut boleh dibunuh.
-
Kenapa ISIS menghancurkan Nimrud? Sebagai bagian upaya mereka menyingkirkan kebudayaan non-Islami, ISIS menghancurkan dengan sistematis situs arkeologi Nimrud, menghancurkan puing-puing dengan palu godam, bom, dan eksavator.
Apa saja deretan kekejaman mereka terhadap anak-anak itu? Ikuti paparannya berikut ini.
ISIS culik anak-anak buat jadi budak seks dan pengebom bunuh diri
Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) hari ini merilis sebuah video memperlihatkan mereka tengah melatih anak-anak laki-laki berusia sekitar lima tahun untuk menjadi jihadis.Dalam video propaganda itu anak-anak mengikuti pelatihan militer di sebuah kamp bernama Institut Al Farouq bagi pemula di Provinsi Raqqa, Suriah, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Senin (23/2).Video berdurasi sembilan menit itu menampilkan anak-anak berseragam militer tengah mengikuti instruksi pelatih mereka dalam barisan.Anak-anak itu semua mengenakan ikat kepala berlogo ISIS. Mereka menjawab pertanyaan instruktur mereka dengan gaya militer. Melalui video ini ISIS memperlihatkan bagaimana mereka 'mencuci otak' anak-anak tak berdosa itu.Dalam video itu juga diperlihatkan anak-anak itu mengikuti salat berjamaah dipimpin seorang imam dan di depan tempat imam bersujud itu ada dua senapan diletakkan menyilang."Mereka diajarkan bagaimana memakai senapan AK-47," kata pejabat keamanan Irak kepada stasiun televisi NBC News."Mereka juga memakai boneka untuk belajar memenggal kepala orang. Tak jarang mereka juga melihat proses pemenggalan itu berlangsung dan disuruh menenteng kepala korban supaya mereka belajar mengatasi rasa takut."Sejak ISIS menguasai Raqqa, banyak warga memilih pergi meninggalkan rumah mereka karena takut dengan pemaksaan.Seorang ayah mengatakan dia sempat diancam karena menentang putra 13 tahunnya ikut pelatihan militer.
Bocah ISIS eksekusi mata-mata Israel
Dua pekan lalu kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) merilis sebuah video memperlihatkan seorang bocah mengeksekusi seorang tawanan pria yang dianggap mata-mata Israel.ISIS mengatakan pria itu bernama Muhammad Musallam asal Yerusalem Timur, Palestina. Keluarga Mussalam mengatakan kepada koran Israel, Haaretz, dia pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Tapi kelompok militan itu kemudian membunuhnya karena dia dianggap bekerja buat badan intelijen Israel, Mossad."Saya coba menelepon dia tapi ponselnya mati," kata ayah Musallam kepada Haaretz, seperti dilansir stasiun televisi CNN, awal bulan ini. Dalam video eksekusi itu terlihat bocah yang umurnya kira-kira tidak lebih dari 12 tahun mengarahkan pistolnya ke kepala Musallam.Yang lebih mengerikan dari video itu adalah kenyataan bahwa ISIS sudah mencuci otak anak-anak untuk meyakini paham radikal yang mereka anut.
Beredar video ISIS ajari anak-anak gunakan senjata Ak-47
Penyebaran paham ISIS di Indonesia kian masif. Tidak cuma orang dewasa, anak kecil pun turut mereka rekrut.Sebuah video propaganda ISIS menghebohkan pengguna situs YouTube. Dalam video tersebut terlihat beberapa anak kecil Indonesia berusia sekitar 10 hingga 12 tahun diajari cara berperang.Dari pantauan merdeka.com, Selasa (17/3), video berdurasi 2 menit 12 detik itu memperlihatkan secara jelas, bagaimana bocah-bocah berseragam militer berlatih bela diri. Selain itu, mereka juga dibekali dengan senjata api laras panjang AK-47.Layaknya tentara profesional, tampak terampil memegang senjata buatan Uni Soviet tersebut. Tidak terlihat raut wajah takut dari para bocah saat menjalani latihan perang tersebut.Tidak hanya diajarkan menggunakan AK-47, tentara mini ini juga mengaku piawai membongkar pasang. Kesanggupan tersebut diungkapkan saat mereka ditanya oleh pelatih militer ISIS.Salah satu pelatih bertanya, "Menembak bisa?"."Bisa," jawab salah satu bocah sambil mengangguk."Bongkar pasang AK bisa?""Bisa," jawab bocah itu lagi.Pada Selasa petang, video tersebut telah dihapus dari YouTube.
ISIS cuci otak anak lima tahun buat jadi jihadis
Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) hari ini merilis sebuah video memperlihatkan mereka tengah melatih anak-anak laki-laki berusia sekitar lima tahun untuk menjadi jihadis.Dalam video propaganda itu anak-anak mengikuti pelatihan militer di sebuah kamp bernama Institut Al Farouq bagi pemula di Provinsi Raqqa, Suriah, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Senin (23/2).Video berdurasi sembilan menit itu menampilkan anak-anak berseragam militer tengah mengikuti instruksi pelatih mereka dalam barisan.Anak-anak itu semua mengenakan ikat kepala berlogo ISIS. Mereka menjawab pertanyaan instruktur mereka dengan gaya militer. Melalui video ini ISIS memperlihatkan bagaimana mereka 'mencuci otak' anak-anak tak berdosa itu.Dalam video itu juga diperlihatkan anak-anak itu mengikuti salat berjamaah dipimpin seorang imam dan di depan tempat imam bersujud itu ada dua senapan diletakkan menyilang."Mereka diajarkan bagaimana memakai senapan AK-47," kata pejabat keamanan Irak kepada stasiun televisi NBC News."Mereka juga memakai boneka untuk belajar memenggal kepala orang. Tak jarang mereka juga melihat proses pemenggalan itu berlangsung dan disuruh menenteng kepala korban supaya mereka belajar mengatasi rasa takut."Sejak ISIS menguasai Raqqa, banyak warga memilih pergi meninggalkan rumah mereka karena takut dengan pemaksaan.Seorang ayah mengatakan dia sempat diancam karena menentang putra 13 tahunnya ikut pelatihan militer.
Anak militan ISIS sejak bayi dibiasakan dekat senjata api
Seorang ibu yang merupakan istri militan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) mengunggah foto bayi yang tertidur dekat senjata laras panjang. Sebagai keterangan, dituliskan 'Teroris Cilik' dan 'Generasi Kilafah'.Foto itu menunjukkan betapa mirisnya anak-anak tak berdosa yang dipaksa merangkul ekstremisme yang dianut orang tuanya. Foto-foto mengerikan ini berasal dari markas ISIS di kota Raqqa, Suriah.Dalam foto ini, Abdullatif menginginkan anaknya kelak menjadi seperti bocah laki-laki anggota ISIS yang tewas di medan perang."Tumbuhlah seperti dia dengan menerima kematian yang indah layaknya dia," tulis akun Umm Abdullatif, seperti dilansir dari Daily Mail, Kamis (19/3).Foto anak-anak kecil yang belum mengerti apa-apa sambil memegang senjata, sering sekali diunggah oleh para orang tua yang bergubung di ISIS.Beberapa foto diantaranya seorang gadis cilik berusia sekitar 3 tahun memegang senjata dan bergaya selayaknya militan ISIS yang akan berperang.Kebanyakan ibu dari para anak-anak ISIS ini merupakan wanita muda asal negara Barat yang kemudian memilih hidup dibawah naungan ISIS. Bahkan ada seorang ekstremis yang bernama Umm Abdulatif, mengunggah foto seorang anak laki-laki yang mengenakan seragam militer dan menembakkan senapan serbu besar.Dari berbagai laporan intelijen, terungkap banyaknya gambar lain dari anak-anak yang dieksploitasi oleh orang tua ekstremis. ISIS juga diketahui membuka sekolah bagi para pejuang yang datang ke Suriah dan Irak sambil membawa anak kecil.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Densus 88 mengungkapkan awal mula terduga teroris remaja berinisial HOK terpapar ideologi ISIS hingga berujung keinginan melakukan bom bunuh diri
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Polri sedang mengusut proses rekrutmen jaringan terorisme melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaViral video seorang Ibu doktrin anak-anaknya yang masih kecil benci dan siap membunuh orang lain di Gaza. Ini selengkapnya.
Baca SelengkapnyaSeluruh pihak termasuk pemerintah perlu memperkuat sosialisasi beragam jenis informasi kepada kalangan anak muda
Baca SelengkapnyaMusdah menyayangkan jika masih banyak perempuan terjebak doktrin mengharuskan mereka tunduk dan patuh tanpa memiliki hak bertanya atau menolak.
Baca SelengkapnyaBerbagai program itu hadir untuk mewadahi generasi muda agar tidak terjadi kekosongan pengetahuan.
Baca SelengkapnyaProses pembinaan akan dilakukan di sekolah masing-masing anak.
Baca SelengkapnyaIndonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.
Baca SelengkapnyaKasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada
Baca SelengkapnyaKepolisian juga telah membangun komunikasi dengan orang tua siswa, pihak sekolah dan Disdik DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPasca kericuhan di Inggris banyak warganya justru menjadi penasaran dan tertarik dengan Islam.
Baca SelengkapnyaBudi Awaluddin mengatakan, kelima siswi tersebut menyesali perbuatannya. Mereka juga sempat menangis ketakutan.
Baca Selengkapnya