Lima kelakuan hewan ini bikin repot satu negara
Merdeka.com - Hewan sebagai makhluk hidup memang mempunyai takdirnya sendiri. Hukum rimba 'siapa kuat dia bertahan' selalu berlaku meski tanpa campur tangan manusia.
Namun kenyataannya berbeda ketika hewan sudah hidup berdampingan dengan manusia. Dalam sebuah kasus di Israel, hewan diketahui bisa membuat para petinggi negara sekelas menteri geram dan meminta permohonan khusus untuk mengurusi hidup mereka. Kasus lain di India hewan dapat berurusan dalam ranah agama, hingga membuat negara ditagih nominal milyaran rupiah.
Berikut lima insiden yang dirangkum merdeka.com terkait hewan yang bisa bikin repot suatu negara.
-
Bagaimana Taiwan meningkatkan IQ warga? Ini adalah hasil dari upaya pemerintah Taiwan dalam meningkatkan mutu sekolah dan penyediaan sumber daya penting bagi siswa maupun guru.
-
Bagaimana cara menikmati keindahan di Taman Langit Gunung Banyak? Taman Langit Gunung Banyak memiliki latar belakang yang menarik karena letaknya yang terletak di kawasan pegunungan, sehingga pengunjung dapat menikmati udara segar dan keindahan alam yang menakjubkan.
-
Bagaimana menikmati Perkebunan Teh Gunung Gambir? Selain bisa melihat proses pembuatan daun teh mulai dari pemetikan, penjemuran, dan pengemasan, anda juga bisa mencicipi masakan teh yang dihasilkan dari perkebunan teh di sini.
-
Siapa yang mengelola hutan mangga? 'Jadi luasannya itu mencapai 200 hektare dan menyatu di satu kawasan, makanya lokasi ini lebih tepat disebut hutan mangga daripada kebun mangga,' kata Camat Anjatah, Rory Firmansyah.
-
Dimana tanaman Palem Bambu bisa tumbuh? Masuk keluarga arecaceae atau pinang-pinangan, tanaman palem bambu ini bisa tumbuh lebih baik di bawah sinar matahari cerah. Namun, tetap bisa dipelihara di dalam rumah.
-
Siapa yang membangun Kebun Binatang Bukittinggi? Melansir dari situs indonesiakaya.com dan beberapa sumber lainnya, Kebun Binatang Bukittinggi ini dulunya dibangun oleh seorang Controleur Pemerintah Hindia Belanda yang bertugas di Fort de Kock bernama Storm Gravenzanden.
India kirim tentara buru penyelundup sapi karena nistakan agama
Pemerintah India kini menambah personel militer di perbatasan dengan Bangladesh. Tugas 30 ribu tentara itu spesifik, menghalau para penyelundup sapi ke Bangladesh, yang penduduknya mayoritas muslim.Times of India melaporkan, Sabtu (4/7), sapi-sapi itu akan disembelih sesampainya di Bangladesh. Padahal bagi penduduk India yang mayoritas Hindu, hewan ini diyakini sebagai tunggangan dewa, sehingga setiap ternak lembu di negara itu tidak boleh dijual.Perintah pengamanan perbatasan ini dikeluarkan langsung oleh Perdana Menteri India Narendra Modi. Pemimpin Partai Bharatiya Janata yang berhaluan konservatif itu meradang setelah tahu nilai penyelundupan sapi India ke Bangladesh mencapai USD 600 juta per tahun.Itu setara ada dua juta sapi asal Negeri Sungai Gangga yang diseberangkan ke negara tetangganya. Penyelundupan ini terus terjadi selama 40 tahun terakhir."Perdana menteri ingin praktik ilegal ini diakhiri. Bahkan kalau perlu sampai warga Bangladesh tidak lagi tertarik makan daging sapi dari negara kami," kata Menteri Dalam negeri Rajnath Singh.Dia pun menegaskan, penyembelihan sapi sampai kapanpun akan melukai perasaan umat Hindu di India. Rajnath berharap warga Bangladesh bisa memahami konsep iman tersebut, sehingga tidak mau lagi menerima daging selundupan dari negaranya."Membunuh maupun menyelundupkan sapi nilainya sama seperti merusak kuil umat Hindu," tandasnya.
Malaysia marah ditagih Rp 8,7 M per bayi panda oleh China
Pemerintah Malaysia menyatakan sebaiknya kebun binatang di negaranya tidak lagi merawat panda. Hewan lucu itu sekalipun tumbuh di negara lain, tetap diklaim milik pemerintah China sebagai pemilik lokasi habitat aslinya.Dengan alasan membantu konservasi, setiap kebun binatang di seluruh dunia yang membantu persalinan panda diplomatik diminta membayar USD 600 ribu (setara Rp 8,7 miliar) untuk setiap bayinya. Uang sebesar itu dikirim kepada pemerintah China. Pembayaran ini wajib ditransfer dalam jangka 12 bulan.Tagihan memberatkan itu diungkap oleh Menteri Sumber Daya alam dan Lingkungan Malaysia, Datuk Seri Wan Junaidi Jafaar. Surat kabar the Daily Mail, Selasa (22/9), melaporkan, Wan Junaidi mengatakan tagihan ini jelas sangat memberatkan pengelola bonbin maupun negara yang kebetulan merawat panda pemberian resmi pemerintah RRC."Bahkan untuk menamai bayi panda itu kami harus mendapat persetujuan dari pemerintah China," ujarnya.Klausul itu mengikat 18 negara yang mendapat kiriman panda resmi dari pemerintah China. Bukan cuma ditagih ongkos 'kelahiran', negara penerima Panda wajib menyerahkan hewan terancam ini ke Negeri Tirai Bambu setelah berusia dua tahun.Panda yang akan melahirkan di Negeri Jiran datang dalam rangka perayaan 50 tahun Kebun Binatang Nasional di Kuala Lumpur, sekaligus menghormati 40 tahun hubungan diplomatik China-Malaysia. Dua panda yang kini beranak pinak adalah Xing Xing (tampan) serta Liang Liang (cantik).Wan Junaidi lantas buka-bukaan soal ongkos merawat seekor panda. Pihak Bonbin Kuala Lumpur menganggarkan USD 10 ribu (setara Rp 146 juta) untuk makanan serta nutrisi tambahan sesuai kebutuhan hewan yang berkerabat dengan beruang itu. Dana ini belum termasuk USD 4 miliar yang digelontorkan untuk merenovasi kandang supaya mirip hutan alami.Kendati begitu, Malaysia tidak akan mengusir panda yang diberikan secara resmi oleh pemerintah China. Diplomasi panda sudah dijalankan sejak era Kaisar Wu. Walau sekarang China dikuasai Partai Komunis, tradisi mengirim panda ke negara mitra tetap dijaga. Amerika Serikat, Rusia, Jepang, Meksiko, Australia, hingga Spanyol semua mendapat kiriman panda tanda persahabatan.Jika negara yang dikirimi bisa merawat panda itu, maka hubungan bilateral dengan Negeri Tirai Bambu dapat menguat. Panda raksasa (ailuropoda melanoleuca) banyak ditemukan di kawasan pegunungan bagian barat RRC. Hewan imut berbulu putih hitam ini terancam di alam bebas.Habitat mereka kini terdesak oleh pembangunan di China. Sementara panda terkenal susah berkembang biak serta hanya bisa mengonsumsi bambu.
Lepas dari kandang saat banjir, harimau bunuh manusia di Georgia
Banjir besar yang melanda Gorgia pada Minggu, (14/6), meluluhlantahkan negara tersebut, khususnya di Ibu Kota Tlibisi.Warga semakin panik setelah kebun Binatang di kota tersebut juga menjadi imbas dari ganasnya banjir. Hewan buas seperti harimau, singa, serigala, hingga kuda nil bebas berkeliaran pasca banjir.Dikutip dari Channel News Asia, Kamis, (18/6), diberitakan bahwa harimau putih asal Kebun Binatang Tlibisi yang lepas akibat banjir, menerkam manusia. Pria itu tewas ketika dibawa ke rumah sakit"Pembunuhan terjadi pada Rabu, (17/6)," ucap pihak berwenang, sembari memperingatkan bila hewan buas lain seperti beruang dan heyna masih berkeliaran bebas di Tlibisi.Menteri Dalam Negeri Georgia Vakhtang Gomelauri membenarkan ada ssatu warga Tlibisi mati akibat terkaman harimau."Harimau yang menjadi pembunuh pria tersebut langsung dilumpuhkan dengan cara dibunuh kepolisan setempat. Sebanyak 300 hewan yang melarikan diri dari kebun binatang ditemukan meninggal atau dilumpuhkan hidup-hidup," ucapnya."19 orang juga telah menjadi korban, akibat terkaman hewan buas yang lepas, maka dari itu pemerintah mengimbau agar masyarakat tetap berada di dalam rumah dan tempat aman," lanjutnya.Kementerian Keuangan Georgia menyatakan kerusakan akibat banjir senilai USD 45 juta ( Rp 599 miliar). Para ahli menyebutkan parahnya banjir disebabkan longsor saat hujan deras yang melupkan debit air sungai Vere.
Heboh kuda nil tiba-tiba ngaso di jalanan Taiwan
Warga Kota Yuanli, Taiwan, dikejutkan pemandangan aneh di salah satu jalan protokol. Seekor kuda nil berbaring di sana, dengan kondisi cedera parah di bagian perut, seperti dilaporkan Stasiun Televisi CCTV News, Sabtu (27/12).Kejadian kemarin sore waktu setempat itu begitu cepat. Sampai-sampai para pemilik toko di Distrik Miaoli tidak tahu kapan kuda nil tersebut terjatuh. Yang mereka tahu hewan ini sudah sulit bergerak lantarak kakinya patah, disertai darah akibat lecet di bagian perutnya.Hewan sepanjang dua meter dan bobot satu ton itu ternyata jatuh dari truk. Beberapa jam setelah insiden pengelola kebun binatang di Kota Taichung mengakui hewan itu milik mereka.Kuda nil diberi nama "A Ho" ini hendak dibawa ke pusat pengelolaan fauna, tapi ada kesalahan teknis sehingga pintu belakang terbuka. Sebelum jemputan datang, polisi setempat memanggil dokter hewan untuk menyuntikkan obat penenang.Pemerintah Taiwan mengatakan pengelola A Ho harus bertanggung jawab lantaran hewan ini mengalami cedera parah lalu menimbulkan gangguan di ruang publik. Denda maksimum mencapai 75 ribu Dolar Taiwan (setara Rp 29 juta).
Pemerintah Israel akan deportasi kucing dan anjing kampung
Menteri Pertanian Israel Uri Ariel melontarkan pernyataan membuat geram pencinta hewan. Dia menyarankan agar kucing dan anjing kampung sebaiknya dideportasi dari wilayah Zionis karena populasinya terlalu banyak.Ariel telah membahas wacana deportasi kucing dan anjing ini bersama Menteri Lingkungan Avi Gabai. Selain mengebiri hewan liar di jalanan itu, sebaiknya ada alokasi anggaran mengirim binatang tersebut ke negara lain, seperti dilaporkan surat kabar Yediot Aharonot.Warga Israel mengutuk dan menyebut wacana kebijakan ini keterlaluan. "Masalah kucing kampung memang serius dengan jumlah mencapai dua juta ekor di jalan Israel, namun alokasi dana kebiri tidak dapat ditukar dengan inisiatif apapun," kata organisasi penyayang binatang dalam surat terbuka, seperti dilansir English Al Arabiya, Selasa (3/11).Tidak mau kalah argumen, Ariel mengatakan deportasi justru tindakan lebih baik ketimbang membuat binatang menderita karena dikebiri.Pengacara kelompok penyayang binatang, Yoel Hasson, mengatakan kebijakan itu tidak bermoral serta membuktikan pemerintah Israel sekarang berusaha menerapkan hukum agama. Jika dilakukan, pihaknya akan menempuh jalur hukum."Jika kita membutuhkan tambahan pembuktian dari pengaruh ekstrem keagamaan dalam kehidupan berbangsa di Israel, Menteri Ariel telah membuktikannya bila itu mengarah pada hukum Teokrasi (hukum negara adalah hukum Tuhan)," ucap Hasson.Sekadar informasi, hukum Agama Yahudi melarang pengebirian hewan. Sedangkan Hukum Israel pada 1994 melarang penyiksaan, meracuni, dan pembuangan terhadap hewan."Proposal yang diajukannya sangat jauh dari moral, hari ini kucing, besok mungkin akan ditemukan alasan berlandaskan agama untuk mendeportasi umat manusia," pungkas Hasson.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Memelihara hewan liar dan eksotis menghadirkan ancaman bagi diri kita dan hewan yang dipelihara.
Baca SelengkapnyaJenis primata paling berbahaya di dunia yang harus dihindari.
Baca SelengkapnyaTetaplah waspada menjaga jarak dari fauna yang dapat menyebarkan penyakit rabies.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang tebak-tebakan lucu hewan yang penuh misteri dan pasti bikin ngakak.
Baca SelengkapnyaAksi hewan berikut ini memperlihatkan kepada siapa mereka berpihak. Israel atau Palestina?
Baca SelengkapnyaSejumlah hewan mengalami kekerasan yang dilakukan oleh orang tak bertanggung jawab.
Baca SelengkapnyaAda banyak hewan berbahaya dan mematikan yang hidup di sekitar manusia. Cek faktanya di bawah ini!
Baca SelengkapnyaTak hanya oarfish yang bisa menjadi pertanda bencana alam, 11 hewan ini juga bisa menunjukkan akan terjadi bencana
Baca SelengkapnyaGajah kalau terbang kelihatan apanya? Ini jawabannya.
Baca SelengkapnyaAda banyak hewan pintar karena bisa melakukan aktivitas dengan efisien dalam kehidupannya. Dari banyak hewan, orang utan dan simpanse menduduki posisi pertama.
Baca SelengkapnyaGajah liar berlalu-lalang di jalanan merupakan pemandangan yang kerap terlihat di Sri Lanka. Kondisi ini sering kali memicu konflik antara manusia dan gajah.
Baca SelengkapnyaDalam dunia fotografi satwa, terdapat daya tarik khusus pada gambar-gambar yang menangkap momen antropomorfisme, di mana hewan tampak meniru perilaku manusia.
Baca Selengkapnya