Lima kisah teroris gagal tragis dan konyol
Merdeka.com - Terorisme di mana pun dan kapan pun terjadi. Tak ada yang mengetahui kecuali si pelaku. Terorisme menewaskan orang-orang tak bersalah, menghancurkan fasilitas umum, membuat mental banyak orang berada di wilayah aksi mereka tertekan bahkan dalam jangka waktu panjang. Terorisme sangat merugikan banyak orang.
Itu sebabnya terorisme di mana pun tidak pernah mendapat sambutan dan dukungan. Malah pelakunya dihujat habis dan disumpahi teror itu berbalik ke arah mereka. Nasib tak bisa ditolak, malang tak bisa dirundung, ternyata aksi teror memakan pelakunya sendiri.
Ini aksi teror yang tidak berhasil, tragis, dan konyol. Dilansir dari situs oddee.com, berikut ulasannya.
-
Kapan kegagalan terjadi? Kamu selalu melewati kegagalan dalam perjalanan menuju kesuksesan.
-
Siapa yang bisa gagal? Mereka yang berani gagal total dapat mencapai banyak hal.
-
Apa yang dikatakan tentang kegagalan? Kegagalan adalah bagian dari proses. Kamu baru saja belajar untuk bangkit kembali.
-
Siapa yang ditembak tapi tidak mempan? Namun beberapa kali terjadi keanehan. Ada sejumlah tokoh PKI ternyata tak mempan ditembak. Mereka punya ilmu kebal peluru.
-
Mengapa pasukan G30S/PKI kalah? Semua kemacetan G30S disebabkan di antaranya oleh ketiadaan makanan. Mereka tidak makan pagi, siang dan malam,' tulis Soepardjo.
-
Bagaimana G30S/PKI kalah? Dalam waktu singkat semuanya berantakan. Mayjen Soeharto dengan mudah mengalahkan mereka.
Bom meledak saat masih di mobil
Mengemudi sambil merencanakan teror sungguh membahayakan. Apalagi membawa banyak bom, ini sangat mematikan. Setidaknya nasihat ini bisa didengar oleh sebuah kelompok esktrem di Irak pada Januari 2014. Sekitar 21 anggota teroris hendak pergi ke Kota Samarra dengan mobil van. Mereka bepergian dan bom diletakkan di bagian belakang. Bom itu benar-benar meledak dan membunuh semua orang di mobil. Para pelaku diduga anggota Taliban itu tidak memikirkan hal penting guncangan sedikit saja bisa membuat bahan peledak itu menyala.
Rudal balik arah
Dua teroris asal Yaman bernama Salman al-Walid dan Taezi Ashibi memiliki rencana meledakkan kedutaan negara mereka sendiri di Kuba. Namun rudal itu justru meluncur ke arah mereka lantaran mereka menggunakan busana berbahan khusus mengandung listrik statis.Salman langsung tewas seketika dan Walid menderita luka bakar parah. Peristiwa ini terjadi pada 2008 dan menjadi pelajaran berharga bagi para teroris baru agar tidak menggunakan busana berbahan bisa menimbulkan rangsangan ledakan.
Bom lagi-lagi meledak di mobil
Empat teroris berencana meledakkan bandar udara internasional di Kota Glasgow, Skotlandia. Namun sungguh nahas, mereka gagal dalam aksi ini.Penyebabnya, mobil mereka kendarai sarat dengan bom meledak saat melewati pagar keamanan dan seluruh pelaku masih di dalam mobil. Salah satu tewas dan tiga lainnya menderita luka bakar parah terutama di daerah bokong. Ketiganya juga dijatuhkan hukuman penjara seumur hidup oleh pemerintah Skotlandia.
Guru ajarkan merakit bom tewas
Ini dia guru teroris paling nahas. Dia menginstruksikan bagaimana merakit bom namun melesak saat mengajarkan hal itu pada muridnya.Hal ini terjadi di sebelah utara Ibu Kota Baghdad, Irak, pada 2011. Seorang guru mengajarkan merakit bom tiba-tiba benda itu meledak di tangannya menewaskan dia dan 20 murid berasal dari Irak dan Suriah yang ada di kelas.Warga Irak mengaku menikmati kebodohan mereka dan menyebut kematian mereka lantaran membayar nyawa tak berdosa telah diambil atas nama Jihad.
Teroris menyerahkan diri
Komandan kelompok ekstrem biasanya memiliki tingkat kecerdasan yang cukup mumpuni, setidaknya naluri bertahan serta berusaha lari dari kejaran intelijen.Namun entah kalimat apa yang bisa menggantikan perbuatan Muhammad Ashan, komandan Taliban. Dia malah menyerahkan dirinya sebab melihat poster bakal dapat uang jika siapa pun bisa mendapatkan dia.Pada April 2012 dia berjalan menuju pos penjagaan polisi Afghanistan Utara, membawa poster dengan foto dirinya dan berujar dialah orang di poster itu. "Bisakah saya mendapatkan uangnya sekarang?". Keruan dia segera ditangkap dan polisi merasa sangat beruntung tidak perlu repot mencari dia.
(mdk/din)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa Caleg yang diduga tak meraup suara banyak pun mengalami kekecewaan.
Baca SelengkapnyaPresiden pertama RI, Soekarno juga pernah menjadi target rencana pembunuhan
Baca SelengkapnyaTentara Israel Mulai Tobat, Ramai-Ramai Tolak Kembali ke Gaza, Muak Lakukan Aksi Kekejaman terhadap Warga Sipil
Baca SelengkapnyaKelima pelaku berinisial RS (23), BFH (18), AM (17), OYB (21) dan AH (25)
Baca Selengkapnya"Saya Tahu Apa yang Kami Lakukan di Gaza", Kisah Tentara Israel Menolak Kembali Bertempur
Baca SelengkapnyaAksi pencurian sepeda motor terjadi di kawasan Melur, Koja, Jakarta Utara pada Senin (21/8) lalu. Namun aksi tersebut gagal dan mendapat sorotan warganet.
Baca SelengkapnyaPemicu pembunuhan karena uang dalam celengan pelaku dicuri dan hingga memancing kemarahan dan perkelahian.
Baca SelengkapnyaBerikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaSidang untuk mencari keadilan terhadap penjaga toko kosmetik Imam Masykur terus berlanjut. Para terdakwa keluar dari ruangan sidang dengan tertunduk lesu.
Baca SelengkapnyaJenazah lima KST tersebut sempat dibawa ke RSUD Dekai. Namun tidak ada keluarga yang mengambil.
Baca SelengkapnyaLembar kelam pelanggaran HAM yang tak kunjung menemukan titik cerah. Begini ceritanya!
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca Selengkapnya