Lima komentar Donald Trump paling kontroversial pada umat Islam
Merdeka.com - Donald Trump dikenal oleh publik Amerika Serikat sebagai sosok yang penuh kontroversial. Bakal calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik itu memang tampaknya menyukai kontroversi dan sorotan publik.
Di Indonesia nama Donald Trump mencuat ketika Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, dan beberapa anggota DPR lainnya bertemu dengan pria 69 tahun itu di Amerika Serikat.
Pernyataan-pernyataan pengusaha properti itu di media massa selalu bombastis, rasis, seringkali absurd, dan mengundang kecaman.
-
Apa dampak dari ujaran kebencian di media sosial? Media sosial menjadi salah satu aspek yang ditekankan, karena berpotensi disalahgunakan lewat ujaran kebencian.
-
Kenapa Israel melakukan propaganda di Amerika Serikat? Israel secara diam-diam mendanai kampanye propaganda besar-besaran untuk menargetkan masyarakat Amerika Serikat terkait agresi brutal mereka di Jalur Gaza, Palestina.
-
Kenapa banyak berita hoaks di AS? Jumlah tersebut berbanding 1.213 surat kabar harian yang beroperasi di seluruh AS, demikian menurut laporan tahun 2023 dari Universitas Northwestern.
-
Kenapa 'hypocrite' sering muncul di media sosial? Penggunaan kata 'hypocrite' telah menjadi lebih umum di media sosial karena kemajuan teknologi digital yang memungkinkan banyak orang dari berbagai negara saling terhubung. Interaksi yang terjadi melalui media sosial, seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan aplikasi berbasis chat, telah memungkinkan penyebaran kata-kata baru yang lahir dan digunakan oleh banyak orang.
-
Dimana propaganda Israel menargetkan warga Amerika? Program ini dirancang dan dilaksanakan Kementerian Urusan Diaspora Israel yang dipimpin Amichai Chikli.
-
Apa berita hoaks yang menyebar di Amerika Serikat? Situs-situs berita hoaks atau 'berita palsu' lebih banyak daripada surat kabar harian di seluruh Amerika Serikat.
Berikut lima komentar dia tentang umat Islam yang paling kontroversial yang berhasil dihimpun merdeka.com
Trump sebut Islam sumber kekacauan dunia
Bakal calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump, membuat pernyataan yang mengejutkan soal umat muslim. Sebelumnya, dia pernah mengkritik Islam sebagai biang kekacauan di dunia.
Pernyataan yang kini lebih positif buat umat Islam itu disampaikan Trump saat diwawancarai reporter CNN, Jake Tapper, kemarin (20/9). Dia mengatakan punya beberapa sahabat beragama Islam dan hubungan mereka baik-baik saja.
"Saya suka kaum muslim. Bagi saya, muslim adalah orang-orang yang hebat," ujarnya.
Trump kembali ditanya oleh Tapper mengenai kata-katanya empat tahun lalu menyudutkan penganut Islam. Kala itu, dia mengatakan orang yang menghancurkan Gedung WTC, serta membuat kekacauan di banyak negara sama-sama orang Islam.
Ketika ditanya kembali maksud pernyataannya soal kekacauan dan Islam, Trump meluruskan intinya masalah radikalisme muslim yang wajib dilawan.
"Kita punya masalah dengan kelompok muslim radikal, itu tidak perlu dipertanyakan lagi," kata bakal calon presiden dari Partai Republik ini.
Selain kontroversi empat tahun lalu, Trump pekan lalu dikritik karena membiarkan pendukungnya menyebut Presiden Barack Obama sebagai penganut muslim.
Pada sesi kampanye itu, Trump tidak berusaha meluruskan kata-kata simpatisannya yang mengaitkan Islam dengan kondisi perekonomian lesu Negeri Paman Sam.
Trump, pengusaha properti dan kasino yang membuat publik Indonesia heboh karena bertemu dengan pimpinan DPR, kini memimpin survei popularitas bakal capres Partai Republik.
Survei dihelat CNN menunjukkan milairder itu mendapat dukungan 24 persen responden, tertinggi dibanding politikus Republikan lainnya pada September lalu. Tapi dukungan ini turun dari 32 persen yang dia dapat pada bulan sebelumnya.
Trump sebut dia akan menutup masjid-masjid
Dalam wawancara dengan stasiun televisi Fox News bulan lalu Donald Trump mengatakan dia akan menutup masjid-masjid di Amerika Serikat jika terjadi serangan teror."Tak seorang pun ingin mengatakan ini, tak seorang pun ingin menutup bangunan ibadah keagamaa, tapi Anda tahu, Anda paham. Banyak orang akan mengerti. Kita tidak punya pilihan," ujar bakal calon presiden Amerika dari Partai Republik itu, seperti dilansir politico.com, akhir November lalu.Pernyataan kontroversial Trump itu dia sampaikan untuk menanggapi serangan Teror Paris yang menewaskan 129 orang pada 13 November lalu.
Trump bilang warga muslim harus pakai ID khusus
Dalam wawancara dengan stasiun televisi NBC News akhir bulan lalu Donald Trump menyatakan dia akan menerapkan aturan warga muslim harus memakai identitas khusus di Amerika Serikat.Pernyataan itu mengingatkan orang pada zaman Perang Dunia Kedua ketika warga Yahudi di Eropa diharuskan memakai tanda kain berwarna kuning bergambang bintang daud di lengan kiri."Saya akan menerapkan itu. Tentu saja," ujar Trump dalam kampanyenya di Newton, Iowa. "Harusnya ada banyak cara untuk melakukan itu, selain mendata warga," kata dia.
Trump mengaku tidak kenal atlet muslim
Dalam pidato di Ruang Oval, Gedung Putih, Minggu malam lalu Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama menyerukan rakyat Amerika menghindari sikap diskriminatif terhadap warga muslim. Komentar Obama itu menanggapi inisden penembakan massal di San Bernardino, California, yang menewaskan 14 orang pekan lalu."Warga muslim-Amerika adalah teman kita, tetangga kita, rekan kerja, pahlawan olahraga, dan mereka juga tentara kita," kata Obama.Pernyataan itu rupanya mengundang reaksi dari Donald Trump. Dia mempertanyakan pernyataan Obama soal pahlawan olahraga itu di media sosial Twitter."Obama bilang dalam pidatonya warga muslim adalah pahlawan olahraga. Olahraga apa yang dia maksud, dan siapa?" kicau Trump.Rupanya dia lupa, Amerika punya banyak pahlawan olahraga beragama Islam. Bahkan Trump pernah bertemu beberapa dari mereka.Pada 2007 misalnya, Trump bertemu dengan Muhammad Ali, petinju legendaris dunia yang masuk Islam pada 1964. Dia juga pernah bertemu dengan Mike Tyson pada 1989 yang kemudian menyatakan diri masuk Islam.Tiga bulan lalu Trump juga berjumpa dengan Karim Abdul-Jabbar, pemain basket NBA legendaris.
Trump mendesak muslim dilarang masuk Amerika Serikat
Kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, menyatakan selama periode tidak terbatas, orang beragam Islam harus dilarang memasuki negaranya. Ujaran kebencian anti-Islam itu adalah respon pengusaha properti tajir ini atas penembakan massal di San Bernardino, California, pekan lalu yang menewaskan 14 orang. Serangan bermotif terorisme itu pelakunya pasangan suami-istri imigran muslim.
Trump menegaskan seandainya terpilih dalam pemilu tahun depan, dia serius menghentikan orang Islam untuk dapat masuk ke Negeri Paman Sam. Pelarangan itu, menurutnya, harus dilakukan dari pintu imigrasi darat, laut, maupun udara.
"Larangan (masuk) itu berlaku sampai kita bisa memutuskan dan mengerti permasalahan ideologi Islam dan ancamannya yang berbahaya. Negara ini tidak bisa menjadi korban serangan kaum percaya pada konsep Jihad dan tidak memiliki nalar untuk menghormati sesama manusia," ujar Trump dalam pernyataannya kepada awak media kemarin, seperti dikutip dari laman BBC, Selasa (7/12).
Pernyataan Trump, yang menghebohkan publik Indonesia ketika bertemu Ketua DPR Setya Novanto dan Wakilnya Fadli Zon beberapa bulan lalu, bertolak belakang dengan pernyataan Presiden Barack Obama agar warga AS - baik yang muslim maupun tidak - jangan sampai termakan kebencian satu sama lain.
"Kita tidak bisa menyerang satu dan lainnya dengan membiarkan pertempuran yang diartikan antara Islam dan Amerika. Ini juga menjadi tanggung jawab Muslim Amerika. ISIS tidak bisa mengatasnamakan Islam karena mereka adalah kelompok pembunuh bengis," kata Obama di Ruang Oval Gedung Putih akhir pekan lalu.
Manajer Kampanye Trump, Corey Lewandowski, menegaskan maksud bosnya soal melarang muslim masuk ke wilayah AS. Yang akan ditolak masuk itu mencakup wisatawan beragama Islam, selain calon imigran.
"Semua orang Islam (dilarang masuk) dan ada pengawasan besar-besaran," kata Corey.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagian orang AS yang takut jika Trump kembali menjabat sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaPM India Dituding Kampanye Pemilu Pakai Ujaran Kebencian terhadap Muslim
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar merasa tidak perlu menanggapi serius Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas
Baca SelengkapnyaReaksi keras datang dari umat muslim di seluruh dunia akibat penerbitan gambar karikatur Nabi Muhammad saat itu.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyampaiakan ia sering mendapat umpatan kata-kata kasar di media sosial. Hal itu disampaikan Jokowi dalam sidang umum di DPR, Rabu (16/8).
Baca SelengkapnyaKedua capres justru melenceng dan saling menyerang rivalnya dengan pernyataan yang berkelok-kelok.
Baca SelengkapnyaUcapan Yaqut membuat para elite PKB meradang dan langsung memberi teguran.
Baca SelengkapnyaPolda Sumut menangkap Lukman Dolok Saribu yang diduga menyebarkan kebencian terhadap umat Islam dan Palestina yang viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPresiden Iran mengutuk keras tindak pembakaran Alquran di Swedia dan Denmark yang dibiarkan begitu saja dengan mengatasnamakan kebebasan berpendapat.
Baca SelengkapnyaTerdapat lima aspek utama yang perlu diperhatikan terkait kebijakan ekonomi dan politik di bawah kepemimpinan Trump.
Baca SelengkapnyaYaqut menegaskan tak akan mencabut pernyataannya soal capres bermulut manis.
Baca SelengkapnyaDonald Trumpmenimbulkan polemik karena ucapannya ingin menguasai Greenland dan Terusan Panama demi kepentingan keamanan ekonomi dan nasional.
Baca Selengkapnya