Empat muslim peraih Nobel
Merdeka.com - Setiap tahun pada bulan Oktober Komite Nobel mengumumkan nama-nama tokoh peraih penghargaan bergengsi Nobel yang mencakup bidang Fisika, Kimia, Fisiologi atau Kedokteran, Sastra, Ekonomi, dan Perdamaian.
Nama penghargaan Nobel sendiri diambil dari Alfred Bernhard Nobel, ilmuwan Swedia penemu dinamit.
Saat ini ada sekitar 1,6 miliar umat Islam di seluruh dunia hingga tahun lalu ada dua muslim yang meraih Sastra, satu orang meraih Nobel Kimia, satu mendapat Nobel Fisika, enam mendapat Nobel Perdamaian. Hingga 2012 total muslim yang menerima Nobel ada sepuluh orang.
-
Siapa yang memenangkan Hadiah Nobel? Pada tahun-tahun awal Hadiah Nobel, sebagian besar penghargaan diberikan kepada ilmuwan individual seperti Albert Einstein atau Rutherford.
-
Siapa yang memenangkan Nobel Prize? Alain Aspect dari Université Paris-Saclay dari Perancis, John Clauser dari J.F. Clauser & Asosiasi di Amerika Serikat (AS), serta Anton Zeilinger dari University of Vienna dari Austria membuktikannya.
-
Apa saja bidang yang mendapatkan Hadiah Nobel? Setiap Oktober, sekelompok ilmuwan menerima telepon untuk diberitahu bahwa mereka memenangkan Hadiah Nobel di bidang fisiologi atau kedokteran, fisika, atau kimia.
-
Siapa yang menerima penghargaan? Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto yang hadir langsung menerima penghargaan tersebut mengatakan bahwa penghargaan tersebut tentu akan menjadi pelecut dan penyemangat bagi BRI, utamanya dalam melanjutkan transformasi yang terus dijalankan.
-
Siapa yang mendapat penghargaan? Kategori itu untuk Kepala Daerah dan Pemerintah Daerah (Kota Kecil).
-
Siapa yang menerima penghargaan tersebut? Penghargaan langsung diterima oleh Muhammad Toha Fauzi, Direktur Operasi I Brantas Abipraya di Hotel Bidakara, Jakarta.
Berikut ini merdeka.com menyajikan lima dari sepuluh nama muslim tersohor yang pernah meraih penghargaan Nobel.
Anwar Sadat (1918-1981)
Presiden Mesir ini mendapatkan Nobel Perdamaian pada 1978 bersama Perdana Menteri Israel ketika itu Menachem Begin.
Sadat dengan demikian menjadi muslim pertama meraih Nobel kala itu. Dia mendapat Nobel Perdamaian atas upayanya mewujudkan perdamaian di Timur Tengah. Kesepakatan damai antara Israel dan Mesir ditandatangani pada 17 September 1978 di Camp David.
?
Shirin Ebadi (lahir 1947)
Nama Shirin Ebadi semakin dikenal masyarakat dunia setelah dia mendapat Nobel Perdamaian pada 2003.
Wanita asal Iran ini dianugerahi penghargaan itu atas jasa-jasanya memperjuangkan hak-hak kaum perempuan dan anak-anak.
Dia sekaligus menjadi orang Iran pertama dan muslimah pertama yang memenangkan penghargaan Nobel.
Muhammad Yunus (lahir 1940)
Pria asal Bangladesh kelahiran 28 Juni ini menjadi orang Bangladesh pertama menerima hadiah Nobel pada 2006.
Dia mendapat hadiah Nobel bersama Bank Grameen yang didirikannya untuk meningkatkan taraf hidup ekonomi dan sosial rakyat di negerinya. Yunus telah banyak membantu usaha mikro, kecil, dan menengah bagi warga Bangladesh untuk bisa bertahan hidup.
Naguib Mahfouz (1911-2006)
Namanya selalu diingat rakyat Mesir sebagai sastrawan paling terkemuka karena mendapat Nobel Sastra pada 1988.
Komite Nobel menghargai karya-karya novel dan cerita pendeknya yang memotret realitas keseharian masyarakat Mesir dan bangsa Arab pada umumnya.
Dia tercatat menjadi muslim pertama yang meraih Nobel Sastra.
Baca juga:Siapa pemenang Nobel Perdamaian tahun ini?Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) raih Nobel PerdamaianPemberian Nobel Perdamaian untuk OPCW dianggap hadiah buat AssadMengapa orang Yahudi banyak meraih hadiah Nobel?Partikel Tuhan menangkan Nobel FisikaSastrawan Kanada Alice Munro raih Nobel Sastra tahun iniPemenang Nobel Perdamaian sejajarkan Mursi dengan Mandela (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
7 Dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk dalam daftar World's Top 2 Percent Scientist 2024 oleh Stanford University dan Elsevier.
Baca SelengkapnyaSembilan orang dosen dan peneliti Universitas Indonesia (UI) masuk dalam 2% Scientist Worldwide 2023
Baca SelengkapnyaWakil Menteri Agama, Saiful Rahmat Dasuki menegaskan pentingnya peran PAI dalam mengedepankan ajaran Islam yang rahmatan lil'alamin.
Baca SelengkapnyaMereka dipilih berdasarkan analisis dampak sitasi di berbagai bidang keilmuan menggunakan data dari database Scopus.
Baca Selengkapnya