Lima negara latih anak jadi tentara
Merdeka.com - Perang antar negara maupun konflik dalam negeri ujung-ujungnya baku tembak antar dua kubu menjadi neraka bagi penduduk dunia terutama anak-anak. Banyaknya korban rakyat sipil termasuk bocah ditambah dengan pemaksaan orang dewasa agar mereka sudi jadi tentara.
Di usia belia mereka sudah akrab dengan berbagai jenis senapan termasuk senjata serbu AK-47. Masa kecil terenggut dan bila jadi korban mereka tidak diperhitungkan. Zaman dulu hampir semua negara merekrut bocah jadi militer. Kini setidaknya ada lima masih mempraktikkan hal itu. Negara mana saja? Dilansir dari stasiun televisi CNN, situs irinnews.com, dan situs thestar.com, berikut ulasannya.
Afghanistan
-
Apa yang bocah Gaza itu lakukan? Dalam sebuah video yang diunggah akun Instagram @sahabatsurga dan dikutip dari @wwre, Kamis (27/6) Hossam sampai mengubur diri di sebuah pasir dengan hanya tampak wajahnya.
-
Apa yang dimainkan anak-anak di Bandung Timur? Seorang warganet belum lama ini membagikan momen anak-anak tengah asyik bermain kesenian Reak Dogdog. Terlihat beberapa anak memakai kostum boneka menyerupai naga, dan berlari mengejar anak lainnya di sebuah lahan kosong.
-
Di mana anak-anak Papua berlatih sepak bola? Putra-putri Papua yang mendapatkan kesempatan tersebut yakni 4 orang dari SSB Nafri Binaan Kodim 1701/Jayapura Korem 172/PWY sebagai juara 1 sepakbola atas nama Jezreel Geroda, Chris joddy Ayello, Alfian Muhandani dan Sdrian Malibela dan 1 orang dari SSB Heijnes sebagai juara 2 sepakbola atas nama Ezra Koridama.
-
Apa yang terjadi pada bocah tersebut? Tampak kepala seorang bocah tersangkut di kolong roda bus. Diduga, bocah ini tengahh bermain di area parkiran bus.
-
Mengapa anak balita suka memukul? Balita sering kali melakukan tindakan memukul sebagai cara untuk menguji batasan yang ada di sekitar mereka. Hal ini terjadi karena mereka masih dalam tahap perkembangan yang belum sepenuhnya memahami bahwa tindakan memukul merupakan perilaku yang tidak baik dan dapat menyakiti orang lain. Selain itu, kurangnya pengendalian diri pada usia ini juga berkontribusi terhadap perilaku tersebut, di mana mereka belum sepenuhnya mengerti konsekuensi dari tindakan mereka.
-
Bagaimana bocah tersebut bisa keluar? Pria dewasa yang membantu bocah ini menyuruhnya memiringkan kepalanya agar memudahkannya untuk keluar. Dengan memegang kepala dan memutar kepala secara pelan-pelan, alhasil kepala bocah tersebut berhasil keluar dengan kondisi bersih tanpa luka.
Bocah di negara ini memang apes lantaran saat Taliban berkuasa mereka banyak direkrut untuk dilatih menggunakan senjata. Tak hanya itu, kepolisian Afghanistan ternyata juga melakukan hal sama. Pada 2008 terungkap, polisi nasional negara itu melatih sekitar 200 anak dibawah umur untuk menjadi aparat. Uji coba itu dilakukan di Provinsi Kandahar.
Demi terungkapnya kasus tersebut, polisi Afghanistan mendapat kecaman sejagat. Mereka berkilah bocah-bocah ini direkrut untuk ditempatkan di bagian kebersihan, kesehatan, dan lain sebagainya tidak menggunakan senjata meski kenyataannya mereka berlatih dengan pistol.
Bocah direkrut polisi Afghanistan mungkin jauh lebih beruntung dibandingkan mereka yang dilatih Taliban. Anak untuk jadi tentara kelompok Islam ekstremis itu belajar meledakkan bom, membidik dengan AK-47, serta melakukan bom bunuh diri.
Kongo
Tentara anak di Kongo makin banyak dan mengkhawatirkan. Perekrutan mereka bukan lagi sukarela, namun mereka diburu dan diculik untuk dilatih angkat senjata. Bahkan mereka menjadi tameng saat pertempuran. Orang-orang dewasa menempatkan mereka di garis depan.Sangat tragis mereka di bawah umur sudah mengetahui ragam senjata, peledak, dan mortir. Militer Kongo M23 dan pemberontak sama-sama menggunakan bocah untuk berperang. Selain angkat senjata mereka juga dilatih memasak, jadi mata-mata, hingga budak seks.
Uganda
Uganda menjadi salah satu negara sampai saat ini merekrut anak-anak untuk dilatih berperang oleh pemberontak menamakan diri mereka Tentara Tuhan dipimpin oleh Joseph Kony.Dalam merekrut anak-anak jadi pasukannya Kony tidak segan-segan mengambil mereka dari keluarganya baik lelaki maupun perempuan. Keduanya punya tugas tidak mudah. Angkat senjata, menjadi budak seks, tameng hidup, hingga mata-mata harus mereka lakukan. Organisasi hak asasi Amnesty Internasional lewat film dokumenter berhasil menjadikan Kony penjahat nomor satu dunia. Dia diburu hidup atau mati.Banyak orang berharap Kony segera ditangkap agar perang saudara di Uganda ikut menjadikan anak-anak sebagai tentara berakhir.
Myanmar
Sangat mengagetkan jika sampai sekarang ternyata junta militer Myanmar masih merekrut bocah untuk jadi tentara. Padahal mereka telah menanda tangani kesepakatan dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk tidak lagi menggunakan anak-anak dalam angkatan bersenjata. Perjanjian itu ditanda tangani pada 2011 di Ibu Kota London, Inggris.
Namun terjadi sebaliknya mengejutkan Burma masih merekrut anak-anak untuk menjadi pembantu umum para prajurit. Tugas utama mereka bersih-bersih markas tentara dan menyiapkan makanan. Namun organisasi pemerhati tentara anak sejagat menemukan fakta mereka juga dilatih menggunakan senjata.
Somalia
Sedikit tersentak mengetahui keadaan di Somalia dilansir oleh organisasi pemerhari tentara anak sejagat, sebanyak empat dari lima anak ternyata tentara. Konflik saudara di negara itu memang dalam tahap memprihatinkan. Para orang dewasa banyak tewas hingga yang tersisa melatih bocah untuk meneruskan perang ini.
Bahkan anak-anak dipaksa merekrut bocah lain teman sebaya mereka. Kenyataan tragis ini hampir tidak bisa diperbaiki bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa kehabisan akal untuk mengatasi tentara anak di Somalia. (mdk/din)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi 'tentara cilik' berpangkat bintang tiga beri semangat ke prajurit TNI yang sedang long march viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaDalam kegiatan tersebut, momen salah satu prajurit AS saat berlatih justru menuai sorotan lantaran kedapatan menggunakan sesuatu hal sebagai granat.
Baca SelengkapnyaRibuan personel militer dari Indonesia, Amerika Serikat, Singapura, dan Jepang ikut ambil bagian dalam latihan militer multinasional Super Garuda Shield 2023.
Baca SelengkapnyaUniknya, ada dua lulusan PETA Bogor yang kemudian meraih bintang lima dan mendapatkan pangkat kehormatan jenderal besar.
Baca SelengkapnyaTiga pemuda ditetapkan sebagai tersangka kasus teror penembakan di sejumlah jalan tol dan kampus Unesa, Surabaya. Dua di antara masih berstatus mahasiswa.
Baca SelengkapnyaDi latihan pamungkas Super Garuda Shield, TNI mengerahkan deretan alutsista, mulai dari tank Leopard, roket artileri Astros & Vampire, serta heli AH-64 Apache.
Baca SelengkapnyaPara pelaku dan barang bukti kemudian diserahkan ke Polsek Sawah Besar untuk dilakukan proses hukum
Baca SelengkapnyaJenis olahraga yang menyenangkan dapat mendorong minat anak untuk bergerak.
Baca SelengkapnyaBerikut potret 55 prajurit digembleng oleh anggota Kostrad di Markas Pasukan Elite Tengkorak.
Baca SelengkapnyaPara prajurit diharuskan melawan bocah-bocah kecil yang tinggal di sekitar kampung asrama. Lantas bagaimana momen keseruan bermain layangannya?
Baca Selengkapnya