Lima Pabrik China Dibakar dalam Unjuk Rasa Paling Berdarah di Myanmar
Merdeka.com - Pasukan keamanan membunuh sedikitnya 22 pengunjuk rasa anti kudeta di kawasan industri pinggir kota yang kumuh, Hlaingthaya, Yangon pada Minggu setelah pabrik-pabrik yang didanai China dibakar. Demikian disampaikan kelompok advokasi.
Sebanyak 16 pengunjuk rasa dibunuh di tempat lainnya, termasuk seorang anggota polisi, menandai hari paling berdarah sejak kudera militer 1 Februari, kata Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP).
Kedutaan besar China menyampaikan banyak staf warga China terluka dan terjebak dalam serangan pembakaran oleh pelaku yang tak teridentifikasi di pabrik garmen di Hlaingthaya. Kedutaan besar China juga menyerukan Myanmar melindungi properti dan warga China. China dinilai sebagai pendukung junta militer yang menggulingkan pemerintahan sipil yang dipimpin Aung San Suu Kyi.
-
Di mana situs pembantaian di China berada? Peneliti menemukan situs pembantaian ini, dikenal sebagai situs Honghe di Provinsi Heilongjiang, China timur laut, pada tahun 1990-an.
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
-
Siapa korban dari pembantaian di China? 41 tulang belulang tanpa kepala yang dianalisis ternyata semuanya milik wanita dan anak-anak.
-
Siapa pelaku pembakaran di Tanjung Priok? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
-
Siapa yang membantai warga Tionghoa di Kali Angke? Merujuk laman Kelurahan Angke, sungai ini rupanya identik dengan kasus pembantaian terbesar etnis Tionghoa oleh pasukan VOC.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
Saat asap membubung dari kawasan industri tersebut, pasukan keamanan mengeluarkan tembakan ke arah para pengunjuk rasa di pinggiran kota yang merupakan rumah bagi para migran dari seluruh negeri.
“Mengerikan. Orang ditembak di depan mata saya. Itu tak akan pernah bisa saya lupakan,” kata seorang wartawan foto yang tak ingin disebutkan namanya, dikutip dari France 24, Senin (15/3).
Darurat militer diberlakukan di Hlaingthaya dan distrik lainnya di Yangon.
Televisi Myawadday yang dikelola tentara mengatakan pasukan keamanan bertindak setelah empat pabrik garmen dan satu pabrik pupuk tanaman dibakar dan sekitar 2.000 orang menghentikan mobil pemadam kebakaran sebelum sampai di pabrik-pabrik tersebut.
Juru bicara junta tak mengangkat telepon untuk diminta komentar terkait peristiwa ini.
Dokter Sasa, seorang perwakilan anggota parlemen terpilih yang digulingkan tentara, menyuarakan solidaritas bersama warga Hlaingthaya.
“Pelaku, penyerang, musuh-musuh rakyat Myanmar, penjahat SAC (Dewan Administrasi Negara) akan diminta pertanggungjawaban atas setiap tetes darah yang ditumpahkan,” ujarnya dalam sebuah pesan pendek.
AAPP mengatakan, total kematian dari unjuk rasa mencapai 126. AAPP juga mengatakan lebih dari 2.150 orang telah ditangkap sampai Sabtu. Lebih dari 300 orang telah dibebaskan.
Sentimen anti-China
Kedutaan besar China menggambarkan situasi tersebut “sangat parah” setelah serangan di pabrik-pabrik yang didanai China. Namun kedutaan tak mengeluarkan pernyataan terkait pembunuhan tersebut.
“China mendesak Myanmar untuk melakukan tindakan efektif yang lebih jauh untuk menghentikan semua tindakan kekerasan, menghukum pelaku sesuai dengan UU dan memastikan keamanan nyawa dan properti perusahaan China dan personil di Myanmar,” jelas pernyataan tersebut.
Belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas pembakaran pabrik tersebut.
Akun Facebook kedutaan besar China diserbu komentar negatif dalam bahasa Myanmar dan hampir setengah dari reaksi atau lebih dari 29.000 menggunakan emoji tertawa.
Sentimen anti-China berkembang sejak kudeta karena China tidak mengkritik junta, dibandingkan dengan sejumlah negara Barat yang mengecam kudeta.
Hanya dua pabrik yang telah dibakar sampai saat ini, kata pemimpin unjuk rasa Ei Thinzar Maung di Facebook.
“Jika Anda ingin berusaha di Myanmar dengan stabil, maka hormati rakyat Myanmar,” tegasnya.
“Berjuang Hlaingthaya, kami bangga pada kalian!!”
Seorang polisi tewas
Utusan Khusus PBB di Myanmar, Christine Schraner Burgener mengecam apa yang dia sebut “brutalitas yang sedang berlangsung”.
“Saya pribadi mendengar dari kontak di Myanmar cerita pembunuhan yang sangat menyedihkan, penganiayaan pengunjuk rasa dan penyiksaan tahanan selama akhir pekan,” jelasnya.
Menurutnya penindasan merusak prospek perdamaian dan stabilitas, mendesak komunitas internasional mendukung rakyat Myanmar dan aspirasi demokratis mereka.
Inggris, mantan penjajah Myanmar, mengatakan terkejut dengan penggunaan kekuatan mematikan pasukan keamanan terhadap orang-orang tak berdosa di Hlaingthaya dan tempat lainnya.
“Kami menyerukan penghentian segera kekerasan ini dan rezim militer menyerahkan kembali kekuasaan kepada mereka yang terpilih secara demokratis oleh rakyat Myanmar,” jelas Duta Besar Inggris, Dan Chugg.
Jauh dari Hlaingthaya, sedikitnya 16 kematian dilaporkan di tempat lain di Myanmar, termasuk Mandalay dan Bago, di mana televisi pemerintah MRTV menyampaikan seorang anggota polisi tewas akibat luka di dada setelah berhadapan dengan pengunjuk rasa.
Dia adalah polisi kedua yang dilaporkan tewas dalam unjuk rasa.
Kekerasan itu terjadi sehari setelah Mahn Win Khaing Than, yang dalam pelarian bersama dengan sebagian besar pejabat senior dari Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Suu Kyi mengatakan pemerintah sipil akan memberikan hak hukum kepada orang-orang untuk membela diri. UU itu mulai berlaku pada Minggu.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) perusahaan yang menaungi kawasan lingkar industri Morowali blak-blakan terkait ledakan tersebut.
Baca SelengkapnyaAkibat kebakaran tersebut, 51 orang dikabarkan menjadi korban.
Baca Selengkapnya20 korban meninggal dunia, terdiri dari 12 orang pekerja asal Indonesia dan delapan orang merupakan TKA.
Baca SelengkapnyaVideo terbakarnya pabrik itu beredar di media sosial. Terlihat ada pekerja yang dievakuasi keluar dari pabrik dalam kondisi luka bakar.
Baca SelengkapnyaTungku smelter meledak tersebut diketahui milik PT ITSS.
Baca SelengkapnyaSejumlah bangunan di Area Bucen III Waena, Jayapura, terbakar imbas kericuhan iring-iringan jenazah Lucas Enembe.
Baca SelengkapnyaYossi mengatakan, total ada 12 orang yang menjadi korban terdiri dari 5 korban luka dan 7 korban meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPeristiwa kebakaran ini menewaskan 188 orang dan melukai 469 orang lainnya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tragis tersebut disaksikan langsung oleh Maya, karyawan di toko Setia Jaya Frame yang terletak tidak jauh dari lokasi kejadian
Baca Selengkapnya. Empat korban yakni Muhlis, Jeki, La Camo dan satu pekerja asing asal China yang belum diketahui identitasnya.
Baca SelengkapnyaSebanyak 13 orang meninggal dunia, terdiri atas 9 pekerja Indonesia dan 4 pekerja asal China.
Baca SelengkapnyaDari pantauan rekaman CCTV terlihat asap hitam tebal mengepul dari menara 14 lantai di Zigong.
Baca Selengkapnya