Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lima pembelaan Turki setelah tembak jatuh jet Sukhoi Rusia

Lima pembelaan Turki setelah tembak jatuh jet Sukhoi Rusia Recep Tayyip Erdogan. ©www.ibtimes.com

Merdeka.com - Insiden jatuhnya jet Rusia karena ditembak oleh militer Turki Selasa lalu seakan membangunkan beruang merah besar yang sedang tertidur pulas. Militer Turki mengklaim jet Rusia telah masuk ke wilayah udaranya.

Presiden Rusia Vladimir Putin sontak naik pitam dan langsung mengumbar emosinya dengan menyebut Turki sebagai antek ISIS yang tega menusuknya dari belakang.

"Ini ibarat 'ditusuk dari belakang oleh kaki tangan teroris," tegas Putin.

Merasa tak terima dengan tuduhan tersebut, Turki lantas balik 'menyerang' dengan mengeluarkan sejumlah bukti bila tindakan mereka tidak menyalahi aturan.

Berikut lima pembelaan Turki, sangkal militernya salah jatuhkan jet Rusia yang dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber

Militer Turki telah beri 10 kali peringatan sebelum menembak jet Rusia

Satu unit jet Sukhoi Su-24 ditembak jatuh di Provinsi Latakia, perbatasan Suriah, Selasa (24/11). Menurut keterangan Kementerian Pertahanan Rusia, yang menembak jatuh pesawat tempur itu adalah militer Turki.

Militer Turki menembak jatuh pesawat tempur Su-24 milik Rusia yang sedang menjalani misi penting di wilayah ISIS dekat perbatasan. Jet tempur Sukhoi itu ditembak jatuh oleh F-16 karena dianggap mengabaikan 10 kali peringatan yang dilakukan selama 15 menit."Jet tempur kami terbang di ketinggian 6.000 meter untuk melakukan pengintaian dan selalu terbang di wilayah udara Suriah," seperti dikutip dari keterangan tertulis Kemenhan Rusia.Pada video yang beredar, maupun foto-foto di jejaring sosial, Su-24 itu dihantam rudal hingga terbakar di udara. Pilot dilaporkan berhasil menyelamatkan diri sebelum jatuh.

Turki berdalih wilayahnya terancam

Rusia beberapa kali dianggap melanggar wilayah udara Turki ketika menyerang basis pemberontak maupun ISIS di Suriah. Pemerintah Negeri Beruang Merah menepis kemungkinan pihaknya yang bersalah sehingga ditembak jatuh.Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu balik mengkritik Rusia lantaran hal tersebut dinilai tak tahu adat. Adalah hak sebuah negara berdaulat untuk menyerang pesawat militer asing yang memasuki wilayah mereka tanpa izin."Kami ingin komunitas internasional memahami bahwa pemerintah Turki siap mengorbankan perdamaian, jika keamanan dan kehidupan warga kami di perbatasan terancam. Adalah hak kami mempertahankan kedaulatan setelah peringatan kami tidak diindahkan," kata Davutoglu dalam jumpa pers.

Turki buka rekaman peringatan sebelum Sukhoi ditembak jatuh

Kopilot jet tempur Sukhoi Su-24 yang ditembak jatuh di perbatasan Suriah, Kapten Konstantin Murahtin, mengklaim tidak ada upaya Turki menghubungi pihaknya sebelum mengirim dua jet F-16. Dia meyakini pesawatnya tiba-tiba ditembak jatuh tanpa alasan.Militer Turki membantah klaim Murahtin. Seperti dilansir stasiun televisi Aljazeera, Kamis (26/11). Rekaman suara peringatan menara pengawas sebelum menembak jatuh jet Rusia tersebut dirilis.Percakapan dalam bahas Inggris itu menunjukkan operator udara Turki memperingatkan Sukhoi agar mengganti haluan."Ini adalah Militer Udara Turki, anda mendekat ke wilayah udara Turkim rubah arah tujuan sekarang, ini adalah peringatan", ungkap rekaman tersebut.Peringatan ini dikeluarkan oleh Pangkalan Udara Diyarbakir dan bukan oleh pilot F-16. Turki memutuskan menembak jatuh Sukhoi itu, karena 10 kali diperingatkan tetap membandel. Dalam versi Turki, peringatan itu diberikan 5 menit sebelum Sukhoi memasuki wilayah mereka. Pesawat lalu dijatuhkan 17 detik selepas kawasan udara Turki diterobos pihak Rusia.

Turki rilis gambar jejak deteksi radar dari jet Rusia

Klaim yang diungkap Angkatan Udara Turki dibantah mentah-mentah oleh Kementerian Pertahanan Rusia. Mereka membela para pilotnya, dan menyebut pesawat tempurnya tak melintasi perbatasan dan terus berada di wilayah Suriah.Guna memperkuat klaim tersebut, militer Turki mengungkap hasil deteksi radar militernya. Dalam radar tersebut, dua pesawat Su-24 Rusia memang melanggar perbatasan dan tertangkap sedang melintas melewati selatan Turki.Dalam radar itu, jejak penerbangan pesawat Su-24 digambarkan dengan warna merah. Sebelum melintasi udara Turki, kedua jet tersebut sedang berputar-putar di bagian utara Suriah yang dikuasai ISIS.Sementara, F-16 Turki diberi warna abu-abu langsung menuju lokasi penembakan. Kedua pesawat itu langsung bertemu dan tanpa menunggu lama pilot Turki langsung menembakkan misil ke arah Su-24.Su-24 sempat mencoba menghindari tembakan yang dilancarkan Turki, dan sempat terbang melewati perbatasan sebelum akhirnya jatuh di wilayah Suriah. Meski begitu, kedua pilot dilaporkan berhasil menyelamatkan diri sebelum pesawatnya menghantam bumi.

Erdogan: Seandainya tahu itu jet Rusia, kami tak akan tembak jatuh

Insiden dijatuhkannya jet Rusia Su-24 militer Turki disebut Presiden Recep Tayyip Erdogan sebagai tugas yang memang sudah seharusnya dilakukan oleh Angkatan Udara mereka. Presiden Turki mengatakan bila negaranya tidak akan meminta maaf terkait insiden di perbatasan Suriah itu."Jet F16 kami hanya menjalankan kewajiban mereka, yang mana menembak jatuh Su-24 yang kami klaim telah memasuki wilayah udara Turki selama 17 detik," ujar Erdogan seperti dikutip the Independent, Jumat (27/11).Erdogan menegaskan bahwa seharusnya pihak pengacau wilayah udara Turki yang seharusnya meminta maaf. "Pilot kami hanya menjalankan tugasnya yang tanggap kepada adanya pelanggaran aturan, ini yang seharusnya menjadi inti pembicaraan," tegasnya.Kendati begitu, dalam wawancara terpisah, Erdogan mengatakan bila pihaknya tidak segera menyadari bahwa pesawat yang melanggar wilayah udara mereka adalah milik Rusia. Mungkin militernya akan melakukan manuver berbeda jika mengetahui dari mana jet itu berasal."Seandainya kami tahu itu adalah pesawat Rusia, kami mungkin akan memperingatkannya dengan cara berbeda. Namun begitu pilot kami tahu aturan yang dipegang dan harus melaksanakan tugas mereka untuk melindungi wilayah udara Turki," katanya saat melakukan wawancara khusus kepada wartawan FRANCE24, Marc Perelman di Ankara, Kamis (26/11).Dalam wawancara tersebut Mar juga menyinggung apakah Turki akan melakukan permintaan maaf atas kejadian ini. Namun Erdogan mengatakan bila secara pribadi telah melakukan sambungan telepon dengan Presiden Putin namun diacuhkan."Kita perlu membicarakan tentang apa yang terjadi, namun Putin tidak membalas telepon saya,"

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Penampakan Pesawat Angkut Rusia Hancur Lebur Diduga Ditembak Jatuh, 65 Tahanan Ukraina Tewas
FOTO: Penampakan Pesawat Angkut Rusia Hancur Lebur Diduga Ditembak Jatuh, 65 Tahanan Ukraina Tewas

Moskow menuduh Ukraina menembak jatuh pesawat angkut Rusia Ilyushin Il-76. Sebanyak 74 orang di dalamnya tewas, termasuk 65 tahanan Ukraina.

Baca Selengkapnya
Dugaan Helikopter Jatuh di Pecatu Bali Gara-Gara Tali Layangan, Begini Kata Polisi
Dugaan Helikopter Jatuh di Pecatu Bali Gara-Gara Tali Layangan, Begini Kata Polisi

Helikopter jatuh di kawasan Banjar Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung

Baca Selengkapnya
Jet Tempur ini Jawaban Rusia Saat AS Bikin F-15, Jadi Andalan TNI AU
Jet Tempur ini Jawaban Rusia Saat AS Bikin F-15, Jadi Andalan TNI AU

F-15 dari AS dan Sukhoi serta MiG dari Rusia. Mana yang lebih baik dalam pertempuran?

Baca Selengkapnya
FOTO: Melihat Jet Tempur Inggris Gabung Operasi AS untuk Serang Houthi di Yaman
FOTO: Melihat Jet Tempur Inggris Gabung Operasi AS untuk Serang Houthi di Yaman

Serangan gabungan AS dan Inggris ini dilancarkan sebagai balasan untuk Houthi yang didukung Iran atas serangan terhadap kapal-kapal Israel di Laut Merah.

Baca Selengkapnya
FOTO: Serangan Drone Ukraina Hantam Rusia: Puluhan Warga Belgorod Tewas, Apartemen dan Lebih dari Seratus Mobil Rusak Terbakar
FOTO: Serangan Drone Ukraina Hantam Rusia: Puluhan Warga Belgorod Tewas, Apartemen dan Lebih dari Seratus Mobil Rusak Terbakar

Sebanyak 20 orang termasuk dua anak-anak tewas dan 111 orang luka-luka usai serangan Ukraina.

Baca Selengkapnya
Kesaksian Warga Saat Helikopter Jatuh di Kuta Selatan Bali: Sempat Terbang Rendah Lalu Ada Suara Dentuman
Kesaksian Warga Saat Helikopter Jatuh di Kuta Selatan Bali: Sempat Terbang Rendah Lalu Ada Suara Dentuman

Helikopter terjatuh di kawasan tebing di daerah Banjar Suluban, Desa Pecatu, Kuta Selatan, Jumat (19/7) sekitar pukul 14.45 WITA.

Baca Selengkapnya
Iron Dome Israel Gagal Cegah Tujuh Rudal Hipersonik Iran, Hantam Pangkalan Udara Terbesar Israel
Iron Dome Israel Gagal Cegah Tujuh Rudal Hipersonik Iran, Hantam Pangkalan Udara Terbesar Israel

Serangan rudal ini juga menghancurkan jet tempur Israel.

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Jet Tempur F-15 Digelari 'Si Pembunuh MiG'
Ini Alasan Jet Tempur F-15 Digelari 'Si Pembunuh MiG'

Menhan Prabowo Subianto membeli 24 unit F-15EX dari Amerika Serikat. Pesawat ini akan memperkuat TNI AU.

Baca Selengkapnya
Saksi Ceritakan Suasana Kabin Pesawat Pelita Air Saat Penumpang Bercanda Bawa Bom
Saksi Ceritakan Suasana Kabin Pesawat Pelita Air Saat Penumpang Bercanda Bawa Bom

Akibat kejadian itu, jadwal keberangkatan tertunda hingga 5 jam.

Baca Selengkapnya
Penampakan Bangkai Helikopter Jatuh di Bali, Dihimpit Dua Tebing dan Baling-Baling Terlilit Tali Layangan
Penampakan Bangkai Helikopter Jatuh di Bali, Dihimpit Dua Tebing dan Baling-Baling Terlilit Tali Layangan

Kondisi awak helikopter dan penumpang selamat dan dirawat di rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Dua Pesawat Super Tucano Kecelakaan Diduga Akibat Cuaca Buruk
Dua Pesawat Super Tucano Kecelakaan Diduga Akibat Cuaca Buruk

Marsma Agung mengaku belum dapat memastikan penyebab pastinya.

Baca Selengkapnya
FOTO: Sisa-Sisa Serangan Mengejutkan Ukraina ke Jantung Rusia, Gedung Apartemen Hancur dan Warga Tewas
FOTO: Sisa-Sisa Serangan Mengejutkan Ukraina ke Jantung Rusia, Gedung Apartemen Hancur dan Warga Tewas

Setidaknya 144 drone tempur meluncur dari Ukraina ke sejumlah wilayah Rusia, termasuk Ibu Kota Moskow.

Baca Selengkapnya