Lima Pemberontak Anti Kudeta Myanmar Tewas Setelah Diserang Junta Militer
Merdeka.com - Sedikitnya lima pemberontak oposisi atau anti kudeta terbunuh setelah bentrokan beberapa hari di Myanmar, seperti disampaikan milisi anti junta pada Minggu. Inggris dan Amerika Serikat mengecam kekerasan militer terhadap warga sipil.
Myanmar telah berada dalam krisis sejak militer menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi pada kudeta 1 Februari, memicu pemberontakan masif di seluruh negeri yang dihadapi otoritas dengan kekuatan mematikan.
Beberapa gerakan anti junta membentuk milisi lokal bersenjata dengan senjata buatan sendiri untuk melindungi daerah mereka dari pasukan keamanan – yang telah membunuh sedikitnya 790 warga sipil menurut kelompok pemantau.
-
Siapa saja yang tewas dalam serangan gerilyawan Indonesia? Letnan Satu Will Schumler dan Wilhelm Jens tewas saat diserang gerilyawan Indonesia di Bogor.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Siapa korban dari pembantaian di China? 41 tulang belulang tanpa kepala yang dianalisis ternyata semuanya milik wanita dan anak-anak.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
Di negara bagian Chin di wilayah barat, kota Mindat telah muncul menjadi titik panas kerusuhan, di mana beberapa penduduk telah membentuk Pasukan Pertahanan Tanah Chin (CDF).
“Sedikitnya lima anggota kami terbunuh dan lebih dari 10 terluka,” kata juru bicara CDF, dikutip dari France 24, Senin (17/5).
Dia menambahkan, lima penduduk Mindat juga ditangkap militer.
Karena data internet seluler diblokir di seluruh negeri, informasi mengenai pertempuran ini lambat, dan verifikasi di lapangan menjadi lebih sulit karena penduduk lokal takut ada tindakan balasan.
Juru bicara yang menolak disebutkan namanya itu, mengatakan kepada AFP, pejuang CDF membakar beberapa truk tentara, merusaknya, dan menyergap pasukan bantuan, sementara militer menyerang kota tersebut dengan artileri.
Pada Minggu, CDF mundur ke dalam hutan.
“Kami tidak akan tinggal di mana pun di kota. Tapi kami akan kembali untuk menyerang segera,” ujarnya.
“Kami hanya punya senjata buatan. Ini tidak cukup,” lanjutnya.
Dia menambahkan, penduduk yang masih di Mindat – yang berada di bawah darurat militer sejak Kamis – takut meninggalkan rumah mereka karena takut dijadikan sasaran militer.
Kedutaan besar AS dan Inggris di Myanmar memperingatkan tanda bahaya di Mindat pada Sabtu, menyerukan pasukan keamanan menghentikan kekerasan.
Kedutaan Inggris mengatakan kekerasan di Mindat tidak dapat dibenarkan.
“Bukti kekejaman harus dikirim ke (Mekanisme Penyelidikan Independen PBB untuk Myanmar) sehingga pelaku bisa diminta pertanggungjawaban,” jelas Kedutaan Inggris di Myanmar di Twitter, mengacu pada komite PBB yang mengumpulkan bukti kejahatan internasional.
Pada Minggu, koran milik negara, New Light of Myanmar melaporkan pengadilan militer akan diselenggarakan untuk mengadili “pelaku serangan teroris” di Mindat.
Di seluruh Myanmar, pengunjuk rasa anti kudeta terus menggelar aksinya menuntut demokrasi. Para pengunjuk rasa di Hpakhant membawa plakat bertuliskan "Tetap kuat, Mindat".
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berakhirnya pemberontakan 8888 bukan hanya tragedi kemanusiaan, tetapi juga meninggalkan jejak kelam dalam sejarah Myanmar.
Baca SelengkapnyaPeran para wanita dibutuhkan dalam menambah personel untuk melawan junta militer Myanmar.
Baca SelengkapnyaAksi persekusi dan penganiayaan terhadap mahasiswa Papua yang berunjuk rasa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaJenazah lima KST tersebut sempat dibawa ke RSUD Dekai. Namun tidak ada keluarga yang mengambil.
Baca SelengkapnyaKontak tembak antara TNI-Polri dengan KSTP berlangsung mulai tanggal 19 Januari sampai dengan 23 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI dari Tim Nanggala berhasil melumpuhkan KKB di wilayah Serambakon Pegunungan Bintang (Pegubin), Papua Pegunungan, Sabtu (30/9) pukul 06.00 Wit
Baca SelengkapnyaRentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan KKB Papua terjadi sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1). Lima anggota KKB tewas dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaKorban tewas dengan luka tembakan. Belum diketahui kronologi kejadian.
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan masyarakat tak perlu khawatir mengingat saat ini kondisi Bitung sudah kondusif.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan memastikan proses hukum terhadap insiden ini terus berjalan.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI-Polri melumpuhkan lima anggota KKB di Pegunungan Bintang.
Baca SelengkapnyaDalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca Selengkapnya