Lima pembohong paling gegerkan dunia
Merdeka.com - Bohong merujuk filsuf Aristoteles adalah salah satu problem psikologis manusia. Ada bermacam alasan orang memilih tidak berkata atau bertindak sesuai kebenaran. Kebiasaan yang oleh ajaran moral manapun dianggap buruk ini sudah dilakukan sejak berabad-abad lalu.
Daftar kasus-kasus dari pelbagai belahan dunia yang disusun oleh situs listverse, Senin (8/12), berikut menggambarkan dampak buruk kebohongan yang mungkin awalnya sepele, tapi berlanjut hingga pelaku terpaksa mengibuli masyarakat.
Itu sebabnya, ada pepatah "satu kebohongan berlanjut pada kebohongan lainnya". Cerita-cerita ini kebanyakan berujung pada tindak pidana.
-
Siapa yang paling banyak memiliki korban? Korban Wahyu Kenzo mencapai 272 Orang dengan kerugian Rp 241 Miliar.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Apa berita hoaks yang menyebar di Amerika Serikat? Situs-situs berita hoaks atau 'berita palsu' lebih banyak daripada surat kabar harian di seluruh Amerika Serikat.
-
Siapa yang dituduh bodoh dalam hoaks tersebut? Judul berita itu mencatut situs berita Liputan6.com, berjudul; 'Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina.'
-
Siapa yang paling banyak menewaskan jurnalis? Serangan Zionis Israel ke Gaza telah menewaskan lebih banyak jurnalis dibandingkan konflik manapun sepanjang tiga dasawarsa terakhir, kata CPJ.
Mulai dari kisah bekas dosen ngaku insinyur NASA, sampai bertahun-tahun mengaku korban serangan teroris 11 Oktober 2001 di New York, padahal sebetulnya dia warga negara Spanyol.
Apa saja lima aksi pembohong paling menggegerkan dunia itu? Simak rangkumannya berikut:
Pura-pura hilang agar tak ditagih pelacur
Ini kasus yang menggegerkan Amerika Serikat pada 2008. Nicholas Fransisco suatu sore, pamit pada istrinya Christine untuk beli kue Valentine. Sejak saat itu dia tidak kembali ke rumah.
Sang istri panik, lantas menghubungi polisi lewat jalur 911. Wajah Nicholas sampai ditayangkan di acara America's Most Wanted. Ratusan warga membantu pencarian bahkan memberi sumbangan ribuan dollar. Kasus hilangnya pria yang sudah memiliki satu putra itu bikin polisi bingung.
Kebingunan itu berakhir, ketika beberapa rumah bordil mengirim tagihan ke rumah Christine. Rupanya Nicholas seorang pecandu seks. Dia punya rahasia yang tidak diketaui sang istri. Terutama kebiasaan memesan pelacur dan menikmati seks lewat Internet memakai nama lain.
Christine kena getahnya. Donasi warga diminta kembali, lalu rumahnya disita, karena suaminya ternyata menggasak rekening sebagai bekal kabur.
Media massa berhasil menemukan jejak pria itu pada 2010. Dia memakai nama palsu dan tinggal di luar kota Los Angeles.
Pura-pura jadi nenek ambil tunjangan pensiun
Thomas Parkin asal Amerika Serikat ini sungguh durhaka. Ketika sang nenek meninggal pada 2003, dia tak segera melapor ke dinas penduduk pemerintah kota New York.
Rupanya, lelaki 49 tahun itu mengincar tunjangan pensiun neneknya, Irene Prusik, senilai USD 115 ribu. Saban bulan dia biarkan petugas menyetor duit yang bukan haknya.
Supaya uangnya lebih cepat cair, Parkin bahkan berpura-pura menyamar jadi mendiang neneknya. Dia ke kantor taspen setempat, berdandan laiknya wanita tua. Saat berpura-pura itu, Parkin ditemani sobatnya, Mhilton Ramolo yang beperan sebagai keponakan mendiang Irene.
Kebohongan cucu durhaka ini terbongkar, karena Parkin kesandung masalah administrasi kredit rumah. Kejaksaan lokal turut serta menyelidiki keanehan dokumen-dokumen Parkin. Lebih gila lagi, modus pembobolan duit pensiun yang sama ternyata dia lakukan selepas ibunya meninggal tiga tahun sebelumnya.
Selepas kejahatannya terbongkar pada 2004, Parkin dikenai 47 dakwaan lantas dipenjara 13 tahun.
Ngaku polisi, lecehkan belasan perempuan
Kasus kebohongan pada 2004 ini juga salah satu yang paling menggegerkan dunia. Seorang pria mengaku petugas polisi bernama Scott, menelpon 70 gerai makanan siap saji, lalu berdalih mencari pencuri. Rata-rata yang jadi korban adalah pegawai McDonalds.
Si pembohong berhasil mempengaruhi puluhan pegawai untuk menggeledah rekan kerjanya, kebanyakan perempuan. Bahkan yang paling parah dialami Louise Ogborn. Oleh arahan 'Scott' lewat telepon, sang manajer Donna Summer menelanjangi dan melecahkan Ogborn.
Gara-gara kelakuan pria mengaku polisi ini, McDonald para pegawai yang jadi korban. Pria bernama David Stewart ditangkap, tapi polisi kekurangan bukti sehingga dia dilepas.
Enam tahun ngaku jadi korban 9/11
Ini salah satu kebohongan yang paling mengejutkan dunia. Tania Head adalah sosok korban serangan teroris di Gedung WTC, New York, pada hari nahas 11 November 2001.
Dia adalah saksi mata di menara barat saat pesawat kedua menghantam, tapi berhasil jadi korban selamat. Dia diundang seminar keliling Amerika Serikat, bahkan Eropa dan Asia. Head rutin jadi tamu kehormatan wali kota New York.
Baru pada 2012, Surat Kabar the New York Times mengungkap jati dirinya. Wanita 40 tahun itu ternyata bukan korban. Dia bahkan bukan warga negara AS dan tidak sedang berada di Amerika saat serangan teroris itu terjadi.
Nama aslinya adalah Alicia Esteve Head. Dia warga negara Spanyol. Setelah mengakui kebohongannya, dia menghilang. Kawan-kawan dan sesama pekerja sosial 9/11 terkejut.
Tidak diketahui motif Head melakukan kebohongan itu. Kawan-kawannya mengaku dia tak pernah mendapat uang selama mengelola lembaga nirlaba korban WTC.
Bohongi jutaan warga, ngaku insinyur NASA
Kalau masih hitungan jari atau belasan orang kena tipu seseorang, wajar lah. Ini masalahnya jutaan warga India yang terperdaya. Pelakunya pemuda 27 tahun bernama Arun P. Vijayakumar. Dia dengan entengnya mengaku sukses menjadi warga negara India pertama diterima bekerja di Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA).
Masyarakat jatuh hati, karena Arun bilang kalau dia memilih mengabdi di India saja lalu membatalkan keberangkatan ke Negeri Paman Sam. Dia pun mengklaim, sikap nasionalisnya itu dipuji Perdana Menteri Narendra Modi. Sehingga dua pekan lalu, Arun dijamu makan malam oleh sang PM di Ibu Kota New Delhi, seperti dilansir Business Insider, Kamis (30/10).
Diceritakan bahwa pemuda asal Kota Manimala, Negara Bagian Kerala itu berjuang dari nol sampai diterima kuliah di AS. Arun mengaku pada 2012 dia mulai belajar di kampus bergengsi Massachusetts Institute of Technology (MIT). Dari sana dia berkenalan dengan ilmuwan kondang Barbara Lekso - yang ternyata bohong juga - sehingga dapat rekomendasi bekerja di NASA.
Kocaknya, yang membongkar semua aib ini adalah orang tua Arun sendiri. Mereka malu sang buah hati membohongi masyarakat. Sudah ada televisi lokal yang minta waktu wawancara. "Anak kami tidak memiliki kaitan apapun dengan NASA."
Deccan Chronicle yang merasa ketipu ikut marah. Media ini lantas mengupas tuntas latar belakang Arun. Terkuak, pemuda ini sebetulnya tidak asal caper. Arun berotak cukup encer. Dia kuliah jurusan fisika di Royal University of Bhutan, dan sempat setahun jadi dosen muda di sana mulai Juli 2013. Masalahnya, dia seumur hidup tercatat tak pernah ke luar negeri.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Total ada 1.385 orang yang terdiri dari, pejabat negara hingga pihak swasta yang terjerat kasus korupsi sepanjang 2004-2022.
Baca SelengkapnyaSatu orang yang mengaku sebagai anggota KPK palsu berisial YS.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan enam orang terkait aksi penipuan KPK gadungan di Pemkab Bogor.
Baca SelengkapnyaTiga pegawai bank gadungan melakukan penipuan online, hingga menyebabkan dua korban mengalami kerugian Rp970 juta.
Baca SelengkapnyaDari para korban total tersangka mendapatkan uang sebesar Rp7,4 miliar.
Baca SelengkapnyaPerlu ada evaluasi total karena banyak perjabat Indonesia yang terjerat korupsi
Baca SelengkapnyaPolri tidak mungkin bisa bekerja sendiri dalam mengungkap dan mengatasi permasalahan di ruang siber
Baca SelengkapnyaSri Mulyani bilang telah meminta Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk melakukan pendalaman terhadap dugaan kebocoran NPWP tersebut.
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf Amin meminta masyarakat berhati-hati, dan selalu menyaring setiap informasi yang diterima saat Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDesmont mengaku tak menutup kemungkinan jumlah tersangka akan bertambah. Alasannya, puluhan orang masih menjalani pemeriksaan.
Baca SelengkapnyaBerita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain
Baca SelengkapnyaPenyebaran hoaks Pemilu ditemukan paling tinggi di Facebook.
Baca Selengkapnya