Lira jatuh, turis penuhi toko barang mewah di Istanbul
Merdeka.com - Sejumlah turis asing di Turki rela antre di depan toko yang menjual barang-barang mewah. Ini terjadi usai mata uang Lira jatuh ke titik terendah.
Antrean terlihat mengular di depan gerai Chanel dan Louis Vuitton di Nisantasi, sebuah lingkungan elit di Istanbul.
"Kami membeli pakaian, kami membeli make up, kami membeli barang-barang branded. Harganya sangat murah", ujar turis wanita asal Kuwait, Fatima Ali yang datang bersama kedua putrinya, dikutip dari Express, Selasa (14/8).
-
Siapa yang dipuji pemilik toko? Mengetahui sikap berani bocah itu, pemilik toko lantas memuji ketegasan bocah tersebut usai mengetahui ada barang Israel yang dijual di tokonya.
-
Siapa yang mencuri perhatian tamu? Kehadiran dua bule asal Swiss itu berhasil mencuri perhatian para tamu undangan.
-
Bagaimana karyawan tersebut menjadi terkenal? Insiden ini menjadi viral di media sosial setelah seorang netizen bernama Xiiao Liingzz mengunggah video dan foto Alice Chang, yang tampaknya berasal dari akun Xiaohongshu miliknya.
-
Siapa yang diusir pemilik toko? Pemilik toko makanan di Vietnam ini terlihat begitu marah. Ia bahkan mengusir satu keluarga dari tokonya. Pemilik toko ini tidak gentar mengusir paksa keluarga Israel tersebut.
-
Siapa saja yang bekerja di usaha ini? Setelah usahanya berkembang, Delli dan Aulia mempekerjakan lima karyawan tetap, serta freelance untuk membantu.
-
Dimana penjual mencatatkan peningkatan penjualan yang signifikan? Hal ini berdampak langsung pada lonjakan pesanan, dimana banyak penjual mencatatkan peningkatan penjualan yang signifikan berkat visibilitas yang lebih tinggi akan produk brand lokal dan UMKM di sepanjang kampanye.
Dia mengatakan siap untuk mengisi kopernya dengan barang-barang mewah tersebut.
Seorang turis asal Kuwait lainnya berharap krisis Lira akan segera membaik demi kesejahteraan warganya. "Kami berharap bahwa mata uang Turki, untuk kesejahteraan warga Turki, akan membaik. Namun dalam waktu bersamaan, kami sebagai turis berharap nilai mata uang Lira akan tetap seperti sekarang ini," kata Khalid al-Fahad.
Seorang turis dari Mesir memperkirakan dia bisa menghemat sekitar USD 1000 jika dibandingkan membeli barang yang sama di negaranya.
Karyawan di sebuah toko pakaian mewah yang tidak mau menyebutkan namanya mengatakan, jumlah pengunjung yang datang lebih tinggi dibandingkan dengan hari sibuk lainnya.
Nilai tukar lira sudah turun sebesar 40 persen terhadap dolar Amerika Serikat tahun ini di tengah kekhawatiran mengenai kebijakan ekonomi yang dijalankan Presiden Tayyip Erdogan, dan seruannya agar suku bunga diturunkan, dan memburuknya hubungan dengan Amerika Serikat.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga menyerbu Pasar Tanah Abang untuk berbelanja kebutuhan lebaran. Di sana mereka bisa memilih dan mencari ragam busana lebaran.
Baca SelengkapnyaBerwisata ke Bali tidak dapat dilakukan setiap hari sehingga momentum ini ingin dimanfaatkan dengan baik.
Baca SelengkapnyaPasar tekstil di Jakarta, seperti Pasar Cipulir dan Pasar Tanah Abang, mulai diserbu para reseller.
Baca SelengkapnyaSepinya pembeli di Pasar Tanah Abang sudah mulai terasa usai Lebaran 2023, dan terus mengalami penurunan pengunjung hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaGunawan telah bekerja sebagai penjual di Blok M sejak tahun 2015, awalnya di lantai atas sebelum lantai itu ditutup.
Baca SelengkapnyaMenjelang Ramadan, aktivitas jual beli di Pasar Tanah Abang mulai mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaSeperti biasanya, Niikita Mirzani mengajak beberapa orang karyawan untuk berbelanja kebutuhan rumah.
Baca SelengkapnyaStaf barang mewah itu bahkan menolak permintaan si wanita untuk meminta air minum, bahkan menatap sinis.
Baca SelengkapnyaMendag juga mengunjungi pakaian anak dan membeli sebanyak 12 baju anak dan dibagikan kepada warga.
Baca SelengkapnyaAkun tiktok @mybeautystore15_ mengunggah video yang berisi curhatannya.
Baca SelengkapnyaLebaran menjadi momentum yang bikin capek tapi juga menghasilkan banyak cuan
Baca Selengkapnya