Lokasi Wisata Selam di Filipina Dipenuhi Sampah Masker Bekas
Merdeka.com - Pandemi COVID-19 berdampak pada polusi laut di Kota Bauan, lokasi menyelam yang populer di Provinsi Batangas, Filipina.
Para pengunjung dan penduduk lokal melaporkan peningkatan jumlah masker pelindung dan face shield yang dikumpulkan dari dasar laut.
"Mungkin karena beberapa orang yang naik perahu hanya melingkarkan masker mereka di salah satu ujungnya dan terlepas, atau yang lain tidak membuangnya dengan benar," kata Arnel Vergara, seorang penyelam profesional Filipina yang telah menyelam di daerah tersebut selama satu dekade terakhir.
-
Bagaimana cara menggunakan masker? Masker sebaiknya digunakan sekitar 1-3 kali seminggu, tergantung jenis kulit. Misalnya, masker clay cocok untuk kulit berminyak dan sebaiknya digunakan setelah toner. Sementara sheet mask bisa diterapkan setelah toner tetapi sebelum serum untuk memberikan hidrasi tambahan.
-
Siapa yang bisa menggunakan masker ini? Masker ini biasanya sesuai untuk kebanyakan jenis kulit, tetapi bagi mereka yang memiliki kulit sensitif, sangat disarankan untuk melakukan tes patch terlebih dahulu.
-
Kenapa pakai masker penting? Masker bisa mencegah penyakit-penyakit tersebut karena masker berfungsi sebagai penghalang fisik yang mengurangi kontak langsung antara droplets atau tetesan cairan yang keluar dari mulut dan hidung seseorang dengan orang lain.
Carmela Sevilla, seorang pemilik resor dan instruktur selam, mengatakan bahwa sampah masker itu menjadi tambahan di atas kantong plastik, kemasan sekali pakai, popok, dan bahan kemasan yang mengganggu perairan setempat selama musim hujan.
“Saya pikir kita akan melihat lebih banyak masker,” kata Sevilla. "Saya rasa kita akan memakai masker wajah untuk sementara waktu," katanya lagi, seperti dilansir laman Antara mengutip Reuters, Selasa (8/6).
Girro Maranan, seorang pejabat di Kantor Pariwisata Batangas mengatakan para pejabat mengetahui masalah ini dan tengah memelopori upaya pembersihan.
"Keanekaragaman laut kita yang paling terpengaruh," kata Maranan.
Marian Ledesma, juru kampanye Greenpeace di Filipina mengatakan manajemen strategi pembuangan limbah negara yang buruk telah menyebabkan sampah menumpuk di anak-anak sungainya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sampah kiriman yang terbawa ombak di lautan itu tampak menutupi hamparan pasir putih di Pantai Kedonganan.
Baca SelengkapnyaSampah kiriman kembali memenuhi pantai-pantai yang menjadi tujuan wisata di Kabupaten Badung, Bali.
Baca SelengkapnyaJumlah sampah akan bertambah banyak jika memasuki awal tahun seperti Januari dan Februari.
Baca SelengkapnyaDikutip dari berbagai sumber, pantai terkotor di Indonesia tersebar di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaCherman berharap hal itu menjadi perhatian oleh semua pihak, terutama negara asal sampah.
Baca SelengkapnyaPantai Teluk, Pandeglang, Banten, disebut-sebut sebagai salah satu pantai paling kotor di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAksi Pandawara Group kembali mencuri perhatian publik. Kali ini membersihkan pantai terkotor ke 2 di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDaratan sampah terbentuk di kawasan Hutan Mangrove Muara Angke, Jakarta. Potret memprihatinkan ini sebelumnya viral di media sosial. Simak potret lengkapnya!
Baca SelengkapnyaUsai viral di media sosial, semua pihak mulai bergerak untuk membersihkan tumpukan sampah yang mencemari Hutan mangrove, Muara Angke.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaAlat berupa excavator dikerahkan untuk membersihkan sampah. Tetapi, yang menjadi pertimbangan adalah medan yang sulit menuju lokasi.
Baca SelengkapnyaTak semua turis bule berbuat negatif di Bali. Contohnya adalah turis asal Belanda ini. Dengan suka rela dia mengumpulkan sampah yang ada di Pantai Kuta.
Baca Selengkapnya