Mahasiswa Tibet bakar diri di kampus menuntut kemerdekaan dari China
Merdeka.com - Seorang mahasiswa asal Tibet sedang menuntut ilmu di India, Tenzin Choeying, nekat membakar diri. Dia melakukan itu sebagai bentuk protes atas penjajahan China terhadap tanah kelahirannya.
Dilansir dari laman RFA, Senin (17/7), pemuda berusia 20 tahun itu melakukan aksinya pada pukul 09.00 waktu setempat, di aula asrama mahasiswa Universitas Pusat Pembelajaran Tibet di Varanasi. Menurut saksi, sebelumnya Choeying mengguyur sekujur tubuhnya dengan minyak tanah, lantas menyulutnya dengan api.
"Dia berlari sambil berteriak, 'Tibet Menang'," kata saksi Chime Namgyai.
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
-
Apa makna tradisi bakar gunung api? Tentunya setiap tradisi yang berkembang di masyarakat memiliki arti, tujuan, simbol, dan juga makna mendalam.
-
Kenapa orang China melompati api? Dalam cerita rakyat, suara yang dihasilkan oleh api yang menyala dipercaya dapat mengusir roh jahat serta menghindarkan dari nasib buruk.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Bagaimana cara tradisi bakar gunung api? Menyusun Batok Kelapa Mengutip dari kanal Liputan6.com dan beberapa sumber lainnya, bakar gunung api ini merupakan sebuah ritual membakar batok kelapa yang sudah tersusun rapi.
-
Kapan tradisi bakar gunung api dilakukan? Pelaksanaan tradisi bakar gunung api ini berlangsung pada malam takbiran.
Menurut Chime yang merupakan Presiden Kongres Pemuda Tibet cabang Varanasi, sejumlah mahasiswa yang melihat hal itu buru-buru mengambil kain dan berusaha memadamkan api membakar tubuh Choeying.
Mereka lantas memanggil paramedis, dan kemudian Choeying dibawa ke rumah sakit di Varanasi. Kabarnya dia dalam keadaan kritis karena mengalami luka bakar 60 persen.
"Dokter mengatakan kesempatannya untuk selamat sangat tipis, tetapi dia masih bisa berbicara," ujar Namgyai.
Namgyai mengatakan, Choeying beberapa kali mengutarakan keresahannya atas kondisi di Tibet. Dia mengeluh kalau orang Tibet seakan tidak memiliki hak di tempat tinggalnya. Mereka juga dibatasi menggunakan bahasa Tibet, dan dipaksa mempelajari bahasa China.
Ketika ditanyai di rumah sakit, Choeying mengaku aksinya bukan dilakukan karena bertepatan dengan kedatangan perwakilan pemerintahan Tibet dalam pengasingan, Presiden Pusat Administrasi Tibet, Lobsang 'Sikyong' Sangay, di kampusnya. Dia berpidato di hadapan sejumlah pemuda Tibet di kampus itu.
"Sikyong melakukan hal hebat dan saya memujinya. Saya membakar diri demi Tibet," kata Choeying.
Orang tua Choeying yang menetap di Pemukiman Tibet di selatan India sudah diberitahu soal kejadian menimpa anak mereka.
Aksi bakar diri di luar Tibet sangat jarang terjadi. Biasanya, warga melakukannya di kawasan dikuasai China. Tercatat sudah 150 orang melakukan bakar diri dengan alasan menuntut kemerdekaan Tibet.
Pemerintah komunis China menyerbu Tibet pada 1950-an dalam masa Revolusi Budaya. Sejak saat itu, kegiatan budaya dan agama yang sarat dengan tradisi Buddha dilarang dan dibatasi. Pemimpin terakhir Tibet, Dalai Lama, berhasil kabur ke India ketika upaya perlawanannya gagal pada 1959, dan hidup dalam pengasingan hingga saat ini. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahasiswa memaksa pengungsi naik ke truk yang telah disediakan. Semua barang milik pengungsi ikut diangkut
Baca SelengkapnyaMahasiswa menolak praktik politik dinasti dan mengkritisi putusan MK terkait batas usia capres dan cawapres.
Baca SelengkapnyaPelaku mengakui telah melakukan penusukan di luar sekolah kejuruan di China, dan polisi menyatakan ia tidak ragu-ragu dalam melakukannya.
Baca SelengkapnyaAksi ini digelar sebagai bentuk demokrasi untuk melawan Politik Dinasti serta menolak Pelanggaran HAM.
Baca SelengkapnyaSebanyak 899 kampus di 35 propinsi dengan melibatkan sebanyak 14.000 mahasiswa melakukan pergerakan tersebut.
Baca SelengkapnyaSetelah merobohkan pintu pagar Gerbang Pancasila, pendemo berkumpul dengan penjagaan ketat dari pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaPolisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Tak berselang lama, satu unit pete-pete terbakar tepat di depan halte Unibos Makassar.
Baca SelengkapnyaMassa AMI menuntut PBB agar membawa kasus tindakan kekerasan China terhadap muslim Uighur ke Mahkamah Internasional.
Baca SelengkapnyaAksi menentang praktik politik dinasti dan menolak pelanggaran HAM ini juga diikuti dosen, budayawan, seniman dan tokoh masyarakat.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut berujung ricuh setelah mahasiswa yang ingin masuk kedalam gedung DPRD dipukul mundur polisi.
Baca SelengkapnyaSeorang santri diduga nekat membakar pondok pesantren di Desa Dayun, Kabupaten Siak, Rabu (18/2), sehingga dua orang rekannya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSeorang mahasiswa berinisial SS menjadi korban pembacokan oleh orang tak dikenal (OTK) di kawasan Cipayung, Jakarta Timur, Senin (26/8) malam.
Baca Selengkapnya