Mahasiswa WNI di Australia diadili atas tuduhan perkosa lelaki
Merdeka.com - Billy Tamawiwy (23), mahasiswa Indonesia di Australia yang terlibat kasus dugaan perkosaan terhadap beberapa lelaki, menjalani sidang di Mahkamah Agung Ibu Kota Canberra.
Dia ditangkap otoritas keamanan Canberra, Australia, pada Oktober 2014. Tamawiwy disebut-sebut membuat akun Facebook palsu dengan nama dan foto perempuan. Akun itu dipakainya memancing tujuh pria, lantas memaksa mereka berhubungan badan.
Di pengadilan, seorang saksi mata menunjukkan kebenaran si pemilik akun itu adalah Billy Tamawiwy.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang ditipu oleh pria itu? Hal itu termasuk tunjangan anak sebesar $116,000 (Rp. 1.867.089.600) kepada mantan istrinya, dan $79,000 (Rp. 1.271.552.400) kepada jaringan pemerintah dan perusahaan yang ia akses secara ilegal.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
"Saya berteman dengan akunnya yang asli dan yang yang palsu. Keduanya selalu aktif bersamaan, begitu pula jika saya lihat unggahan mereka, hampir selalu mirip, bahkan ejaan yang salah pun sama," ujar saksi mata yang tidak disebutkan namanya, seperti dilansir dari laman ABC, Senin (21/9).
Jaksa Trent Hickey mengatakan pelaku mengajak korban yang terpancing untuk ngobrol di Facebook. Jika ada respon, maka Tamamiwy segera mengirim gambar dan informasi cabul. Bila tidak mendapat balasan, WNI ini akan mengirim pesan yang berisi ancaman pada para korbannya.
WNI mengeyam pendidikan di sebuah universitas Canberra mengakui di persidangan bila membuat akun palsu. Tapi Tamawiwy membantah sudah memperkosa para lelaki yang dia ajak tidur, melainkan suka sama suka.
"Dia hanya mengaku telah menyiapkan laman Facebook palsu dan mengirim pesan," kata sang pengacara James Lawton.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait penyebaran foto korban sedang diperkosa di media sosial juga sudah didalami kepolisian.
Baca SelengkapnyaViral dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Filsafat UGM.
Baca SelengkapnyaSemua pelaku pemerkosaan sudah ditetapkan sebagai tersangka
Baca SelengkapnyaMiris, Siswi SMA di Tapanuli Tengah jadi Korban Pemerkosaan 10 Laki-laki
Baca SelengkapnyaSidang digelar secara tertutup di Pengadilan Negeri Klas I Palembang. Para pelaku didampingi keluarganya.
Baca SelengkapnyaMereka pun sepakat dan korban tak dapat lagi melawan karena kalah kuat.
Baca SelengkapnyaKorban lebih dulu dicekoki miras dengan alasan agar proses mentato tidak sakit.
Baca SelengkapnyaPelaku adalah pacar korban. Modusnya tiap beraksi, siap bertanggung jawab jika korban hamil.
Baca SelengkapnyaDugaan pelecehan seksual itu berawal dari unggahan akun X @laavanyaisvara.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini membuat korban trauma hingga belum dapat dimintai kesaksiannya.
Baca SelengkapnyaKasus Gadis Keterbelakangan Mental Diperkosa 8 Pemuda, Pengacara Terlapor Ungkap Fakta Mengejutkan
Baca SelengkapnyaPara tersangka mencabuli korban dengan mengiming-imingi korban uang jajan.
Baca Selengkapnya