Mahathir Dukung Biden, Sebut Jika Trump Kembali Terpilih Bisa Jadi Bencana
Merdeka.com - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dalam wawancara dengan This Week In Asia hari ini mengatakan jika Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali terpilih dalam pemilu presiden November mendatang maka itu akan menjadi malapetaka.
Dikutip dari laman South China Morning Post, Sabtu (13/6), tokoh Malaysia berusia 94 tahun itu juga membantah klaim pemerintahan Trump yang menyebut China harus bertanggung jawab atas pandemi corona covid-19.
Mahathir yang selama ini dikenal sosok anti-Barat di negara-negara berkembang, mengatakan, kecerobohan Trump membuat ketegangan antara dua negara adikuasa itu kini semakin memburuk.
-
Siapa yang meramalkan Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
-
Siapa yang menang di pemilu 2019? Hasil Pemilu 2019 menunjukkan kemenangan bagi pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo - Ma'ruf Amin.
-
Apa yang terjadi pada Donald Trump? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Bagaimana respon CEO teknologi tentang kemenangan Trump? Beberapa CEO terkemuka memberikan pernyataan positif mengenai kemenangan Trump, menunjukkan adanya perubahan sikap di kalangan pemimpin industri seperti dikutip dari The Verge, Kamis (7/11).
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Bagaimana kondisi kesehatan Mahathir? Mahathir, yang kini berusia 99 tahun, telah menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia selama lebih dari dua dekade dan memiliki riwayat masalah jantung, termasuk menjalani operasi bypass.
"Saya tidak menyangka dia (Trump) akan menang, tapi ternyata dia menang (pemilu)," kata Mahathir dalam wawancara via Zoom.
"Orang-orang sekarang bilang ada banyak orang yang akan mendukungnya. Itu akan jadi bencana."
Mahathir menuturkan, mantan wakil presiden AS Joe Biden sebagai kandidat dari Partai Demokrat adalah pilihan yang lebih masuk akal dan dia lebih menunjukkan sikap empati terhadap kerusuhan yang baru-baru ini terjadi di AS akibat kematian pria kulit hitam, George Floyd, oleh polisi kulit putih di Kota Minneapolis.
"Saya tidak tahu apakah dia (Trump) akan terpilih kembali atau tidak, tapi saya berharap Biden berbeda dengan Trump," ujar Mahathir seraya mengatakan dia sudah memberitahu beberapa orang Amerika "Saya memilih Biden meski saya tidak punya hak suara."
"Dia (Trump) memecat semua anak buahnya yang tidak sepakat dengannya, kata Mahathir. "Itu seperti di negara Dunia Ketiga. Di Malaysia kami mungkin melakukannya juga--kalau tidak suka anak buah, kita pecat. Tapi ini Amerika: sangat-sangat liberal dan toleran dan semacamnya."
Mahathir menuturkan dia mengikuti perkembangan demonstrasi besar-besaran di AS setelah kematian George Floyd. Dia mengaku terkejut dengan reaksi Trump yang ingin mengerahkan tentara menghadapi demonstran.
"Maksud saya, dia mengancam akan mengerahkan tentara melawan orang yang berdemo. Itu tidak pernah terjadi," kata Mahathir.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Utut mengatakan, tiap siklus Pemilu pasti bakal ada yang kalah.
Baca SelengkapnyaMendag Budi mengaku tak menutup telinga terkait isu akan adanya ancaman potensi penambahan bea masuk usai Trump kembali menjadi Presiden AS.
Baca SelengkapnyaDonald Trump bersaing dengan Kamala Harris pada pemilihan presiden yang akan berlangsung November mendatang.
Baca SelengkapnyaSebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara, presiden merupakan penyelenggara pemilihan.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, Indonesia dan Amerika Serikat merupakan mitra strategis yang memiliki hubungan kuat dan beragam.
Baca SelengkapnyaPuan menilai, pelaksanaan Pemilu adalah pesta demokrasi yang dianggap penting.
Baca SelengkapnyaBiden resmi mengumumkan mundur dari konstestasi Pilpres AS dan mendukung Kamala Harris. Dia beralasan, ingin fokus pada tugas-tugasnya di sisa masa jabatan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan bahwa Trump merupakan sosok yang dikenal proteksionisme dalam melindungi neraca dagang negaranya.
Baca SelengkapnyaTrump hari ini mendeklarasikan kemenangan setelah mengalahkan Kamala Harris dalam pilpres AS.
Baca SelengkapnyaUcapan selamat ini diberikan Puan saat sidang bersama tahunan DPR, MPR, DPD, Jumat (16/8/2024).
Baca SelengkapnyaTrump memberi ucapan selamat kepada wakilnya JD Vance beserta istrinya.
Baca SelengkapnyaCalon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD tetap santai meski elektabilitasnya kalah dari Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka.
Baca Selengkapnya