Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mahathir ingin batalkan proyek infrastruktur Malaysia dengan China

Mahathir ingin batalkan proyek infrastruktur Malaysia dengan China Mahathir Mohamad. ©2018 REUTERS/Lai Seng Sin

Merdeka.com - Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad (93), mengatakan pemerintahannya berupaya membatalkan proyek-proyek infrastruktur bernilai miliaran dolar AS yang didukung oleh China. Pernyataan itu dia sampaikan dalam wawancara dengan kantor berita the Associated Press belum lama ini.

Berbagai proyek bernilai fantastis itu ditandatangani oleh pemerintahan Malaysia sebelumnya, yang dipimpin oleh Najib Razak, dan kini tengah tercoreng oleh skandal megakorupsi 1MDB.

Dikutip dari VOA Indonesia pada Selasa (14/8), PM Mahathir Mohamad tetap ingin mempertahankan hubungan dengan China, dan menganjurkan restrukturisasi proyek-proyek investasi Negeri Tirai Bambu, yang memberi manfaat bagi kedua belah pihak.

Namun, perdana menteri yang akrab disapa Dr M tersebut tetap bereaksi keras terhadap pembangunan jalur pipa energi dan rel kereta di wilayah timur Malaysia, yang telah ditandatangani oleh Najib Razak.

Mantan perdana menteri itu, yang dilarang meninggalkan Malaysia, menghadapi persidangan atas sejumlah dakwaan terkait penggelapan dana investasi negara 1MDB senilai miliaran dolar AS. Sejauh ini, ia membantah semua tuduhan terkait yang dialamatkan kepadanya, meski pihak penyidik memiliki kecurigaan kuat akan hal tersebut.

Selama berkuasa, Najib membawa Malaysia mendekatkan diri dengan China, yang menganggap Negeri Jiran sebagai bagian penting dari inisiatif "One Belt One Road".

Mantan PM itu meraih perjanjian tahun 2016 untuk membangun Jalur Kereta Pantai Timur sepanjang 688 kilometer dan dua jalur pipa gas.

"Kita tidak perlu kedua proyek itu. Sepertinya proyek-proyek itu tidak laik. Jadi kalau bisa, kami ingin membatalkan proyek-proyek itu," kata Mahathir Mohamad dari kantornya di Putrajaya.

Sebelumnya, PM Mahathir Mohamad juga sempat dikabarkan mendesak investor China untuk tidak hanya mengandalkan kerjasama ekspor material, modal dan tenaga kerja, tanpa memberi manfaat nyata bagi Malaysia.

Seperti Dikutip dari hasil wawancara dengan surat kabar South China Morning Post pada Juni lalu, Dr M itu menyebut pendahulunya, Najib Razak, terlalu lalai dalam menyetujui proyek-proyek yang didukung China, sehingga memberi sedikit manfaat bagi pemain lokal.

PM Mahathir juga menegaskan bahwa pandangannya yang negatif terhadap beberapa kesepakatan dengan China, tidak lantas ia memusuhi Beijing.

"Malaysia dan China telah mengembangkan hubungan yang sangat baik selama saya menjabat sebagai perdana menteri dulu, begitu juga setelahnya," ujar PM Mahathir.

"Kami terkadang menjadi juru bicara untuk China, karena ke mana pun saya pergi, orang-orang bertanya kepada saya, 'Apa pendapat Anda tentang China? Apakah kamu tidak takut?'. Saya katakan, 'Tidak ada yang perlu ditakuti'. Kami telah bertetangga selama lebih dari 2.000 tahun," lanjutnya menjelaskan.

Ditambahkan oleh Mahathir Mohamad bahwa ia selalu menganggap China sebagai tetangga baik, dan menjadi pasar besar untuk apapun yang Malaysia hasilkan.

"Malaysia adalah negara perdagangan. Kami membutuhkan pasar, jadi kami tidak mungkin bertengkar," pungkas Dr M.

Sumber: Liputan6.com

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mahfud Janji Perbaiki BUMN Bermasalah: Banyak Korupsi Itu
Mahfud Janji Perbaiki BUMN Bermasalah: Banyak Korupsi Itu

Mahfud Akan Perbaiki BUMN Bermasalah: Banyak Korupsi Itu

Baca Selengkapnya
Ternyata, Perusahaan Sultan Ibrahim Iskandar Ikut Garap Proyek Kereta Cepat
Ternyata, Perusahaan Sultan Ibrahim Iskandar Ikut Garap Proyek Kereta Cepat

Berjaya Rail merupakan perusahaan yang berafiliasi dengan Sultan Ibrahim Iskandar.

Baca Selengkapnya
Dinobatkan Jadi Raja Malaysia, Intip Gurita Bisnis Sultan Ibrahim Iskandar
Dinobatkan Jadi Raja Malaysia, Intip Gurita Bisnis Sultan Ibrahim Iskandar

Sultan Ibrahim Iskandar digadang-gadang menjadi raja terkaya di Malaysia.

Baca Selengkapnya
Punya Ratusan Mobil Mewah, Ini Pekerjaan Sultan Ibrahim Iskandar Sebelum Dinobatkan Jadi Raja Malaysia
Punya Ratusan Mobil Mewah, Ini Pekerjaan Sultan Ibrahim Iskandar Sebelum Dinobatkan Jadi Raja Malaysia

Bloomberg pernah menulis bahwa Sultan Ibrahim juga memiliki seperempat saham U Mobile, sebuah provider terbesar di Malaysia.

Baca Selengkapnya
PBNU Ingatkan Pemerintah Investasi di Rempang Tak Boleh Korbankan Rakyat
PBNU Ingatkan Pemerintah Investasi di Rempang Tak Boleh Korbankan Rakyat

PBNU tidak ambil soal terkait tujuan investasi yang ingin dikembangkan.

Baca Selengkapnya
MUI Minta Pemerintah Cabut Status PSN untuk Proyek PIK 2, Begini Alasannya
MUI Minta Pemerintah Cabut Status PSN untuk Proyek PIK 2, Begini Alasannya

Permintaan ini merupakan bagian dari hasil Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) ke-4.

Baca Selengkapnya
Curhat Sri Mulyani Tagih Proyek BTS Segera Selesai, Jawaban Menkominfo Malah Bikin Jengkel
Curhat Sri Mulyani Tagih Proyek BTS Segera Selesai, Jawaban Menkominfo Malah Bikin Jengkel

Ia tak ingin program yang terganjal kasus korupsi di era Johny G Plate tersebut kembali tersendat.

Baca Selengkapnya
Kejagung Tahan 1 Lagi Tersangka Korupsi Proyek Jalur Kereta Api Besitang-Langsa
Kejagung Tahan 1 Lagi Tersangka Korupsi Proyek Jalur Kereta Api Besitang-Langsa

Kejagung menetapkan satu lagi tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada tahun 2017 sampai 2023.

Baca Selengkapnya
Prabowo Mau Hapus Utang UMKM dan Petani di Bank BUMN, Erick Thohir Usul Ide Begini
Prabowo Mau Hapus Utang UMKM dan Petani di Bank BUMN, Erick Thohir Usul Ide Begini

Saat ini, kredit macet segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bank-bank BUMN saat ini mencapai Rp8,7 triliun.

Baca Selengkapnya
Sultan Ibrahim Iskandar, Raja Malaysia yang Baru Sempat Sebut Tunjangan Negara Tidak Cukup
Sultan Ibrahim Iskandar, Raja Malaysia yang Baru Sempat Sebut Tunjangan Negara Tidak Cukup

Sebab, tunjangan yang diberikan negara tidak akan cukup yaitu setara Rp90 juta per bulan.

Baca Selengkapnya
Sempat Ditolak, Kini Pemerintah Jadikan APBN Sebagai Jaminan Utang Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Sempat Ditolak, Kini Pemerintah Jadikan APBN Sebagai Jaminan Utang Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Komite Kereta Cepat Jakarta-Bandung tetap meminta Kementerian BUMN untuk membuat skema pengawasan keuangan di tubuh PT KAI.

Baca Selengkapnya
Benarkah Prabowo Setop Pembangunan Infrastruktur? Begini Klarifikasi Erick Thohir
Benarkah Prabowo Setop Pembangunan Infrastruktur? Begini Klarifikasi Erick Thohir

Erick membantah jika proyek-proyek BUMN Karya dihentikan sementara waktu, lantaran sedang dalam proses restrukturisasi.

Baca Selengkapnya