Malangnya muslim Rohingya, tidak diterima di Thailand dan Malaysia
Merdeka.com - Ribuan muslim Rohingya dan warga Bangladesh terlunta-lunta di laut setelah kapal mereka ditolak oleh otoritas Malaysia dan Thailand.
Malaysia kemarin menghalau dua kapal berisi sekitar 800 warga Rohingya dan Thailand membiarkan satu kapal lagi berisi ratusan penumpang di perairan mereka.
"Apa yang kalian harapkan dari kami? tanya Wakil Menteri Dalam Negeri Malaysia Wan Junaidi Jafaar, seperti dilansir surat kabar the Guardian, Kamis (14/5).
-
Dimana para bajak laut bermukim? Mereka banyak bermukim di perairan dekat Gorontalo.
-
Siapa jemaah haji yang meninggal di laut? Pria itu bernama Sumanta, usia 65 tahun, asal daerah Indramayu, Jawa Barat. Meninggal dunia karena asma, dan tidak ditemukan adanya gejala penyakit menular.
-
Mengapa hewan itu dibuang ke laut? Sayangnya, kapten kapal nelayan tersebut; Kapten Akira Tanaka memilih untuk membuangnya kembali agar tidak merusak hasil tangkapan lainnya.
-
Apa itu Danau Laut Tinggal? Danau Laut Tinggal merupakan salah satu kekayaan alam yang dimiliki Sumatra Barat. Pasalnya, suasana di kawasan ini begitu asri dan sejuk.
-
Siapa pemangsa manusia di laut? Ikan hiu besar ketiga di dunia, dikenal sebagai ikan hiu putih, memiliki berat maksimal mencapai 3,32 ton dan bisa tumbuh hingga panjang sekitar 15 hingga 20 kaki.
-
Apa saja yang dilarung saat sedekah laut? Acara tersebut dilanjutkan dengan larung atau membuang sesaji yang berisi kepala kerbau, dua ekor angsa yang masih hidup, serta aneka buah-buahan dan makanan ke tengah laut.
"Kami sudah bersikap baik kepada orang-orang yang masuk ke wilayah kami. Kami perlakukan mereka secara manusiawi tapi mereka tidak bisa berbondong-bondong memasuki perairan kami semacam ini," lanjut Jafaar.
"Kami harus menyampaikan pesan yang tepat bahwa mereka tidak diterima di sini," kata dia setelah sekitar seribu pengungsi Rohingya mendarat di pesisir Langkawi.
Senada dengan Malaysia. Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha mengatakan pemerintahnya tidak punya sumber daya buat menangani para pengungsi Rohingya.
"Jika kami membiarkan mereka semua masuk, maka orang lain juga akan masuk dengan bebas. Saya mempertanyakan apakah Thailand mampu memelihara mereka semua. Dari mana biayanya?" tanya Prayuth.
"Tak ada yang mau menerima mereka. Orang lain meminta kami sebagai negara transit untuk bertanggung jawab. Apakah itu adil?"
Negara di Asia Tenggara selama bertahun-tahun diam-diam mengabaikan warga Rohingya yang berjumlah sekitar 1,3 juta jiwa. Dalam tiga tahun terakhir, (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satu unit kapal pengangkut pengungsi etnis Rohingya dilaporkan tenggelam di perairan Aceh Barat, Rabu (20/3). Sebagian pengungsi masih terkatung-katung di laut.
Baca SelengkapnyaKetiga WNA tersebut hadir dalam persidangan tanpa didampingi penasihat hukum, kecuali didampingi ahli alih bahasa atau penerjemah.
Baca SelengkapnyaNelayan Aceh melakukan penyelamatan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka saat cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaViral Pengungsi Rohingya di Aceh 'Ngelunjak', Menko Muhadjir Ngaku Belum Terima Laporan
Baca SelengkapnyaSebanyak 156 pengungsi Rohingya mendarat di Desa Karang Gading, Labuhan Deli, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).
Baca SelengkapnyaDiketahui jumlah imigran Rohingya yang tiba di Aceh, telah melebihi 800 orang.
Baca SelengkapnyaKedatangan Etnis Rohingya di Aceh Barat Didalangi Warga Lokal
Baca Selengkapnya13 warga Rohingya tersebut untuk dibawa ke tempat yang semestinya.
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan jumlah pengungsi etnis Rohingya terus bertambah karena adanya jaringan mafia tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Baca SelengkapnyaMahfud MD sedang mencari jalan keluar mengenai pengungsi Rohingya yang terus bertambah datang ke Indonesia
Baca SelengkapnyaSaat dilihat lebih dalam, kondisinya di luar dugaan.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kini mendapat penolakan dari warga Aceh. Pemerintah diminta bertindak tegas.
Baca Selengkapnya