Malaysia Lockdown, Mahasiswa Indonesia Khawatir Stok Makanan Menipis
Merdeka.com - Malaysia kini berada dalam status karantina wilayah yang artinya pergerakan masyarakat di sana akan sangat dibatasi. Aturan ini tentu juga akan berdampak bagi para mahasiswa Indonesia yang kini menempuh pendidikan di Negeri Jiran.
Hingga kini, tidak ada mahasiswa Indonesia yang dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona COVID-19.
Bahkan, karena berstatus karantina banyak dari mereka yang memutuskan untuk kembali ke Tanah Air untuk sementara waktu, hingga situasinya kembali kondusif.
-
Kenapa orang pulang kampung? Pulang kampung seringkali dianggap sebagai momen yang penuh dengan rasa haru, nostalgia, dan kehangatan.
-
Mengapa orang-orang meninggalkan rumah? Mereka diselimuti ketakutan setelah serangan Israel ke Jalur Gaza terus berlanjut.
-
Kenapa para pemain Timnas Indonesia yang berlaga di luar negeri kembali ke klub? Para pemain yang berlaga di luar negeri dari Timnas Indonesia telah kembali ke klub mereka masing-masing sejak Selasa malam (10/9/2024) WIB, setelah bertanding melawan Australia.
-
Kenapa warga Kampung Manggal merantau? Kondisi seperti ini membuat banyak warga Kampung Manggal merantau ke luar daerah. Mereka akan kembali lagi ke kampung tersebut saat musim tanam telah tiba.
-
Siapa yang pulang kampung? Yasmine pulang ke Malaysia itu persetujuan kami berdua.
-
Kenapa orang mudik saat Lebaran? Pantun ini seringkali menyiratkan makna tentang kebersamaan, kerinduan, serta harapan untuk bertemu kembali dengan keluarga tercinta di kampung halaman.
"Seluruh rekan-rekan mahasiswa khususnya PPI di Malaysia terpantau ada yang pulang ke Indonesia baik itu kemaren maupun hari ini. Tapi, masih ada yang standby di Malaysia sambil menunggu dua minggu, hingga lockdown ini berakhir," ujar Muhammad Rajiv, selaku Ketua Umum Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Malaysia periode 2019-2020, ketika dihubungi oleh Liputan6.com, Rabu (18/3).
Selaku Ketua Umum PPI setempat, Rajiv mengharapkan para mahasiswa untuk tidak panik dalam menanggapi status lockdown ini. Terlebih, hingga ikut ambil dalam tindakan 'panic buying' yang terjadi di Malaysia sebelum diterapkannya status lockdown.
Ia menjelaskan bahwa hal tersebut tidak perlu terjadi lantaran toko-toko penyedia stok makanan masih dapat diakses walaupun terbatas. Selain itu, ia juga khawatir bahwa di tengah keramaian di supermarket, justru bisa menjadi sumber penyebaran Virus Corona COVID-19.
Rajiv juga menyampaikan bahwa ada kekhawatiran yang muncul dari beberapa mahasiswa terkait stok makanan ketika mereka diisolasi di kampus masing-masing.
"Banyak sekali kekhawatiran teman-teman mahasiswa yang merasa ketika terisolir di kampus justru mereka tidak dapat mengakses untuk meraih tempat-tempat di mana panganan atau makanan tersedia. Jadi mereka takut ketersediaan makanan di kampus tidak cukup, karena ragu segala sesuatunya dapat available di dalam kampus," katanya.
Dalam status lockdown ini, mahasiswa Indonesia yang kini menempuh gelar PhD di International Islamic University Malaysia Gombak itu menyampaikan bahwa pemerintah pusat sebelumnya telah memberikan aturan kewajiban penyerahan surat jika ingin bepergian melintas negara.
Surat tersebut dapat diurus di otoritas wilayah. Namun, karena membeludaknya permintaan dan banyak orang yang mengantre untuk mendapatkannya, pemerintah pun mencabut aturan tersebut. Kini, aturan terkait masalah itu masih dibahas pemerintah Malaysia.
Reporter: Benedikta Miranti Tri Verdiana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rabu, 3 Juli 2024 terdapat 16 kelompok terbang, dengan jumlah jemaah haji sebanyak 6.390 orang
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaGunawan telah bekerja sebagai penjual di Blok M sejak tahun 2015, awalnya di lantai atas sebelum lantai itu ditutup.
Baca SelengkapnyaVideo para mahasiswa diunggah akun Tiktok @mimshw03. Dengan gemetar, mereka mengatakan jika sudah lebih dari tiga kali diberikan makanan basi oleh Ma'had.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaMeningkatnya Covid-19 di Singapura, Menteri Sandiaga Uno mengimbau agar masyarakat berwisata di Indonesia saja
Baca SelengkapnyaTren yang biasa terjadi adalah melonjaknya jumlah pendatang yang tiba di Jakarta
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta mencatat 80 persen sudah kembali ke ibu kota.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaBandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta memprediksi, jumlah pendatang ke Jakarta usai Lebaran 2024 diperkirakan turun drastis.
Baca Selengkapnya