Mantan presiden Prancis akan ubah konstitusi demi melarang burkini
Merdeka.com - Mantan Presiden Prancis Nicholas Sarkozy hari ini mengatakan dia akan mengubah konstitusi untuk melarang perempuan memakai burkini (baru renang wanita muslim) jika terpilih kembali menjadi orang nomor satu dalam pemilu April mendatang.
Isu burkini kini menjadi komoditas politik di Negeri Anggur itu menjelang pemilu tahun depan.
Kantor berita Reuters melaporkan, Senin (29/8), Sarkozy yang beraliran konservatif pekan lalu mengatakan dia akan melarang burkini di seantero negeri demi mempertahankan nilai-nilai budaya Prancis dan bersikap lebih keras kepada kaum imigran.
-
Apa yang ditemukan di Prancis? Peneliti menemukan koleksi fosil laba-laba laut yang usianya mencapai 160 juta tahun.
-
Siapa yang menjadi ancaman bagi Prancis? Tentu hal ini yang perlu diwaspadai Prancis jika tidak ingin terhambat langkahnya karena kejutan dari Polandia.
-
Siapa yang jadi ancaman bagi Prancis? Selain itu ada nama Romelu Lukaku yang berpotensi jadi ancaman bagi Prancis.
-
Apa yang dicuri dari turis Perancis? 'Sedangkan isi dalam tas ransel warna hitam tersebut, diantaranya sejumlah kartu identitas korban dan uang tunai pecahan Rp100 ribu dengan keseluruhan berjumlah Rp30.046.000,' kata Darsana, Sabtu (11/5).
-
Bagaimana Front Populer Baru memenangkan Pemilu Prancis? Koalisi ini meraih kemenangan di pemilihan umum (Prancis) pada pekan lalu usai mengalahkan aliansi pimpinan Presiden Emmanuel Macron.
-
Siapa yang dianggap layak memimpin Prancis? Melenchon menjadi pusat perhatian karena dianggap layak memimpin Prancis.
"Kita akan ubah konstitusi. Kita sudah mengubahnya tiga puluh kali, bukan masalah," kata dia.
Mahkamah Agung sebelumnya sudah memutuskan larangan burkini tidak sesuai dengan konstitusi Prancis dan dengan demikian membolehkan wanita muslim memakai burkini di pantai atau di kolam renang.
Meski begitu, sejumlah wali kota tetap menjalankan larangan itu. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekolah-sekolah di Prancis menyuruh pulang siswi-siswi muslim karena mereka menolak melepaskan abaya atau pakaian muslimah mereka.
Baca SelengkapnyaPenggunaan abaya atau gamis bagi perempuan dan anak perempuan Muslim dilarang sejak tahun lalu.
Baca SelengkapnyaAmnesty International mengecam keras keputusan ini, menyebutnya sebagai pelanggaran HAM.
Baca SelengkapnyaPemerintah Prancis akan melarang pakaian abaya yang dikenakan perempuan muslim di sekolah.
Baca SelengkapnyaMasalah Gerakan Rompi Kuning di Prancis disinggung oleh Gibran Rakabuming Raka saat berdebat dengan Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaGP Ansor menyayangkan keputusan Kepala BPIP Yudian Wahyudi tidak menyertakan hijab dalam standar pakaian untuk Paskibraka putri.
Baca SelengkapnyaMahyeldi meminta BPIP segera aturan pelarangan jilbab bagi anggota Paskibraka agar tidak memicu keresahan di masyarakat.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan angkat bicara soal Presiden Jokowi mengatakan seorang Presiden boleh kampanye dan memihak.
Baca SelengkapnyaMajelis Ulama Indonesia (MUI) tegaskan menolak aturan pelarangan hijab bagi anggota Paskibraka putri nasional usai BPIP terbitkan aturan terbaru.
Baca SelengkapnyaJilbab di masa lalu bukanlah sesuatu yang mudah dijumpai, bahkan sempat dilarang pemerintah.
Baca SelengkapnyaDiaba Konate, atlet basket asal Prancis pun mengungkap isi hati.
Baca SelengkapnyaPPI mengatakan terdapat 18 dari 76 anggota Paskibra 2024 harus melepaskan hijabnya
Baca Selengkapnya