Marahnya Duterte kala polisi terlibat korupsi hingga pembunuhan
Merdeka.com - Sebanyak 228 polisi Filipina dituding terlibat dalam kejahatan pidana dan profesional oleh Presiden Rodrigo Duterte. Diduga mereka terlibat kasus korupsi, menggunakan dan bertransaksi narkoba, serta penculikan bahkan pembunuhan pengusaha Korea Selatan, membuat Duterte naik pitam.
Saking marahnya, sang presiden sampai mengeluarkan ultimatum bagi para polisi yang terlibat kejahatan.
"Silakan Anda semua mengundurkan diri, atau Anda akan dikirim ke sarang teroris yang melakukan pemenggalan dan penyerangan kantor polisi," seru Duterte di hadapan para penegak hukum tersebut, seperti dilansir dari New York Times, Rabu (8/2).
-
Kenapa polisi bakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
-
Apa saja permintaan DPR RI ke polisi? 'Setelah ini, saya minta polisi langsung berikan pendampingan psikologis terhadap korban serta ibu korban. Juga pastikan agar pelaku menerima hukuman berat yang setimpal. Lihat pelaku murni sebagai seorang pelaku kejahatan, bukan sebagai seorang ayah korban. Karena tidak ada ayah yang tega melakukan itu kepada anaknya,' ujar Sahroni dalam keterangan, Kamis (4/4). Di sisi lain, Sahroni juga memberi beberapa catatan kepada pihak kepolisian, khususnya terkait lama waktu pengungkapan kasus. Ke depan Sahroni ingin polisi bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak.'Dari yang saya lihat, rentang pelaporan hingga pengungkapan masih memakan waktu yang cukup lama, ini harus menjadi catatan tersendiri bagi kepolisian. Ke depan harus bisa lebih dimaksimalkan lagi, diprioritaskan untuk kasus-kasus keji seperti ini. Karena korban tidak akan merasa aman selama pelaku masih berkeliaran,' tambah Sahroni.
-
Apa yang diminta DPR dari polisi? Sahroni meminta kepolisian mengusut tuntas dugaan penganiayaan setelah ditemukannya mayat remaja laki-laki bernama Afif Maulana (AM) di bawah jembatan Kuranji, Kota Padang yang diduga dianiaya kepolisian.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Apa yang diminta DPR ke Polisi? 'Pokoknya wajib dijatuhi hukuman pidana, biar jera orang-orang nekat itu. Dan sebagai sebagai warga Jakarta, kami tentunya berharap pihak kepolisian bisa menjadikan ini bahan evaluasi.' 'Bahwa saat CFD dan di jam-jam olahraga pagi, sebetulnya sangat rawan terjadi tindak kejahatan. Jadi mungkin polisi bisa meningkatkan intensitas pemantauan cctv dan menempatkan aparat tambahan di titik-titik tertentu. Agar masyarakat bisa berolahraga dengan lebih tenang,' tambah Sahroni.
-
Kenapa polisi Nigeria dipecat? Ia memerintahkan pemecatan terhadap dua petugas yang diidentifikasi bernama Jimoh Lukman dan Kareem Fatai karena telah melakukan pemerasan uang.
Dia bahkan memanggil sekelompok perwira polisi dari Ibu Kota Manila dan mengatai mereka.
"(Kalian) busuk sampai ke inti," ucapnya.
Mantan Gubernur Davao ini bahkan memerintahkan mereka semua untuk ke Basilan, sebuah pulau di selatan Filipina, yang adalah rumah bagi kelompok teroris Abu Sayyaf.
"Sepertinya saya butuh polisi di selatan. Kantor polisi di sana, tepatnya di Basilan, sering diserang karena kurangnya petugas," tuturnya kepada para perwira polisi itu yang dipaksa berjemur selama lebih dari sejam di bawah sinar mentari.
"Karenanya kalian semua ada di sini. Anda akan saya pindah tugaskan menjadi bagian dari Kepolisian Selatan," lanjut Duterte.
Duterte bahkan mengancam kepada para polisi yang tidak menuruti perintahnya tersebut. Dia menyuruh mereka untuk pergi ke atasan dan memberitahu untuk mengundurkan diri.
Pria 71 tahun ini juga memberi para polisi 15 hari untuk mempersiapkan tugas baru mereka.
"Jika Anda bertahan, maka akan kembali ke sini (Manila). Namun, jika Anda mati di sana saya akan memberitahu polisi lainnya untuk jangan membawa kalian kemari, tapi silakan dikubur di sana (wilayah selatan)," tegasnya.
Sejak menjabat pada Juni tahun lalu, Duterte memang terkenal dengan kebijakan 'ganas'. Dia bahkan menghabisi nyawa sekitar 3.600 bandar, pengedar dan pemakai narkoba di Manila. Pekan lalu, Duterte juga memimpin Kepolisian Nasional usai skandal pembunuhan pengusaha Korea Selatan yang dilakukan petugas kepolisian. (mdk/che)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemberhentian tidak dengan hormat atau pemecatan terhadap personel kepolisian tersebut dilakukan pada upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional.
Baca SelengkapnyaWahyu mengklaim bakal menyelesaikan masalah polisi korupsi.
Baca SelengkapnyaIbas mengutuk keras kasus penculikan dan penganiayaan Paspampres terhadap pemuda Aceh.
Baca SelengkapnyaMayor Dedi sempat terlibat adu mulut dengan Kasar Reskrim Kompol Teuku Fathir, untuk menangguhkan masa hukuman saudaranya, ARH
Baca SelengkapnyaKapolri meminta penyidik Propam Polda Sumbar segera menggali motif dari kasus polisi tembak polisi tersebut.
Baca SelengkapnyaPelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaKPK meminta maaf karena pihaknya tidak koordinasi terlebih dahulu dengan pihak TNI sebelum mengumumkan keterlibatan Henri Alfandi.
Baca SelengkapnyaAndi Rian menyebut peredaran narkoba saat ini cukup meresahkan. Kondisi itu akibat banyaknya permintaan.
Baca SelengkapnyaPuspom TNI memastikan pihaknya, sesuai arahan Panglima Yudo Margono, akan terus memberantas korupsi di institusi.
Baca SelengkapnyaKeponakan Prabowo itu menilai Rudy Soik telah membongkar kasus mafia subsidi BBM, namun malah diterpa pelanggaran kode etik hingga dipecat.
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini, Laksamana Yudo memastikan akan mengawal langsung proses hukum
Baca SelengkapnyaKapolda Sulsel mengaku sudah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) pencopotan
Baca Selengkapnya