Mark Zuckerberg dalam tekanan Parlemen AS terkait kampanye Donald Trump
Merdeka.com - Chief Executive Facebook Mark Zuckerberg menghadapi tekanan politisi AS dan Eropa untuk menjelaskan bagaimana sebuah konsultan yang bekerja pada kampanye pemilihan Presiden Donald Trump mendapatkan akses data ilegal ke 50 juta pengguna Facebook.
Politisi di AS, Inggris dan Eropa telah meminta penyelidikan atas laporan media bahwa firma analisis politik Cambridge Analytica menggunakan data pribadi puluhan juta pengguna Facebook untuk mengembangkan teknik pendulangan suara kampanye pemilihan Presiden Trump pada 2016.
Akibat hal ini saham Facebook ditutup turun hampir 7 persen pada Senin waktu AS.
-
Bagaimana perusahaan seperti Facebook mengumpulkan data pengguna? Dokumen tersebut menguraikan proses enam langkah bagaimana perangkat lunak Active-Listening mengumpulkan data suara pengguna dari berbagai perangkat.
-
Siapa yang menggunakan data Twitter untuk AI? Tetapi nampaknya yang dia maksud dengan pengikisan data dalam jumlah besar digunakan oleh perusahaan kecerdasan buatan (AI).
-
Data apa saja yang diambil TikTok dari pengguna? Pada tahun 2022, perusahaan keamanan siber Internet 2.0 mengeluarkan laporan bahwa TikTok melakukan 'pengambilan data yang berlebihan' terhadap para penggunanya. Organisasi tersebut mengatakan bahwa TikTok mengambil berbagai data pribadi dari penggunanya, seperti ponsel apa yang digunakan untuk membuka TikTok, aplikasi lain apa yang ada di ponsel, dan di mana pengguna membuka TikTok.
-
Siapa yang mengklaim TikTok ambil data pengguna berlebihan? Pada tahun 2022, perusahaan keamanan siber Internet 2.0 mengeluarkan laporan bahwa TikTok melakukan 'pengambilan data yang berlebihan' terhadap para penggunanya.
-
Mengapa manipulasi data pemilih bahaya? Masalah dengan data pendaftaran pemilih hampir pasti akan menyebabkan pemilih yang memenuhi syarat diberikan apa yang disebut 'surat suara sementara,' yang memungkinkan mereka untuk memberikan suara sambil memeriksa ulang kelayakannya. Surat suara seperti ini, yang merupakan bagian standar dari semua pemilu, menimbulkan kompleksitas tersendiri, terutama jika surat suara tersebut harus digunakan dalam jumlah besar, karena akan menunda penghitungan akhir dan dapat membuka peluang untuk mengajukan gugatan ke pengadilan atas surat suara individual.
-
Bagaimana Meta menggunakan data pengguna untuk AI? Meta mengumpulkan postingan, komentar, dan gambar profil, yang mungkin mencakup informasi pribadi seperti nama dan kontak.
Seperti dikutip dari The New Daily, Selasa (20/3) Facebook mengatakan, bahwa pihaknya telah menyewa perusahaan forensik digital Stroz Friedberg untuk melakukan audit menyeluruh terhadap Cambridge Analytica, yang telah setuju untuk mematuhi dan memberikan akses lengkap kepada server forensik kepada server dan sistem mereka.
Facebook sudah menghadapi panggilan dari Kongres AS, yang mempertanyakan tentang perlindungan data pribadi. Setelah sebuah laporan dimuat di New York Times dan Observer London akhir pekan lalu.
Senator Republik John Kennedy meminta Zuckerberg untuk bersaksi di depan Kongres, dan Senator Demokrat Ron Wyden mengirim sebuah surat kepada pendiri Facebook tersebut tentang kebijakan perusahaan untuk berbagi data pengguna dengan pihak ketiga.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Elon Musk dengan tegas menyatakan dukungannya terhadap Trump dalam pemilihan presiden AS tahun 2024.
Baca SelengkapnyaIni penjelasan dari pakar siber security mengenai kecurigaan orang-orang terkait hal itu.
Baca SelengkapnyaBerikut bahaya TikTok menurut pemerintah AS jika benar-benar tidak ditindaklanjuti.
Baca SelengkapnyaDalam pidatonya di West Palm Beach, Florida, Trump memuji Elon Musk, menyebutnya sebagai “A star is born, Elon”.
Baca SelengkapnyaBerikut fakta mengenai jelang tahun pemilu yang disukai hacker.
Baca SelengkapnyaBocoran dokumen dari mitra pemasaran Facebook menunjukkan teknologi eavesdropping yang mendengarkan percakapan pengguna untuk menargetkan iklan.
Baca SelengkapnyaSebuah laporan menyatakan bahwa iPhone yang dimiliki oleh dua staf kampanye presiden AS telah berhasil diretas oleh peretas yang berasal dari Tiongkok.
Baca SelengkapnyaKPU hingga kini masih menelusuri dugaan peretasan tersebut.
Baca SelengkapnyaFacebook menjadi jejaring sosial terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaCak Imin menilai kebocoran data pemilih merupakan keteledoran Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI
Baca SelengkapnyaDaftar platform ini paling banyak sebar hoaks terlebih jelang pemilu.
Baca SelengkapnyaPerusahaan media sosial seperti LinkedIn dan Meta menggunakan informasi pengguna untuk melatih AI.
Baca Selengkapnya