Masa Depan ISIS Selepas Kematian Baghdadi
Merdeka.com - Kematian Abu Bakar al-Baghdadi, pemimpin kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dalam penggerebekan pasukan Amerika Serikat dua hari lalu menjadi pukulan telak bagi kelompok teroris yang paling ditakuti di dunia itu. Namun sejumlah pengamat mengatakan kematian itu tampaknya tidak akan menghentikan simpatisan ISIS di seluruh dunia untuk menyebarkan teror dan ideologi ekstrem mereka.
Di bawah kepemimpinan Baghdadi, ISIS masih bisa beroperasi sendiri. Baghdadi yang tewas dalam usia 48 tahun itu dianggap sebagai pemimpin umat Islam oleh para pendukungnya. Dia juga dikenal sebagai orang yang sangat menjaga keamanan dan memberikan bawahannya keleluasaan untuk bertindak sendiri. Dalam berbagai propagandanya, ISIS kerap menyebut para pemimpin mereka bisa datang dan pergi tapi gerakan harus tetap berlanjut.
Lagi pula pendiri ISIS dan dua pemimpinnya yang terbunuh sebelum Baghdadi menjadi sosok yang dikenal sebagai orang yang memperluas kekuasaan ISIS di Timur Tengah dan sekitarnya.
-
Kenapa ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan? Kelompok Negara Islam atau ISIS, mengatakan mereka melakukan serangan pada hari Jumat (22/3) di Balai Kota Crocus, dan mengunggah bukti video.
-
Siapa pemimpin perang gerilya saat Agresi Militer? Dari tokoh militer, Jateng punya seorang Jenderal Besar TNI Anumerta Raden Soedirman. Berawal dari komandan PETA, selama masa revolusi ia memimpin berbagai pertempuran. Salah satunya adalah memimpin Perang Gerilya saat peristiwa Agresi Militer.
-
Siapa pemimpin kelompok yang dicurigai? Peristiwa Talangsari 1989 berawal dari kecurigaan masyarakat dan aparat desa terhadap kelompok keagamaan yang dipimpin oleh Warsidi.
-
Bagaimana pelaku bom bunuh diri menyerang? Pelaku menggunakan rompi berisi bahan peledak. Mengutip Al Jazeera, setidaknya 70 orang tewas dan lebih dari 300 orang lainnya terluka. Korban tewas didmoinasi oleh wanita dan anak-anak.
-
Siapa yang bisa menjadi pemimpin? Pemimpin adalah individu yang memiliki otoritas formal atau informal untuk memimpin dan mengarahkan orang lain dalam mencapai tujuan tertentu.
Di tahun-tahun terakhirnya, Baghdadi menerapkan aturan keamanan yang ketat dan dia diyakini hanya dikelilingi sekelompok kecil orang dekatnya, termasuk para istri dan anak serta beberapa orang kepercayaannya.
Tanpa Baghdadi, Kami akan Terus Melawan
Menurut pejabat intelijen Irak dan Amerika, Baghdadi membatasi komunikasi dengan dunia luar yang berarti organisasinya bisa berjalan tanpa banyak campur tangan langsung dari dirinya.
"Kematian Baghdadi tentu penting tapi kita tahu dari apa yang kita lihat selama ini, menghabisi sang pemimpin bukan berarti menyingkirkan organisasinya," kata Hassan Abu Hanieh, pakar kelompok ekstremisme asal Yordania. "ISIS menciptakan sebuah struktur yang tidak harus terpusat dan akan terus berjalan bahkan tanpa Baghdadi."
Dalam setahun terakhir ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan mematikan di Afghanistan, termasuk bom di masjid yang menewaskan lebih dari 70 orang dan ledakan di resepsi pernikahan membunuh 63 orang, penembakan di pasar Natal di Strasbourg, Prancis yang menewaskan lima orang; bom di katedral Filipina oleh cabang ISIS di sana yang menewaskan 22 orang' serangkaian serangan bom di Sri Lanka yang menewaskan lebih dari 250 orang dan sejumlah serangan di Rusia, Mesir, Australia, dan sejumlah lokasi lain.
Umar Abu Layla, aktivis Suriah yang memimpin jaringan portal berita bernama Deir Ezzour 24, mengatakan dia berharap kematian Baghdadi bisa meruntuhkan moral para pengikutnya, meski bisa juga membuat mereka menyiapkan aksi balas dendam.
"Sejumlah sel di Eropa dan negara Barat bisa saja melancarkan serangan untuk memperlihatkan 'tanpa Baghdadi, kami akan terus melawan'," kata dia.
Pengumuman Presiden Donald Trump tentang kematian Baghdadi di Provinsi Idlib, Suriah, terjadi di tengah kondisi ISIS yang menunjukkan tanda-tanda kebangkitan setelah wilayah yang dikuasainya di Suriah dan Irak direbut oleh pasukan Amerika dan milisi Kurdi Maret lalu.
Ini Bukan Akhir, Tapi Awal dari Era Baru
Meski kekhalifahan ISIS sudah tercerai-berai namun kelompok teror ini masih mempunyai banyak pendukung dan menjalin hubungan dengan simpatisan mereka di Afghanistan, Libya, Filipina, Semenanjung Sinai di Mesir, Nigeria, dan sejumlah tempat lain.
Cabang-cabang ISIS dengan idelogi sama sebagian besar beroperasi secara independen, melancarkan serangan ke pasukan keamanan setempat, mengambil alih wilayah atau sebagian kawasan di sejumlah kota dan bertempur dengan kelompok ekstremis lain memperebutkan sumber daya logistik. Bagi pemerintahan setempat, ISIS merupakan ancaman, namun pejabat AS khawatir sejumlah cabang ISIS, seperti di Afghanistan atau Libya bisa melancarkan serangan di negara Barat.
Laporan terakhir dari inspektur jenderal operasi koalisi pimpinan AS memperkirakan ISIS masih punya anggota sebanyak 14.000 hingga 18.000 personel di Irak dan Suriah, termasuk 3.000 militan asing. Namun laporan itu memberi catatan angka itu bisa jadi berbeda karena ISIS hingga kini masih menyebar propaganda lewat media sosial untuk merekrut anggota baru.
Di Irak, mantan jenderal kontraterorisme, pejabat intelijen mengatakan kematian Baghdadi tidak akan melumpuhkan ISIS yang saat ini pelan-pelan tengah bangkit lagi di sebelah timur laut Irak.
"Ini bukan akhir, tapi awal dari era baru, zaman baru dengan nama baru dari bentuk terorisme baru," ujar Mayor Jenderal Ismail Almahalawi, veteran dalam perang melawan ISIS.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada
Baca SelengkapnyaDugaan bahwa ISIS dibentuk Israel karena organisasi ini tidak pernah gencar menyerang negara Zionis tersebut.
Baca SelengkapnyaOrganisasi kelompok anti-Pancasila sudah dibubarkan, tapi sel-sel mereka masih terus bergerak di bawah tanah.
Baca SelengkapnyaKeberlanjutan pembinaan resmi dari Pemerintah inilah yang akan memperkuat komitmen mantan anggota JI.
Baca SelengkapnyaAsma Mohammed adalah istri dari Abu Bakr Al-Baghdadi.
Baca SelengkapnyaAnies mengingatkan proses Pilpres 2024 masih belum selesai.
Baca SelengkapnyaJamaah Islamiyah Umumkan Bubarkan Diri, Akan Patuh Pada NKRI
Baca SelengkapnyaSebanyak 18 warga Poso yang merupakan mantan simpatisan jaringan teroris mengucapkan ikrar setia kepada NKRI di Mapolres Poso, Kamis (13/6).
Baca SelengkapnyaAnies mengatakan kalau ada kesempatan maju, maka dia siap untuk meneruskan gagasan perubahan.
Baca SelengkapnyaTiga narapidana terorisme (napiter) mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca SelengkapnyaNamun Anies mengaku, saat ini masih ingin beristirahat usai Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMiliter Israel Akhirnya Akui Hamas Tak Bisa Dikalahkan, Alasannya Bukan Soal Kemampuan Perang
Baca Selengkapnya