Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Masa depan Turki setelah kudeta militer gagal

Masa depan Turki setelah kudeta militer gagal Kudeta Turki. ©2016 Merdeka.com/AFP

Merdeka.com - Sebelum azan zuhur berkumandang, masjid di seantero Turki menyampaikan pengumuman yang tidak bisa diabaikan oleh Sharderdik Kulic: turun ke jalan untuk berunjuk rasa mendukung Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Kulic bersama istrinya berkumpul di lokasi yang jadi pusat kerumunan massa: Alun-alun Taksim untuk merayakan kemenangan demokrasi Turki dua hari setelah gagalnya kudeta yang dilakukan oleh sekelompok faksi militer.

"Mereka memakai seragam tentara Turki, tapi mereka tidak mewakili militer kami. Mereka teroris," ujar Kulic kepada CBC News, Ahad (17/7), sambil membawa bendera berwarna merah bergambar bulan sabit dan bintang, bendera Turki.

Seantero Turki Ahad lalu mendukung Erdogan dan Partai Keadilan dan Pembangunan sambil menyanyikan lagu kebangsaan, membunyikan klakson dan meneriakkan slogan-slogan mendukung pemerintah.

Setelah berhasil menggagalkan kudeta militer, pemerintah Turki kini menangkapi orang-orang yang dianggap terlibat dalam kudeta itu. Sekitar 6.000 orang sudah ditahan, kebanyakan tentara dan polisi yang diyakini mendukung aksi kudeta dan sejumlah hakim yang menurut aparat bersimpati dengan rencana itu.

Para pendukung Erdogan di jalan-jalan menyerang tentara yang terlibat dalam aksi kudeta Jumat lalu tanpa ampun.

Yasim Altindel yang tadinya akan pulang ke rumahnya di Jerman pada Jumat malam mendengar kabar para tentara dan tank dikerahkan ke Istanbul untuk mengambil alih kekuasaan dari tangan pemerintah.

Altindel, warga Turki yang tinggal di Frankfurt, malam itu tiba di bandara Ataturk dan melihat bagaimana tentara menutup bandara internasional itu.

"Perkelahian dimulai dan kami melihat seorang pria ditembak oleh mereka yang mengaku tentara," ujar Altindel. "Kami membawa dia ke rumah sakit. Saya tidak pernah merasa begitu bangga sebagai orang Turki yang mempertahankan demokrasi!"

Altindel menunda kepulangannya ke Jerman untuk memberikan dukungan kepada Erdogan. Dia meyakini sang presiden mampu menghadapi 'musuh demokrasi' di Turki.

***

"Saya khawatir dengan masa depan saya dan bangsa saya," ujar seorang warga Turki yang enggan disebutkan namanya karena takut dianggap menentang pemerintah.

"Saya sudah khawatir sejak sebelum ada kudeta, dan sekarang saya sudah tidak optimis lagi."

Sejumlah kalangan di tengah masyarakat menilai kegagalan kudeta ini akan membuat Erdogan makin berkuasa dan menindak keras siapa pun yang menentangnya.

Kulic, yang mendukung penuh Erdogan di Alun-Alun Taksim menolak presidennya disebut sebagai otoriter.

"Kalau Erdogan disebut seorang diktator maka Obama dan Putin juga diktator," kata dia.

"Situasi saat ini terlihat cerah. Ini akan menjadi masa keemasan bagi Turki," kata Kulic.

Namun tidak semua rakyat turki setuju dengan Erdogan. Bagi mereka, masa depan Turki akan semakin suram.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Hasil Survei, Gara-Gara ini Kepercayaan Presiden Hingga TNI Turun Peringatan Untuk Prabowo
VIDEO: Hasil Survei, Gara-Gara ini Kepercayaan Presiden Hingga TNI Turun Peringatan Untuk Prabowo

Penurunan tingkat kepercayaan ini menjadi pekerjaan rumah untuk pemerintahan Prabowo Gibran mendatang

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tajam Dewan Guru Besar UI Kritik Era Jokowi
VIDEO: Tajam Dewan Guru Besar UI Kritik Era Jokowi "Negeri Hilang Kemudi Akibat Rebut Kuasa!"

Dewan guru besar Universitas Indonesia prihatin melihat kondisi bangsa saat ini seperti hilang kendali tatanan hukum hancur dan hilang etika bernegara.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tajam Dewan Guru Besar UI Kritik Era Jokowi, Negeri Hilang Kendali Akibat Rebut Kuasa!
VIDEO: Tajam Dewan Guru Besar UI Kritik Era Jokowi, Negeri Hilang Kendali Akibat Rebut Kuasa!

Dewan guru besar Universitas Indonesia prihatin melihat kondisi bangsa saat ini.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Kota Penting Ukraina Usai Digempur Habis Rusia: Dulu Tenang, Kini Suram Bak Kota Mati
FOTO: Penampakan Kota Penting Ukraina Usai Digempur Habis Rusia: Dulu Tenang, Kini Suram Bak Kota Mati

Toretsk merupakan kota yang menjadi garis depan Ukraina dalam pertempuran melawan Rusia.

Baca Selengkapnya
Hasil Survei Kinerja Pemerintahan Jokowi: 32,7% Responden Akui Pemberantasan Korupsi Buruk
Hasil Survei Kinerja Pemerintahan Jokowi: 32,7% Responden Akui Pemberantasan Korupsi Buruk

Kinerja pemerintah di sejumlah sektor juga tidak luput dari penilaian publik.

Baca Selengkapnya
Surya Paloh: Satu Kesedihan Saya, Kita Dipaksa pada Kepentingan Sesaat
Surya Paloh: Satu Kesedihan Saya, Kita Dipaksa pada Kepentingan Sesaat

Surya Paloh menyampaikan rasa kesedihannya melihat perjalanan demokrasi saat ini

Baca Selengkapnya
FOTO: Kepanikan Warga Armenia Bondong-Bondong Meninggalkan Wilayah Nagorno-Karabakh Usai Direbut Azerbaijan
FOTO: Kepanikan Warga Armenia Bondong-Bondong Meninggalkan Wilayah Nagorno-Karabakh Usai Direbut Azerbaijan

Warga Armenia mulai meninggalkan wilayah Nagorno-Karabakh setelah militer Azerbaijan kembali merebut dan menguasai wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya