Masih malas sekolah? Bocah ini bikin PR pakai lampu telepon umum
Merdeka.com - Sudah empat tahun lamanya, setiap pulang sekolah Chen Xiaohua selalu terlihat duduk di bilik telepon umum Kota Jiaxing, China. Gadis 12 tahun itu menggunakan bilik tersebut untuk mengerjakan PR.
Menurut laporan harian the Daily Mail, Selasa (15/11), Xiaohua memanfaatkan fasilitas umum itu sembari menunggu kedua orang tuanya yang bekerja sebagai petugas kebersihan di wilayah tersebut agar bisa pulang bersama-sama.
"Putri saya membuat PR dalam bilik telepon umum sejak kelas satu karena saya jarang melihat orang-orang menggunakan telepon umum," kata Ayah Xiaohua, Chen Fukang kepada wartawan.
-
Apa pekerjaan anak ini? Di usianya masih masih belia, RA yang duduk di kelas 6 Sekolah Dasar (SD) ini harus merasakan kerasnya hidup. Ia harus menjadi tulang punggung keluarga dan merawat orang tuanya.
-
Kenapa anak ini harus kerja? Di usianya masih masih belia, RA yang duduk di kelas 6 Sekolah Dasar (SD) ini harus merasakan kerasnya hidup. Ia harus menjadi tulang punggung keluarga dan merawat orang tuanya.
-
Dimana anak ini bekerja? Tiga anak berdiri di persimpangan sudut Jalan Taman Siswa, Yogyakarta.
-
Di mana seorang anak berdomisili? Tempat tinggal anak mengikuti tempat tinggal orang tua (pasal 47 UU No.1 tahun 1974).
-
Dimana pemuda itu bekerja? Pada Minggu malam, biro pegawai negeri Suzhou, sebuah kota di Provinsi Anhui bagian barat daya, mengumumkan penerimaan rekrutmen kedua untuk tahun ini.
-
Bagaimana anak ini mencari uang? Mampu mengumpulkan uang hingga Rp150 ribu untuk digunakan membantu orang tua yang berprofesi sebagai nelayan.
Fukang menjelaskan, dia dan istrinya tidak ingin membiarkan Xiaohua mengerjakan PR sendiri di rumah sewaannya karena dia khawatir tentang keselamatan Xiaohua. Oleh karena itu, dia sengaja menempatkan bantal dan kursi tua di bilik telepon untuk digunakan putrinya menyelesaikan tugas sekolah.
bocah china bikin PR pakai lampu telepon umum ©People's Daily
"Saya menyelesaikan pekerjaan pukul 22:00 setiap hari, dan istri saya bekerja di sebuah restoran sampai pukul 8 malam setelah selesai menyapu jalan-jalan," imbuh Fukang.
Xiaohua terkadang harus memanfaatkan cahaya dari bilik telepon umum karena lampu jalan hanya dinyalakan pukul 5.30 sore. Di musim panas, Xiaohua harus menahan diri dari gigitan nyamuk karena duduk di tempat terbuka.
"Di kampung halaman kami, satu-satunya cara bagi seseorang untuk mengubah jalan hidup adalah dengan belajar. Saya berharap putri saya bisa masuk ke perguruan tinggi. Atau setidaknya dia harus sekolah selama mungkin. Dengan begitu dia tidak akan dirugikan ketika masuk ke lingkungan masyarakat," pungkasnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di sela kesibukannya bekerja memulung barang bekas, bocah ini masih menyempatkan diri untuk belajar.
Baca SelengkapnyaTak mau sekolah, bocah tersebut justru tak mempan dinasehati orangtua hingga guru. Buntutnya, prajurit TNI turun tangan.
Baca SelengkapnyaPelajaran ini awalnya diberikan sang ibu karena nilai sang anak turun.
Baca SelengkapnyaSosok gadis cilik di salah satu pinggiran ibu kota Jakarta menarik perhatian warganet.
Baca SelengkapnyaDi China, siswa diajarkan menghargai perjuangan orang tua mencari uang lewat video.
Baca SelengkapnyaTak hanya sekedar ikut, bocah laki-laki itu terus belajar selama diperjalanan
Baca SelengkapnyaSeorang tentara nampak terekam sedang membangunkan seorang bocil yang ikut jaga dan dinas. Namun ternyata reaksi bocil ini amat menggemaskan.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah Papua bela-belain menukarkan udang hasil buruannya dengan gula agar bisa mengerjakan PR di rumah sambil minum kopi.
Baca SelengkapnyaViral anak SMP bantu ibunya cari rongsokan usai pulang sekolah, aksinya bikin salut.
Baca SelengkapnyaAda perjuangan dan kerja keras dari sosok bocah bernama Iyyang.
Baca SelengkapnyaAkun TikTok bimprtmchya baru-baru ini mengunggah sebuah video yang memperlihatkan aksi seorang anak yang dengan penuh inisiatif menambal jalan berlubang.
Baca Selengkapnya