Masyarakat China Geram Setelah Remaja 14 Tahun Meninggal di Pusat Karantina Covid
Merdeka.com - Seorang gadis remaja 14 tahun bernama Guo Jingjing meninggal pekan lalu setelah dirawat dua hari di pusat karantina Covid-19 di Kota Ruzhou, Provinsi Henan, China.
Guo Lele, ayah gadis itu tidak menerima kematian putrinya. Dia pun segera menuntut keadilan kepada pekerja kesehatan pusat karantina Covid-19 yang seolah-olah lalai memanggil bantuan medis ketika anaknya membutuhkan pertolongan.
Lele yang berusaha menuntut keadilan segera menyebarkan video di media sosial China, Douyin yang memperlihatkan anaknya gemetar dan kejang-kejang di tempat tidur sebelum meninggal. Melihat video itu, warga China pun geram dengan pembatasan pandemi yang sangat ketat.
-
Apa yang menyebabkan perempuan China meninggal? Laporan otopsi mengungkapkan bahwa penyebab kematiannya adalah 'gagal pernapasan akut akibat emboli paru setelah sedot lemak'.
-
Bagaimana perempuan China meninggal dunia? Meskipun staf klinik melakukan upaya darurat, Liu kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Rakyat Nanning Kedua, di mana ia dinyatakan meninggal dunia pada sore harinya.
-
Dimana perempuan China meninggal? Meskipun staf klinik melakukan upaya darurat, Liu kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Rakyat Nanning Kedua, di mana ia dinyatakan meninggal dunia pada sore harinya.
-
Kenapa gadis itu terjebak di rumah sakit? Meskipun memenuhi kriteria pemulangan dan permohonannya yang berulang-ulang untuk dibebaskan, dia tetap di sana karena mereka menolak menandatangani dokumen pemulangan.
-
Apa kondisi yang dialami wanita China itu? Berdasarkan laporan dari SCMP pada Minggu (27/10/2024), wanita yang hanya dikenal sebagai Li mendapati dirinya mendadak tidak responsif, sehingga ia tidak bisa makan, minum, bergerak, atau berkomunikasi.
-
Dimana kerangka gadis itu ditemukan? Arkeolog menemukan kerangka seorang gadis berusia 15 tahun yang dikubur secara tidak lazim pada tahun 680-880 di desa Conington, Cambridgeshire, Inggris.
Dalam video itu terdengar suara Lele menjelaskan kalau pekerja kesehatan di pusat karantina tidak membantu Jinjing yang keadaannya memburuk.
“Petugas kesehatan di pusat tidak merawatnya, bahkan tidak ada yang bertanya,” jelas Lele dalam video, dikutip dari BBC, Jumat (21/10).
Bibi Jingjing pun turut berupaya menuntut keadilan kepada pekerja kesehatan pusat karantina itu. Tetapi video-video yang diunggah ke Douyin segera disensor dalam dua hari terakhir.
“Saya meminta Komite Pusat Partai Komunis China dan Komisi Inspeksi Disiplin turun untuk menyelidiki pengabaian pemerintah Ruzhou dan mengembalikan kehidupan putri saya!” jelas Lele.
Pengguna media sosial pun turut mendukung ayah Jingjing yang menuntut keadilan atas kematian putrinya.
“Saya sangat marah. Mengapa mereka tidak memberinya pil (obat) saja?” tulis salah satu pengguna.
“Selalu seperti ini. Tidak ada yang akan pernah berubah,” tulis pengguna lain.
Tetapi kasus ini tidak diberitakan media-media lokal China. Salah satu pengguna media sosial mengatakan kasus ini ditutupi dengan Kongres Partai Komunis China yang diselenggarakan beberapa hari lalu.
Kendati kasus ini diketahui pemerintah Kota Ruzhou, namun mereka enggan mengomentari kematian Jingjing.
Sebelumnya China adalah satu-satunya negara yang memiliki kebijakan Covid-19 yang sangat ketat. Aturannya pun menuntut agar orang-orang yang terjangkit Covid-19 dan yang melakukan kontak dekat untuk dikirim ke pusat karantina.
Bahkan aturan-aturan itu dapat membuat anak-anak terpisah dari orang tuanya yang harus dikarantina di tempat lain.
“Anak saya sudah tidak tahan lagi. Mereka (pihak berwenang) tidak mengizinkan dia kembali. Dia anak kecil, dia tidak tahan sendirian di satu ruangan untuk waktu yang lama,” jelas Lu, seorang ibu yang memiliki anak berusia 12 tahun.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perempuan Ini Terjebak di Rumah Sakit Selama 10 Tahun Meski Sudah Dinyatakan Sembuh, Penyebabnya Ternyata Bikin Miris
Baca SelengkapnyaHanya satu tersangka yang dipenjara di lapas anak dengan waktu separuh masa hukuman orang dewasa.
Baca SelengkapnyaTim medis telah melakukan sejumlah penatalaksanaan dan saat ini jenazahnya disimpan di ruang pendingin kedokteran forensik.
Baca SelengkapnyaAksi pengeroyokan tersebut sempat direkam menggunakan smartphone oleh salah seorang temannya hingga kemudian viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah berusia 4 tahun di Jambi yang dilaporkan hilang oleh pihak keluarga ditemukan sudah jadi mayat di bawah gardu listrik.
Baca SelengkapnyaKemenkes sejauh ini belum mengetahui secara pasti soal penyebab meninggalnya siswa tersebut.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah umur 10 tahun di Pekalongan ditemukan tewas tergantung dalam kamar
Baca SelengkapnyaZhang dinyatakan meninggal dunia dalam perawatan rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPebulu tangkis China, Zhang Zhi Jie dinyatakan mengalami henti jantung mendadak.
Baca SelengkapnyaPebulu tangkis tunggal putra China Zhang Zhi Jie meninggal pada Minggu (30/6).
Baca SelengkapnyaSebelum kejadian pada pagi hari, ibunya sempat mengajak anaknya ke pasar.
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang buka suara terkait meninggalnya pasien anak atas nama inisial AR (11) di RSUP M Djamil Padang.
Baca Selengkapnya