Mayang, transgender yang tewas dimasak tak terdaftar di KJRI
Merdeka.com - Mayang Prasetyo, diduga kuat Warga Negara Indonesia yang tewas di tangan suaminya warga Australia, ternyata belum terdaftar di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Sydney. Dari hasil otopsi, korban teridentifikasi sebagai transgender (waria) tapi belum diketahui dengan identitas apa dia bermukim di Negeri Kanguru.
Dalam keterangan tertulis diterima merdeka.com, Senin (7/10), KJRI masih bekerja sama dengan Kepolisian Brisbane untuk mempertegas status kewarganegaraannya.
"Informasi diterima, keduanya bekerja sebagai koki di kapal pesiar. Mayang sebelumnya bermukim di Melbourne sebelum pindah ke Brisbane enam bulan lalu," tulis KJRI.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus ini? Terdakwa Fatia Maulidiyanti menjalani pemeriksaan dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Luhut Binsar Pandjaitan pada hari ini, Senin (28/8).
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
Kasus ini menghebohkan warga Australia karena pelaku, bernama Peter Volke (28 tahun), bertindak keji pada istrinya itu. Pria bekerja sebagai koki ini tak hanya membunuh Mayang. Dia pun diduga kuat polisi memutilasi lantas memasak bagian tubuh Mayang. Ini berdasarkan temuan panci yang berisi daging sedang dimasak di TKP.
Setelah menghabisi istrinya, Volke kabur dari rumah lantas bunuh diri dengan menggorok lehernya, 100 meter dari apartemen mereka yang jadi lokasi pembunuhan.
"KJRI terus berkoordinasi dengan Kepolisian Brisbane yang sedang melakukan investigasi atas kematian Mayang, namun hasilnya belum final," imbuh keterangan tertulis dari pemerintah.
Media Australia ramai menceritakan bahwa Mayang punya nama asli Febri Andriyansah. Bila menilik akun Facebook dengan nama Mayang Prasetyo, mendiang memang sempat bekerja sebagai penari kabaret khusus transgender. Laman Facebook mendiang juga ramai ucapan bela sungkawa, dari kawan-kawan Mayang di komunitas transgender.
Koran The Courier Mail menghubungi salah satu sahabat korban. Dia bercerita bahwa Mayang dan Volke menikah di Eropa setelah bertemu di sebuah kapal pesiar. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Istri korban, Maidar berharap kepada pihak kepolisian agar segera menangkap pelaku lain yang saat ini masih berkeliaran bebas.
Baca SelengkapnyaKematian wanita inisial YY (27) yang ditemukan tanpa tanpa busana di indekos kawasan Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur (Jaktim), masih tanda tanya.
Baca SelengkapnyaDalam surat tersebut tertulis bahwa WNA tersebut sudah bekerja di Indonesia selama 24 tahun.
Baca SelengkapnyaSetelah diautopsi, jenazah itu diduga merupakan korban pembunuhan.
Baca SelengkapnyaKorban diketahui keluar dari rumah pada malam Iduladha. Teman yang menjemputnya juga dilaporkan belum diketahui keberadaannya.
Baca SelengkapnyaKorban awalnya ditemukan seorang pencari ikan di sungai di Desa Japanan.
Baca SelengkapnyaPolisi berencana memeriksa seorang Warga Negara Asing (WNA) guna mendalami penyebab tewasnya seorang wanita tersebut.
Baca SelengkapnyaHal ini pun dibenarkan oleh Kanit Pidum Satreskrim Polres Mojokerto Iptu Bambang Sunandar. Ia menyebut keluarga korban sudah memastikannya di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaTernyata alamat pada STNK dan nama yang tertera tidak sesuai. Ketika didatangi, pemilik rumah mengaku tidak tahu.
Baca SelengkapnyaMaryoto mengatakan, pemeriksaan sedianya dijadwalkan pada Rabu, 17 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, pemeriksaan organ dalam juga untuk melihat indikasi korban tewas akibat diracun.
Baca SelengkapnyaKrishna meyakini Harun Masiku masih berada di Indonesia.
Baca Selengkapnya