Mayoritas warga desa di Saudi ini selalu tuli dan bisu
Merdeka.com - Sebuah desa unik terletak di balik gunung besar di Arab Saudi, desa kecil dengan segelintir rumah yang berada 1.000 meter di atas permukaan laut. Desa Qarad, nama perkampungan itu, di Negeri Petro Dollar dikenal dengan julukan 'Desa Bisu'.
Dalam sejarahnya, desa ini dipenuhi oleh penduduknya yang tuli dan bisu. Saat ini sedikitnya 35 warganya menderita hal serupa. "Mereka yang menyandang disabilitas berasal dari suku yang sama," tulis koran Sabq, seperti dilansir ulang laman Emirates247, Senin (22/2).
Menurut dokter, hal ini kemungkinan disebabkan faktor keturunan. Mereka penganut sistem perkawinan endogami, dimana tradisi mewajibkan untuk memiliki pasangan dari lingkungan sosialnya sendiri.
-
Desa di Yaman ini letaknya di mana? Desa atas awan ini bernama Al-Haraz yang terletak di Jabal Haraz, Yaman.
-
Di mana desa miskin itu berada? Salah satu desa miskin berada di Desa Cipelem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
-
Apa yang unik dari desa ini? Dengan penduduk sekitar 4.000 orang, kisah desa ini sama uniknya dengan arsitekturnya.Kisah menakjubkan ini berawal dari penduduk desa yang mengabaikan keamanan karena keyakinan mereka pada Dewa Shani, yang mereka anggap sebagai pelindung desa.
-
Dimana desa ini berada? Dalam sejarah kuno India yang penuh dengan kisah keagungan, mistis, dan praktik kebudayaan yang unik, desa Shani Shingnapur menjadi sorotan karena fakta yang menarik – rumahnya tidak memiliki pintu dan kunci.
-
Siapa yang menghuni Desa Adat Sijunjung? Desa Adat Sijunjung dihuni oleh enam suku yaitu Chaniago, Piliang, Melayu, Tobo, Panai, dan Melayu Tak Timbago.
-
Mengapa desa ini menjadi pusat gerabah? Dilansir dari Visitingjogja.com, sejarah kemunculan kerajinan gerabah di Desa Kasongan berawal dari matinya seekor kuda milik reserse Belanda di tanah milik seorang warga.
Seorang pewarta yang mengamati fenomena ini berusaha mencari tahu fenomena sebenarnya di desa yang berada di Selatan Provinsi Asir ini. Dia berusaha berkomunikasi dengan penduduk sekitar.
"Banyak dari mereka masih mejalani gaya hidup primitif, namun tidak semua. Sebagian memiliki ponsel genggam dengan layanan 3G," ujarnya.
Momen paling menegangkan adalah saat seorang bayi lahir, seluruh penduduk menantikan hingga saatnya bayi tersebut bisa bicara normal atau masuk dalam kelompok difabel. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga harus berjuang keras untuk mendapatkan air di tengah bencana kekeringan.
Baca SelengkapnyaTak hanya penghuninya yang unik, kondisi alam dan pemandangan di sekitarnya juga mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaKampung itu sering diterjang banjir dengan ketinggian hingga 1,8-2 meter.
Baca SelengkapnyaKampung ini terletak di tengah hutan Taman Nasional Meru Betiri
Baca SelengkapnyaSaat musim tanam tiba, para perantau itu pulang sebentar untuk menanam jagung dan selanjutnya pergi merantau lagi
Baca SelengkapnyaHal tersebut diketahui dari kebiasaan warga setempat yang jarang berinteraksi satu sama lain.
Baca SelengkapnyaDari hasil pengukuran yang dilakukan melalui aplikasi di telepon pintar, kemiringan jalan motor di sana mencapai 25 sampai 33 derajat.
Baca SelengkapnyaPenghuni asli Pulau Rempang yang hidup di hutan belantara kini sudah berada diambang kepunahan.
Baca SelengkapnyaSebuah desa di Tuban, Jawa Timur adalah desa yang mempunyai jumlah janda yang sangat banyak dan minim pria.
Baca SelengkapnyaBerkunjung ke Dusun Malangbong seakan bernostalgia dengan suasana pedesaan tahun 1980-an.
Baca SelengkapnyaJalanan yang sempit dan terjal sudah menjadi bagian dari keseharian mereka.
Baca SelengkapnyaSuku Badui Arab di Saudi masih banyak melakukan aktivitas dengan cara tradisional.
Baca Selengkapnya