Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

McDonald's Digugat Karyawan Rp7,8 Triliun karena Kasus Pelecehan Seksual

McDonald's Digugat Karyawan Rp7,8 Triliun karena Kasus Pelecehan Seksual Ilustrasi McDonald. ©shutterstock.com/mtkang

Merdeka.com - McDonald's Corp menghadapi gugatan class action yang diajukan oleh karyawan dan mantan karyawannya. Gerai milik perusahaan di Florida dituding tidak mengambil langkah pencegahan terhadap pelecehan seksual yang dialami karyawan perempuannya.

Dalam gugatan yang didaftarkan Jumat pekan lalu di Pengadilan Federal di Chicago disebutkan, perusahaan telah mendorong iklim "pelecehan seksual yang parah dan lingkungan kerja yang bermusuhan, termasuk meraba-raba, serangan fisik, dan komentar verbal yang mengarah ke seksual."

Dilansir Reuters, Selasa (14/4), pihak McDonald's mengatakan pihaknya sedang menginvestigasi tuduhan dalam gugatan itu dan memastikan para pekerjanya tidak mengalami pelecehan seksual.

Orang lain juga bertanya?

"Tuduhan penggugat atas pelecehan dan balas dendam sedang kami selidiki segera, dan kami juga akan menyelidiki dugaan baru yang telah mereka ajukan dalam pengaduan mereka," kata pihak perusahaan dalam pernyataan mereka.

Gugat Gerai Milik Perusahaan

Dua penggugat yang memasukkan gugatan ke pengadilan adalah karyawan McDonald's, Jamelia Fairley, dan mantan karyawan Ashley Reddick. Mereka berupaya mengajukan gugatan mewakili sekelompok karyawan wanita di lebih dari 100 lokasi McDonald's yang dimiliki langsung perusahaan.

Mereka meminta ganti rugi USD500 juta atau sekitar Rp7,8 triliun (kurs 1 USD = Rp 15.857), serta ganti rugi tambahan.

Fairley dan Reddick mengatakan dalam gugatan mereka bahwa McDonald's gagal memberikan pelatihan untuk mencegah pelecehan seksual dan hanya memindahkan pelaku pelecehan dari satu lokasi gerai ke lokasi lain tanpa ada tindakan serius.

"Strategi McDonald's di Florida tampaknya: menyangkal, mengabaikan, dan menghukum siapa pun yang mengeluh terlalu keras, dan kadang-kadang, memindahkan pelaku pelecehan dari satu restoran ke restoran lain, di mana mereka memiliki akses ke dan selanjutnya dapat melecehkan lebih banyak wanita," kata Fairley dan Reddick dalam gugatannya.

Reddick bekerja di sebuah restoran McDonald's di Sanford, Florida dari 2015 hingga 2018, ketika dia dipecat karena melaporkan komentar seksual yang tidak diinginkan dan disentuh oleh rekan kerja pria. Sedangkan Fairley dilecehkan oleh dua rekan kerja pria saat bekerja di toko yang sama, mulai tahun 2018.

Mereka menuding pihak manajemen tahu tentang pelecehan tetapi gagal untuk mengambil tindakan yang tepat.

Digugat di Beberapa Tempat

Tuduhan pelecehan seksual telah mendera McDonald's sejak 2016, ketika pertama kali menghadapi gelombang pengaduan yang diajukan ke Equal Opportunity Employment Commission. McDonald's juga menghadapi gugatan class action lain di Michigan, serta gugatan hukum individu.

Sekitar 95 persen restoran McDonald's di AS dijalankan oleh pemegang waralaba dan bukan oleh perusahaan McDonald's sendiri. Perusahaan berargumen bahwa mereka tidak dapat dianggap bertanggung jawab atas pelecehan di restoran waralaba, dan pengadilan banding federal di California setuju dengan pandangan itu tahun lalu.

Namun, gugatan terbaru yang dilayangkan Fairley dan Reddick hanya menyangkut toko milik perusahaan. Chief Executive McDonald's Steve Easterbrook dipecat November 2019 lalu karena memiliki hubungan dengan seorang karyawan, meskipun ia tidak dituduh melakukan pelecehan.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pecat Karyawan yang Tak Ingin Pensiun, Perusahaan Ini Malah Wajib Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar
Pecat Karyawan yang Tak Ingin Pensiun, Perusahaan Ini Malah Wajib Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar

Perusahaan di Amerika Serikat diwajibkan membayar gaji dan ganti rugi kepada mantan karyawannya.

Baca Selengkapnya
Bos Perusahaan Animasi yang Aniaya dan Eksploitasi Karyawan Dinyatakan Langgar UU Ketenagakerjaan
Bos Perusahaan Animasi yang Aniaya dan Eksploitasi Karyawan Dinyatakan Langgar UU Ketenagakerjaan

Hari menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan, diduga pihak perusahaan antara lain tidak membayar upah lembur karyawan.

Baca Selengkapnya
Pegawai Perusahaan Animasi Mengaku jadi Korban Kekerasan & Eksploitasi Bos, Polisi Turun Tangan Selidiki
Pegawai Perusahaan Animasi Mengaku jadi Korban Kekerasan & Eksploitasi Bos, Polisi Turun Tangan Selidiki

Korban sempat dimarahi, disuruh naik turun tangga malam hari hingga menampar dirinya sendiri berkali-kali.

Baca Selengkapnya
Riset Populix: 73% Pekerja Pernah Alami Perlakuan Tak Menyenangkan, Diskriminasi Hingga Pelecehan Seksual
Riset Populix: 73% Pekerja Pernah Alami Perlakuan Tak Menyenangkan, Diskriminasi Hingga Pelecehan Seksual

Tingginya angka pekerja yang mengaku mendapat perlakuan tidak menyenangkan di dunia kerja, diperburuk dengan penanganan kasus yang cenderung tak maksimal.

Baca Selengkapnya
McDonald’s Tutup Seluruh Gerai di Sri Lanka Akibat Tak Higienis
McDonald’s Tutup Seluruh Gerai di Sri Lanka Akibat Tak Higienis

Media lokal melaporkan bahwa McDonald's mengajukan gugatan terhadap Abans atas tuduhan kebersihan yang buruk.

Baca Selengkapnya
Kelakuan Bos Perusahaan Animasi Eksploitasi Pegawai: Kerja 7 Hari Tanpa Libur, Uang Lembur Tak Dibayar
Kelakuan Bos Perusahaan Animasi Eksploitasi Pegawai: Kerja 7 Hari Tanpa Libur, Uang Lembur Tak Dibayar

CS membuat dua laporan terkait dugaan eksploitasi yang dialaminya selama menjadi pegawai di PT Brandonville Studios Makmur.

Baca Selengkapnya
Pengakuan Karyawan Korban Disiksa Bos Perusahaan Animasi: Pipi Ditampar hingga Lembur Tidak Dibayar
Pengakuan Karyawan Korban Disiksa Bos Perusahaan Animasi: Pipi Ditampar hingga Lembur Tidak Dibayar

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP M. Firdaus mengatakan, dugaan penyiksaan dialami korban CS sejak 2022 hingga Agustus 2024.

Baca Selengkapnya
Gara-gara Pakai Voucher Makan Buat Beli Kebutuhan Sehari-hari, Karyawan Bergaji Tinggi Ini Dipecat
Gara-gara Pakai Voucher Makan Buat Beli Kebutuhan Sehari-hari, Karyawan Bergaji Tinggi Ini Dipecat

Meta baru-baru ini memecat sekitar 24 karyawan di Los Angeles setelah terungkap bahwa mereka menggunakan voucher makan untuk membeli barang non-makanan.

Baca Selengkapnya
CEO McDonald’s Curhat Bisnisnya Anjlok Akibat Perang Israel Vs Hamas
CEO McDonald’s Curhat Bisnisnya Anjlok Akibat Perang Israel Vs Hamas

McDonald's dan Starbucks telah mengalami kampanye boikot yang sebagian besar dilakukan secara spontan dan dilakukan oleh akar rumput.

Baca Selengkapnya
Polisi Kebut Pengusutan Dugaan Bos Perusahaan Animasi Siksa Karyawan, Tiga Saksi Diperiksa Besok
Polisi Kebut Pengusutan Dugaan Bos Perusahaan Animasi Siksa Karyawan, Tiga Saksi Diperiksa Besok

Ada dua laporan diterima kepolisian terkait dugaan penyiksaan bos terhadap karyawan tersebut.

Baca Selengkapnya
McD Malaysia Gugat DBS, Tuntut Ganti Rugi Rp20 Miliar Akibat Aksi Boikot
McD Malaysia Gugat DBS, Tuntut Ganti Rugi Rp20 Miliar Akibat Aksi Boikot

McD Malaysia menggugat DBS Anti-Israel atas pernyataan palsu.

Baca Selengkapnya
Viral Curhatan Pemilik Toko Ditipu Pegawainya hingga Miliaran Rupiah, Begini Kronologinya
Viral Curhatan Pemilik Toko Ditipu Pegawainya hingga Miliaran Rupiah, Begini Kronologinya

Akun tiktok @mybeautystore15_ mengunggah video yang berisi curhatannya.

Baca Selengkapnya