Media asing sebut Indonesia telah hukum mati Namaona Denis 'palsu'
Merdeka.com - Jelang eksekusi mati terhadap sejumlah terpidana kasus narkoba, dua di antaranya warga negara Australia, media-media asing ramai menyorot Indonesia. News.com.au misalnya, menyoroti soal eksekusi mati yang telah dilakukan pemerintah Indonesia terhadap enam terpidana mati enam pekan lalu.
Dalam pemberitaan yang ditayangkan, Kamis (6/3) waktu setempat, news.com.au menyoroti soal eksekusi mati terhadap Namaona Denis (48), warga Malawi, Afrika Selatan, yang dilaksanakan pada 18 Januari 2015 di Nusakambangan. Pemberitaan news.com.au menyebut, Indonesia salah mengeksekusi orang.
Pasalnya, pria yang dieksekusi tersebut bukanlah Namaona Denis dari Malawi. Menurut news.com.au, setelah eksekusi mati dilaksanakan dan nama Namaona Denis tersiar dalam pemberitaan di seluruh dunia, keluarga asli Namaona Denis muncul dan menyatakan yang bersangkutan telah meninggal di Afrika Selatan pada tahun 2013.
-
Kapan Dina Mariana meninggal? Dina Mariana, seorang artis dan penyanyi yang pernah terkenal, meninggal dunia pada 3 November 2024.
-
Di mana almarhum meninggal? Kabar duka datang dari Mekkah, Arab Saudi.
-
Dimana keluarga itu dimakamkan? Ketiga anggota keluarga itu ditemukan di sebuah lubang kubur berisi 15 jasad di bagian tengah Kota Yaroslavl.
-
Siapa yang meninggal? Dokter tim yang sangat berdedikasi, Rafi Ghani, telah meninggal dunia pada Senin malam, 23 Desember 2024, di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.
Pihak keluarga terkejut karena Namaona Denis di Indonesia dinyatakan sebagai pengedar narkoba. Mereka mengatakan Namaona Denis adalah warga negara Malawi yang telah pindah ke Afrika Selatan pada 1990-an.
"Paspornya telah dicuri di Johannesburg, antara tahun 1999 dan 2000. Kemungkinan besar bos narkoba orang Afrika telah memperoleh paspornya di pasar gelap dan memberikannya kepada salah satu kurir mereka yakni orang yang ditembak pada bulan Januari," demikian seperti dilansir news.co.au.
Justin Pendame, saudara laki-laki Namaona Denis, mengatakan kepada Malawi News, saudaranya itu telah menjadi penduduk kabupaten Boyzen Johannesburg. Menurutnya, Namaona Denis tinggal di sana sampai meninggal pada April 2013.
Menurutnya, hal ini adalah fakta yang tak terbantahkan. Dia mengaku menjadi salah satu orang yang berada di sisi Namaona Denis saat mengembuskan nafas terakhir di RS Baragwanath.
Bantahan juga datang dari sang ibu. Menurutnya, pria yang telah dieksekusi mati oleh pemerintah Indonesia itu bukanlah anaknya.
"Orang yang telah dieksekusi itu bukanlah anak saya," katanya.
Sementara, pihak berwenang Malawi percaya orang yang telah dieksekusi mati Indonesia enam pekan lalu itu adalah warga Nigeria yang telah memperoleh paspor Namaona Denis yang telah dicuri dan dia melakukan perjalanan ke Indonesia.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Benarkah WNA Mexico tembak polisi hingga tewas? Begini penelusurannya
Baca SelengkapnyaPerusahaan pinjaman online (Pinjol) AdaKami siap menempuh jalur hukum dengan melaporkan akun twitter @rakyatvspinjol ke polisi.
Baca SelengkapnyaTiga orang polisi dilaporkan ke Propam Polda Jatim buntut kasus anak anggota DPR aniaya pacar
Baca Selengkapnya"Trail by the press dari orangnya bukan medianya. Orang ini ngomong, inisialnya G,” ujar Suharyono
Baca SelengkapnyaPolisi menyarankan keluarga korban untuk melapor ke polisi.
Baca SelengkapnyaVideo Pria Diduga Orang Indonesia Meninggal di Kasino Singapura, Simak Penelusurannya
Baca SelengkapnyaPelaporan terhadap pengacara dan keluarga dari Dini Sera Afriyanti ini dibenarkan oleh pengacara Ronald Tannur, Lisa Rahmat.
Baca SelengkapnyaNarasi yang beredar bahwa Panji Gumilang telah dihukum mati di Nusa Kambangan.
Baca SelengkapnyaDepan para anggota dewan di Komisi III DPR, menegaskan bahwa korban penganiayaan Ronald Tannur itu meninggal akibat pendarahan hebat
Baca SelengkapnyaKeluarga Dini Sera Afriyanti, pacar Gregorius Ronald Tannur anggota DPR RI yang tewas dianiaya tak terima dilaporkan balik.
Baca Selengkapnya"Tidak benar Prajurit TNI ditembak mati oleh OPM di Mulia, Kab. Puncak Jaya, itu semua HOAKS," kata Letkol Inf Candra
Baca SelengkapnyaMantan Wakapolri ini menyoroti tajam terkait vonis bebas hingga kasus penganiayaan menyebabkan Dini meninggal dunia.
Baca Selengkapnya