Media Australia: Bukti Baru Patahkan Teori Kebocoran Lab Sebagai Asal Usul Covid-19
Merdeka.com - Sebuah studi baru memberikan bukti yang mematahkan teori COVID-19 bermula dari "kebocoran laboratorium", menurut laporan media Australia.
Laporan pracetak studi tersebut yang dirilis via internet "menyajikan bukti kuat yang mendukung teori 'limpahan alami'" asal mula COVID-19, dengan hasil "yang sulit disamakan dengan teori 'kebocoran lab'," kata Hamish McCallum, direktur Center for Planetary Health and Food Security di Universitas Griffith, dalam artikel The Conversation pada Jumat.
Menurut artikel itu, studi tersebut didasarkan pada pemeriksaan pengurutan genetika secara teliti dari dua garis keturunan awal dari orang-orang yang terinfeksi pada akhir 2019 hingga awal 2020.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Kapan gen Neanderthal mempengaruhi risiko COVID-19? Pada masa pandemi COVID-19, para ilmuwan menemukan bahwa DNA Neanderthal di dalam genom manusia modern dapat meningkatkan atau mengurangi risiko mengalami COVID-19 parah.
-
Gen apa yang virus purba berikan kepada nenek moyang manusia? Penemuan ini menunjukkan virus mungkin memainkan peran lebih besar dalam evolusi kita daripada yang kita sadari, menyumbangkan gen yang mungkin memberi sel-sel seperti nenek moyang simbiosis eukariota Amoebidium keunggulan dalam kelangsungan hidup.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
Kedua garis keturunan itu dibedakan oleh dua nukleotida di dua tempat utama yang berbeda dalam pengurutan gen.
"Seandainya terjadi peristiwa kebocoran laboratorium tunggal, pemisahan menjadi garis keturunan A dan B pasti sudah terjadi setelah kebocoran laboratorium," kata artikel tersebut, seperti dilansir laman Antara mengitp Xinhua, Sabtu (25/9).
"Oleh karenanya kami berharap dapat menemukan sejumlah substansi dari garis keturunan perantara, dengan garis keturunan nukleotida A berada di satu tempat dan garis keturunan nukleotida B berada di tempat lain."
"Namun, jika hampir semua pengurutan gen yang diperoleh dari manusia adalah murni garis keturunan A atau murni garis keturunan B, maka ini menunjukkan bahwa terdapat sedikitnya dua peristiwa limpahan berbeda, baik dari kelelawar langsung atau melalui inang perantara," kata artikel itu.
"Dan evolusi dari dua garis keturunan terjadi sebelum manusia terinfeksi."
"Karena itu, bukti genetik dengan sangat kuat memperlihatkan bahwa terdapat sedikitnya dua peristiwa limpahan berbeda pada populasi manusia," kata artikel tersebut.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga kini pertanyaan di mana asal usul manusia masih membuat ilmuwan berbeda pendapat.
Baca SelengkapnyaIni adalah informasi genetik tertua yang pernah ditemukan dari hominid mana pun.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru mengungkap penyebab sejumlah orang aman dari Covid-19 tanpa pernah terinfeksi.
Baca SelengkapnyaPara peneliti mengekstrak genom dari fosil manusia purba yang ditemukan di sebuah gua di Afrika Selatan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia misterius baru-baru ini menghebohkan China.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaSebuah penelitian terhadap genom individu yang dikuburkan di makam kolektif berusia 4.500 tahun di Prancis, berhasil mengungkap hasil yang mengejutkan.
Baca Selengkapnya