Media China Sebut Kerusuhan di Gedung Parlemen AS Cermin Kegagalan Kepemimpinan
Merdeka.com - Penyerbuan Gedung Kongres Amerika Serikat, Capitol, oleh pendukung Presiden Donald Trump mencerminkan kegagalan kepemimpinan serta perpecahan yang dalam yang terjadi di masyarakat Amerika, menurut editorial di media pemerintah China, Jumat (8/1).
Ratusan pendukung Presiden Trump mengepung Capitol pada hari Rabu, waktu setempat.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi mengatakan penyerbuan itu sebagai "pemberontakan bersenjata melawan Amerika".
-
Bagaimana komunisme mengubah sistem sosial? Dalam paham komunisme, keputusan-keputusan diambil secara kolektif dan tidak ada lagi perbedaan kelas sosial atau pemilik modal, yang diharapkan dapat menghasilkan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh anggota masyarakat.
-
Kenapa kaum komunis ingin menghapus sistem kerajaan? Hal ini tak lepas dari peran kaum Komunis yang ingin menghapus sistem kerajaan dengan alasan anti feodalisme.
-
Apa itu Sengketa Pemilu? Sengketa Pemilu adalah konsekuensi yang mungkin terjadi dalam sistem penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu). Walaupun sistem sudah dirancang sebaik mungkin, kemungkinan pelanggaran yang bisa mencederai kualitas Pemilu masih bisa terjadi.
-
Mengapa hasil pemilu 2024 berpengaruh terhadap arah kepemimpinan negara? Melansir laman Komisi Pemilihan Umum, dalam sebuah negara demokrasi, pemilu adalah salah satu pilar utama dari proses akumulasi kehendak masyarakat. Pemilu sekaligus merupakan proses demokrasi untuk memilih pemimpin.
-
Apa inti dari politik? Inti dari politik adalah manusia dan tatanan hidupnya.
-
Siapa saja mantan pejabat Partai Komunis China yang bekerja di Temu? Perusahaan induk dari perusahaan e-commerce, Temu yang berbasis di Tiongkok mempekerjakan sekelompok mantan pejabat Partai Komunis Tiongkok di antara para eksekutif puncaknya.
Surat kabar yang dikelola pemerintah China menggunakan peristiwa itu untuk meningkatkan perang kata-kata melawan Amerika Serikat, saat hubungan bilateral sudah surut di tengah ketegangan perdagangan, hak asasi manusia, dan pandemi COVID-19.
The Global Times, sebuah tabloid milik People's Daily, surat kabar Partai Komunis yang berkuasa, menggambarkan kerusuhan itu sebagai tanda "keruntuhan internal" dalam sistem politik AS yang tidak dapat dengan mudah dibalik.
"Massa yang belum pernah terjadi sebelumnya di Capitol, simbol dari sistem AS, adalah hasil dari perpecahan yang parah dari masyarakat AS dan kegagalan negara untuk mengontrol pembagian tersebut," katanya, seperti dilansir Antara, Jumat (8/1).
"Seiring berjalannya waktu dan dengan penyalahgunaan sumber daya oleh politisi, sistem politik AS telah menurun," tambah surat kabar itu.
Mereka juga mengecam apa yang digambarkannya sebagai "standar ganda" di antara para politisi AS, dengan membidik deskripsi Pelosi tentang protes Hong Kong pada 2019 sebagai "pemandangan yang indah untuk dilihat".
"Di Hong Kong, aksi kekerasan digambarkan sebagai 'pemandangan indah', di AS, orang yang terlibat dalam kekacauan ini disebut 'massa'," kata Global Times.
Komentar Pelosi telah diejek secara luas di layanan Weibo seperti Twitter di China. Liga Pemuda Partai Komunis juga menggunakan kata-kata "pemandangan indah" untuk menggambarkan kerusuhan di Washington.
Netizen lain menggambarkan kerusuhan itu sebagai "karma", dan satu candaan mengatakan bahwa ini adalah percobaan kudeta pertama di Amerika yang terjadi "tanpa keterlibatan kedutaan besar AS", menurut Global Times.
CCTV penyiar negara bagian menggunakan krisis itu untuk mengecam sistem politik AS, mengatakan "demokrasi Amerika telah dihancurkan".
"Amerika Serikat, yang selalu mempromosikan demokrasi dan hak asasi manusia, sekarang menjadi negara kerusuhan, konflik, dan jam malam," katanya.
Surat kabar resmi China Daily mengatakan "nasionalisme sempit" dari Presiden Trump telah merugikan Amerika Serikat.
"Kekerasan dan kekacauan yang meletus di AS selama setahun terakhir menunjukkan apa yang terjadi ketika para pemimpin suatu negara kehilangan kontak dengan kenyataan," tambahnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kericuhan mewarnai rapat parlemen Taiwan ketika membahas reformasi wewenang pada Jumat (17/5).
Baca SelengkapnyaSurya Paloh berharap para pemimpin nasional tidak kehilangan kontrol.
Baca SelengkapnyaJumlah Situs Berita Hoaks di AS Lebih Banyak Dari Surat Kabar Resmi, Ini Perbandingan Jumlahnya
Baca SelengkapnyaDalam pidatonya, Surya Paloh turut menyinggung adanya upaya negara dan aparaturnya yang melayani kepentingan pribadi dan golongan.
Baca SelengkapnyaDi era reformasi, butuh proses panjang dan berliku untuk melengserkan Presiden dari tampuk kekuasaan.
Baca SelengkapnyaPeople Power adalah gerakan rakyat menggulingkan kekuasaan otoriter.
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa dari berbagai kelompok elemen masyarakat mengepung Gedung DPR untuk menolak pengesahan revisi UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaRombongan massa aksi mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Undang-Undang Pilkada mulai berdatangan ke Gedung MK.
Baca SelengkapnyaMassa pendemo yang murka nekat merobohkan tembok dan pagar Gedung DPR saat berunjuk rasa menolak revisi UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaPartai Beringin tua kembali panas. Kini, giliran Airlangga Hartarto memutuskan untuk mundur dari kursi ketua umum Partai Golkar.
Baca Selengkapnya