Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Media China Sebut Negara Barat Campur Tangan dalam Kerusuhan Hong Kong

Media China Sebut Negara Barat Campur Tangan dalam Kerusuhan Hong Kong Aksi demo di Hong Kong. ©AFP/ANTHONY WALLACE

Merdeka.com - Surat kabar China berbahasa Inggris, The China Daily, hari ini menuding ada campur tangan pemerintah Barat terhadap kerusuhan di Hong Kong.

Dalam terbitan Kamis 4 Juli, surat kabar itu juga menuduh campur tangan Barat menyebabkan pertengkaran diplomatik antara China dan Inggris terkait protes Hong Kong selama beberapa pekan terakhir.

"Ideolog di pemerintah Barat tidak pernah berhenti dalam upaya merekayasa kerusuhan terhadap pemerintah yang tidak sesuai dengan keinginan mereka, meskipun tindakan mereka telah menyebabkan kesengsaraan dan kekacauan di negara demi negara di Amerika Latin, Afrika, Timur Tengah dan Asia," tulis The China Daily dalam tajuk rencana mereka, sebagaimana dikutip dari Channel News Asia pada Kamis (4/7).

Ratusan demonstran mengepung dan membobol badan legislatif Hong Kong pada hari Senin, setelah aksi unjuk rasa yang menandai penyerahan kembali kota itu ke China di bawah formula "satu negara, dua sistem", yang mencakup beberapa pengecualian moderat, termasuk hak untuk mengajukan protes.

Penyerbuan terhadap gedung badan legislatif Hong Kong terjadi setelah aksi unjuk rasa berminggu-minggu, yang mendesak penghapusan RUU ekstradisim yang kini ditangguhkan.

Para pengunjuk rasa menuding RUU ekstradisi itu menjadi alat bagi China untuk memindahkan dan mengadili tersangka dengan mengabaikan transparansi hukum.

The China Daily menuduh pihak Barat memicu kerusuhan terhadap pemerintah Hong Kong "sebagai sarana untuk menekan pemerintah pusat" di Beijing.

"Perilaku kekerasan yang dilakukan para agitator Barat ini memberanikan menginjak-injak aturan hukum di Hong Kong dan merusak tatanan sosialnya," katanya.

Kritik senada juga dituliskan dalam editorial surat kabar berbahasa Inggris lainnya, Global Times, yang diterbitkan oleh Partai Komunis China, bahwa komentar Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt tidak pada tempatnya.

Hunt memperingatkan pada Selasa kemarin, tentang konsekuensi jika China tidak mematuhi Deklarasi Bersama China-Inggris pada 1984, tentang syarat-syarat kembalinya Hong Kong.

Komentarnya disambut oleh teguran keras dari duta besar China untuk Inggris, yang mengatakan kepada London pada hari Rabu, untuk tidak ikut campur tangan pada krisis Hong Kong.

Reporter: Happy Ferdian Syah Utomo

Sumber: Liputan6.com

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Panas! Ini Momen Kapal China Serang dan Blokade Kapal Filipina di Laut China Selatan
FOTO: Panas! Ini Momen Kapal China Serang dan Blokade Kapal Filipina di Laut China Selatan

Konflik Laut China Selatan kembali memanas. Kapal China Coast Guard menembakkan meriam air dan memblokade kapal Filipina.

Baca Selengkapnya
China Geram, Amerika Serikat Beri Dana Bantuan Militer Rp8,1 Triliun ke Filipina
China Geram, Amerika Serikat Beri Dana Bantuan Militer Rp8,1 Triliun ke Filipina

Aksi Manila ini sering memicu konflik terbuka dengan penjaga pantai China.

Baca Selengkapnya
China Jadi Target Utama AS, Isu Agama Dipakai buat Campuri Urusan Dalam Negeri
China Jadi Target Utama AS, Isu Agama Dipakai buat Campuri Urusan Dalam Negeri

Laporan AS mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu serta menunjukkan peningkatan "anti-Semitisme" secara daring.

Baca Selengkapnya
Lobi-Lobi China Berkaitan Ekonomi Digital Memang Nyata, Ini Buktinya
Lobi-Lobi China Berkaitan Ekonomi Digital Memang Nyata, Ini Buktinya

Perusahaan raksasa dunia yang lain bisa melihat ini menjadi celah atau dipandang sebagai buruknya tata kelola birokrasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Taiwan Tuding China Lumbung Hacker, Biang Kerok Peretasan di Seluruh Dunia
Taiwan Tuding China Lumbung Hacker, Biang Kerok Peretasan di Seluruh Dunia

Menteri Pertahanan Taiwan Wellington Koo mengatakan bahwa China adalah pelaku serangan siber di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
FOTO: Laut China Selatan Memanas, Kapal Penjaga Pantai China Cegat Kapal Sewaan Militer Filipina, AS-Jepang-Australia Mau Kirim Kapal Perang
FOTO: Laut China Selatan Memanas, Kapal Penjaga Pantai China Cegat Kapal Sewaan Militer Filipina, AS-Jepang-Australia Mau Kirim Kapal Perang

Militer Filipina dan China kembali memanas di Laut China Selatan.

Baca Selengkapnya
10 Jurnalis CNN dan BBC Ungkap Kantornya Lebih Pro-Israel dalam Perang Gaza, Langgar Prinsip Jurnalistik
10 Jurnalis CNN dan BBC Ungkap Kantornya Lebih Pro-Israel dalam Perang Gaza, Langgar Prinsip Jurnalistik

Jurnalis CNN dan BBC mengakui kantor mereka lebih pro-Israel dalam pemberitaan soal Gaza.

Baca Selengkapnya
FOTO: Momen Inggris Siapkan Jet Tempur Royal Air Force Typhoon FGR4 Bersenjata Canggih Sebelum Gempur Houthi di Yaman
FOTO: Momen Inggris Siapkan Jet Tempur Royal Air Force Typhoon FGR4 Bersenjata Canggih Sebelum Gempur Houthi di Yaman

Inggris menyiapkan jet tempur Royal Air Force Typhoon FGR4 yang dilengkapi senjata Paveway IV.

Baca Selengkapnya
China Peringatkan Warganya Hati-Hati Terhadap Pria Tampan dan Perempuan Cantik, Alasannya Bisa Membahayakan Negara
China Peringatkan Warganya Hati-Hati Terhadap Pria Tampan dan Perempuan Cantik, Alasannya Bisa Membahayakan Negara

Pemerintah China memperingatkan warganya, terutama kaum muda, agar berhati-hati dengan lelaki tampan dan permepuan cantik.

Baca Selengkapnya
China Salip AS, Jadi Negara dengan Kekuatan Diplomatik Nomor 1 di Dunia
China Salip AS, Jadi Negara dengan Kekuatan Diplomatik Nomor 1 di Dunia

China Salip AS, Jadi Negara dengan Kekuatan Diplomatik Nomor 1 di Dunia

Baca Selengkapnya
AS dan Inggris Serang Yaman, Targetkan Milisi Houthi karena Halangi Kapal Israel di Laut Merah
AS dan Inggris Serang Yaman, Targetkan Milisi Houthi karena Halangi Kapal Israel di Laut Merah

Houthi menargetkan kapal-kapal yang berkaitan dengan Israel di Laut Merah.

Baca Selengkapnya
"Apa yang Dialami Israel Sekarang Ini, Dialami Warga Palestina Setiap Hari Selama 50 Tahun"

Serangan mendadak Hamas ke Israel pada Sabtu mengejutkan banyak pihak.

Baca Selengkapnya