Media Rusia Sebut Situsnya Diretas Setelah Beritakan 9.861 Tentara Tewas di Ukraina
Merdeka.com - Salah satu media Rusia menuding peretas mengunggah berita palsu di situs webnya setelah memberitakan hampir 10.000 tentara Rusia tewas di Ukraina. Laporan itu muncul di situs web selama lebih dari enam jam.
Sebuah artikel di situs tabloid Komsomolskaya Pravda, mengutip Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan 9.861 prajurit Rusia tewas dan 16.153 terluka di Ukraina. Rusia melancarkan invasi ke Ukraina sejak 24 Februari, dan disebut Moskow sebagai operasi khusus militer.
Angka tersebut telah dihapus dari versi artikel yang sama yang terlihat di situs web tersebut pada hari Selasa.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang membuat berita hoaks? Menurut NewsGuard, situs-situs ini mengklaim diri mereka sebagai sumber berita lokal yang independen, namun tidak mengungkapkan afiliasi partisan atau asing mereka.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Di mana fakta ditemukan dalam berita? Kehadiran fakta dalam berita tidak hanya untuk membuktikan kebenaran suatu peristiwa, tetapi juga untuk membangun kepercayaan antara media dan audiensnya.
-
Apa yang diklaim Rusia terkait kanker? Rusia telah mengumumkan kemajuan signifikan dalam upaya mereka untuk menciptakan vaksin untuk kanker.
-
Siapa yang paling banyak menewaskan jurnalis? Serangan Zionis Israel ke Gaza telah menewaskan lebih banyak jurnalis dibandingkan konflik manapun sepanjang tiga dasawarsa terakhir, kata CPJ.
"Pada 21 Maret, akses ke administrator interface diretas di situs Komsomolskaya Pravda dan sisipan palsu dibuat dalam publikasi ini tentang situasi di sekitar operasi khusus di Ukraina. Informasi yang tidak akurat segera dihapus," jelas pihak Komsomolskaya Pravda, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (23/3).
Jika angka tersebut benar, jumlah korban dari pihak Rusia sekitar dua pertiga dari perkiraan 15.000 prajurit Rusia yang tewas selama 10 tahun pendudukan Soviet di Afghanistan dari 1979.
Rusia belum secara resmi memperbarui angka kematian sejak 2 Maret di mana dilaporkan 498 prajurit tewas dan 1.597 terluka di Ukraina.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan pada Selasa, dia tidak memiliki informasi terkait angka kematian. Dia menolak mengomentari insiden di situs web Komsomolskaya Pravda, mengatakan pertanyaan itu harus diajukan untuk media tersebut.
Korespondem Kremlin untuk Komsomolskaya Pravda, Alexander Gamov mengatakan situs webnya diretas dan informasi palsu muncul selama beberapa menit.
Pencarian menggunakan Internet Archive's Wayback Machine (archive.org) menunjukkan angka tersebut terlihat di situs web Komsomolskaya Pravd selama enam jam 35 menit antara pukul 12.13 dan 18.48 pada Senin.
Data menunjukkan artikel itu tidak bisa diakses sebelum muncul kembali pada pukul 19.39 tanpa mencantumkan angka kematian.
"Ini hanya awal dari realisasi bencana nasional mereka. Karena di dunia nyata tentara Rusia yang terbunuh hampir dua kali lipat," kata penasihat presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak di Telegram, menanggapi dugaan 9.861 tentara Rusia tewas di Ukraina.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jumlah Situs Berita Hoaks di AS Lebih Banyak Dari Surat Kabar Resmi, Ini Perbandingan Jumlahnya
Baca SelengkapnyaSetidaknya 144 drone tempur meluncur dari Ukraina ke sejumlah wilayah Rusia, termasuk Ibu Kota Moskow.
Baca SelengkapnyaPara peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
Baca SelengkapnyaMoskow menuduh Ukraina menembak jatuh pesawat angkut Rusia Ilyushin Il-76. Sebanyak 74 orang di dalamnya tewas, termasuk 65 tahanan Ukraina.
Baca SelengkapnyaSetiap bulan, 1.000 tentara dimasukkan ke departemen ehabilitasi militer Israel.
Baca SelengkapnyaMedia Israel menggali informasi dari pejabat rumah sakit yang merawat tentara luka.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 orang termasuk dua anak-anak tewas dan 111 orang luka-luka usai serangan Ukraina.
Baca SelengkapnyaRusia menghujani Kiev dan kota lain di Ukraina dengan puluhan rudal pada 8 Juli 2024. Salah satu serangannya menghancurkan sebuah rumah sakit anak.
Baca SelengkapnyaKorban tewas warga Gaza Palestina kini sudah melebihi 11.000 jiwa. Data menunjukkan korban tewas di Gaza melampaui korban tewas perang Rusia-Ukraina.
Baca SelengkapnyaJumlah tentara Israel yang tewas jauh lebih banyak dari data yang diungkap pemerintah. Tentara Israel juga banyak mengalami kebutaan 100 persen.
Baca SelengkapnyaSerangan terjadi saat kerumunan orang berkumpul untuk menyaksikan penampilan Picnic, band rock terkenal Rusia.
Baca Selengkapnya