Meksiko, negara dengan rekor narkoba terburuk sedunia
Merdeka.com - Siapa pernah menyangka seorang guru bisa jadi gembong narkoba. Kisah ini terjadi di Meksiko. Amerika Selatan memang terkenal dengan keganasan bisnis narkobanya.
Guru bernama Sevando 'La Tuta' Gomez (49) adalah bandar narkotika paling dicari di kawasan Amerika Utara dan Amerika Selatan, hingga FBI berani membayar USD 2 juta atau setara dengan Rp 26 miliar bagi siapa pun yang bisa membekuknya hidup atau mati.
Gomez cukup lihai menghindari jeratan polisi. Dia menjalankan operasi laiknya organisasi keagamaan sehingga dapat mengelabui kepolisian.
-
Bagaimana Hari Anti Narkotika Internasional dirayakan? Melalui kampanye dan kegiatan yang diadakan di berbagai negara, Hari Anti Narkotika Internasional bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya narkotika serta mempromosikan solusi dan langkah-langkah pencegahan.
-
Kenapa Hari Anti Narkotika Internasional penting? Hari Anti Narkotika Internasional adalah sebuah momentum global untuk meningkatkan kesadaran akan masalah narkotika dan dampak buruknya terhadap masyarakat.
-
Siapa yang menetapkan Hari Anti Narkotika Internasional? Hari Anti Narkotika Internasional, yang jatuh setiap tanggal 26 Juni, ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk meningkatkan kesadaran global tentang masalah narkotika dan memobilisasi upaya internasional dalam memerangi penyalahgunaan narkoba.
-
Kapan Hari Anti Narkotika Internasional dirayakan? Tujuan utama peringatan yang diperingati setiap tanggal 26 Juni ini adalah mengedukasi masyarakat tentang bahaya narkoba, mendorong pencegahan penggunaan narkoba, dan menggalang dukungan terhadap upaya-upaya rehabilitasi dan reintegrasi sosial bagi mereka yang terjerat narkoba.
Gomez dikenal punya kekuatan menyaingi pemerintah setempat. Selain persenjataan anak buahnya yang tak kalah dari polisi, dia memiliki pengaruh yang bikin politikus lokal pun terkencing-kencing. Nyaris seluruh warga takut berurusan dengan kelompoknya.
Namun pada 28 Februari lalu Gomez akhirnya tertangkap. Surat kabar the New York Times melaporkan, dia tertangkap di kota Morelia, ibu kota Provinsi Michoacan.
Parahnya Meksiko sebagai negara para kartel narkoba memang sudah bukan hal baru, namun menurut koran the Daily Mail, (11/6), kota Paso de Ovejas di barat daya Meksiko adalah kota paling mengerikan sedunia. Sudah sangat umum melihat jejeran mayat yang tergeletak bebas di jalan-jalan, dan dibiarkan begitu saja tanpa kepala.
Diketahui ulah tersebut disebabkan oleh para kartel narkoba kelompok Zetas yang berkuasa pada awal 2000-an.
"Anggota kartel narkoba kini menguasai hukum, polisi setempat tidak bisa berbuat apa-apa," kata warga bernama Jose Villareal.
Sepanjang Januari-Maret 2015, sudah terjadi 58 pembunuhan. Tahun lalu, setiap tiga hari ada satu orang yang terbunuh. Kota ini menyumbang 20 persen total kematian akibat pembunuhan di seantero Meksiko.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bareskrim Polri mengungkap pabrik narkoba berkedok kantor EO di Malang. Pabrik ini dikendalikan warga negara Malaysia yang masih buron.
Baca SelengkapnyaLab milik jaringan narkotika China-Indonesia ini memproduksi narkotika jenis tembakau gorila, ekstasi, dan xanax
Baca SelengkapnyaEkuador Kacau, Geng Bersenjata Menembak di Jalanan, Pembunuhan di Mana-Mana
Baca SelengkapnyaPresiden Ekuador, Daniel Noboa mengatakan kondisi negara sedang dalam darurat.
Baca SelengkapnyaDari kasus ini, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol Marthinus Hukom menyatakan narkotika lebih dahsyat dan berbahaya dari terorisme.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data penindakan Bea Cukai, 94,96 persen rokok ilegal tidak menggunakan pita cukai.
Baca SelengkapnyaPolisi juga berhasil meringkus dua orang lain yakni GBH (20) di SPBU Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten.
Baca SelengkapnyaDari komunikasi di media sosial, biasanya pelaku akan mengirimkan barang haram ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaDari data Polda Sumut untuk jumlah pemberantasan pada 2023, pihaknya mengungkap 5.225 kasus narkoba dengan jumlah tersangka 6.570 orang.
Baca SelengkapnyaGembong narkoba Fredy Pratama disebut-sebut sebagai Pablo Escobar ala Indonesia.
Baca Selengkapnya