Membandingkan Polusi Jakarta dengan Kota Besar di Negara Lain
Merdeka.com - DKI Jakarta jadi salah satu kota besar dengan polusi terburuk ke-2 di dunia. Berdasarkan US Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara, udara di DKI Jakarta berada di angka 153 atau dengan parameter PM2.5 konsentrasi 58.9 ug/m3, pada 1 Agustus 2019.
Selain DKI Jakarta, ternyata kota-kota besar di negara lain juga memiliki udara yang buruk. Berikut kota-kota besar di dunia dengan kualitas udara yang buruk:
Hanoi, Vietnam
-
Kenapa kualitas udara Jakarta buruk? Belakangan ini, kualitas udara Jakarta jadi sorotan masyarakat. Kualitas udara di DKI Jakarta terpantau masuk kategori tidak sehat pada Senin (14/8/2023) pagi ini. Dilihat dari situs IQAir, indeks kualitas udara DKI Jakarta 153 AQI US.
-
Mengapa polusi udara di Jakarta berbahaya? Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif yakni dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
-
Mengapa kualitas udara Jakarta memburuk? Memang, belakangan kualitas udara Jakarta jadi sorotan. Sebelumnya, Koalisi Inisiatif Bersihkan Udara Kota dan Semesta (Ibukota) juga mencatat dalam dua bulan terakhir kualitas udara di Jakarta memburuk.
-
Apa yang menyebabkan polusi udara Jakarta? Pasalnya, buruknya kualitas udara di Jakarta juga merupakan hasil tingginya emisi pembuangan dari industri, selain tingginya mobilitas kendaraan di Jakarta.
-
Apa polutan utama yang menyebabkan kualitas udara Jakarta tidak sehat? Ukuran polutan utamanya PM2.5 dengan konsentrasi 59.4µg/m³. Data ini tercatat per pukul 08.00 WIB.
-
Apa yang menyebabkan Jakarta menjadi kota paling berpolusi? Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 184 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2,5 dan nilai konsentrasi 103 mikrogram per meter kubik.
Kota Hanoi di Vietnam menjadi kota dengan kualitas buruk ke-1 di dunia, dengan parameter PM 2.5 konsentrasi 73.6 ug/m3. Salah satu pemicu udara kotor di Hanoi adalah banyaknya masyarakat yang menggunakan kendaraan bermotor.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah Vietnam punya solusi, yaitu melarang sepeda motor pada 2030. Usulan itu muncul sejak 2017 dan 2018. Sebagai gantinya, masyarakat menggunakan transportasi publik, seperti kereta.
Kyoto, Jepang
Kyoto menjadi negara ke-8 untuk kota berpolusi. Kualitas udara di Dubai berada di angka 118 dengan parameter PM2.5 dengan konsentrasi 38 ug/m3.
Pemerintah Jepang punya rencana untuk mengatasi hal ini. Beberapa cara yakni menggunakan kendaraan generasi terbaru yang rama lingkungan, hemat bahan bakar, mengadopsi eco-driving, meningkatkan kelancaran arus lalu lintas, dan melakukan efisiensi pemakaian kendaraan.
Kemudian, pemerintah Jepang juga menurunkan pajak bagi kendaraan ramah lingkungan.
Shenyang, China
Shenyang, China juga masuk dalam kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif. Kota ini berada di angka 102 dengan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 36 ug/m3.
Salah satu masalah yang dihadapi China adalah kualitas udara yang buruk. Penyebabnya, karena produksi barang dari berbagai pabrik hingga banyaknya masyarakat yang menggunakan mobil serta truk untuk mengirim barang.
Pemerintah China punya solusi untuk mengatasi masalah ini, seperti menggunakan sepeda sebagai alat transportasi utama masyarakat, memperbanyak armada bus, trem yang menggunakan listrik, hingga menyediakan motor listrik.
Ulaanbaatar, Mongolia
Salah satu kota di Mongolia, Ulaanbaatar, menjadi kota ke-3 dengan kualitas udara terburuk di dunia. Kualitas udara di Ulaanbaatar berada di angka 144 atau dengan parameter PM2.5 konsentrasi 53.2 ug/m3.
Polusi udara di Ulaanbaatar memang sudah mengkhawatirkan. Bahkan United Nation Children Fund (UNICEF) menyebut efek polusi udara bisa membahayakan kesehatan anak-anak. Polusi terjadi akibat banyaknya kandungan asap berkarbon monoksida di udara.
Tak hanya itu saja, peningkatan populasi di Mongolia juga menjadi pemicu polusi udara. Penjelasannya, cuaca Mongolia dingin, masyarakat butuh menghangatkan badan. Oleh karena itu, masyarakat banyak yang membakar sampah hingga batu bara untuk menghasilkan asap yang bisa menghangatkan tubuh mereka.
Kepulan asap itulah yang menyebabkan parahnya kualitas udara di Mongolia, khususnya Ulaanbaatar. Untuk atas masalah ini pemerintah Mongolia punya cara jitu, yaitu menggunakan pusat turbin angin (wind farm), yang disebut Salkhit untuk menghilangkan polusi asap.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat pada kota dengan indeks kualitas udara tidak sehat disarankan untuk memakai masker jika melakukan aktivitas di luar rumah atau outdoor.
Baca SelengkapnyaSetelah Jakarta, kota dengan kualitas udara terburuk berikutnya adalah Doha (Qatar) dan Delhi (India).
Baca SelengkapnyaTerdapat beberapa negara di dunia dengan kualitas udara yang masuk pada kategori 'baik'.
Baca SelengkapnyaPolusi buruk bukan saja mengancam manusia atau makhluk hidup, namun imbasnya juga membuat dinding-dinding gedung pencakar langit lebih cepat kusam.
Baca SelengkapnyaJakarta menduduki kota paling berpolusi dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia
Baca SelengkapnyaKualitas udara DKI Jakarta, pada Minggu (23/6), masuk kategori tidak sehat. Indeks kualitas udara di Ibu Kota bahkan tercatat yang terburuk ketiga di dunia.
Baca SelengkapnyaBagaimana kondisi langit di Jakarta di hari Peringatan Udara Bersih kali ini?
Baca SelengkapnyaKualitas Udara Jakarta Memburuk 2 Bulan Terakhir, Sempat di Urutan Pertama Terburuk Dunia
Baca SelengkapnyaHasto PDIP menyindir kalau polusi udara di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPotret langit ibu kota yang terlihat abu-abu karena dipenuhi polusi udara.
Baca SelengkapnyaPolusi udara juga bisa memperparah penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, dan PPOK.
Baca SelengkapnyaPolusi udara dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat
Baca Selengkapnya