Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Membandingkan Vaksin Sinovac Buatan China dengan Vaksin Covid-19 Lain di Dunia

Membandingkan Vaksin Sinovac Buatan China dengan Vaksin Covid-19 Lain di Dunia China Pamerkan Vaksin Covid-19. ©2020 AFP/NOEL CELIS

Merdeka.com - Saat perlombaan global produksi vaksin Covid-19 berlanjut, China membuat langkah besar, dengan salah satu pelopor vaksinnya, Sinovac, merambah ke luar negeri.

Pengiriman vaksin Coronavac dari perusahaan biofarmasi yang berbasis di Beijing, Sinovac, telah tiba di Indonesia untuk persiapan vaksinasi massal, dengan dosis 1,8 juta lagi akan tiba pada Januari.

Hal yang menjadi pertanyaan, vaksin ini belum menyelesaikan uji coba tahap akhir. Apa sebenarnya yang kita ketahui tentang vaksin China ini?

Orang lain juga bertanya?

Apa perbedaan antara Sinovac dan beberapa vaksin lain?

CoronaVac adalah vaksin yang non-aktif, yang bekerja dengan menggunakan partikel virus yang telah dimatikan untuk mengekspos sistem kekebalan tubuh terhadap virus tanpa menimbulkan risiko respons penyakit yang serius.

Sementara vaksin Moderna dan Pfizer adalah vaksin mRNA, yang berarti sebagian kode genetik virus corona disuntikkan ke badan, memicu basan mulai menciptakan protein virus, tapi bukan virus secara keseluruhan, yang cukup untuk melatih sistem kekebalan untuk menyerang virus.

"CoronaVac adalah metode (vaksin) yang lebih tradisional yang berhasil digunakan pada banyak vaksin terkenal seperti rabies," jelas Associate Profesor Luo Dahai dari Universitas Teknologi Nanyang kepada BBC, dikutip Rabu (9/12).

"Vaksin mRNA adalah jenis vaksin baru dan (saat ini) tidak ada contoh yang berhasil (di antaranya) digunakan dalam populasi," lanjutnya.

Efektivitas Sinovac

Salah satu keunggulan utama Sinovac adalah dapat disimpan di lemari es standar pada suhu 2-8 derajat Celcius, seperti vaksin Oxford, yang dibuat dari virus rekayasa genetika yang menyebabkan flu biasa pada simpanse.

Sedangkan vaksin Moderna perlu disimpan pada suhu -20 Celcius dan vaksin Pfizer pada -70 Celcius.

Ini berarti vaksin Sinovac dan Oxford-AstraZeneca jauh lebih berguna bagi negara berkembang yang mungkin tidak dapat menyimpan vaksin dalam jumlah besar pada suhu rendah, yang harus didukung infrastruktur penyimpanan yang memadai.

Efektivitas Vaksin

Menurut jurnal ilmiah, The Lancet, mereka hanya memiliki informasi dari uji coba fase pertama dan kedua CoronaVac.

Salah satu penulis jurnal, Zhu Fengcai, mengatakan hasil tersebut - yang didasarkan pada 144 peserta dalam uji coba fase satu dan 600 dalam uji coba fase dua - berarti vaksin itu "cocok untuk penggunaan darurat".

Pada September, Yin dari Sinovac mengatakan tes dilakukan pada lebih dari 1.000 sukarelawan, di mana "beberapa hanya menunjukkan kelelahan ringan atau ketidaknyamanan… tidak lebih dari 5 persen".

Vaksin memulai uji coba tahap akhir di Brasil pada awal Oktober. Pada November, uji coba ini dihentikan sebentar setelah dilaporkan kematian seorang sukarelawan, tetapi dilanjutkan setelah kematian itu ditemukan tidak ada kaitannya dengan vaksin.

Mitra Sinovac di Brasil, The Butantan Institute, mengatakan pihaknya mengharapkan Sinovac mempublikasikan hasil uji coba sebelum 15 Desember.

Prof Luo menjelaskan, saat ini sulit untuk berkomentar terkait kemanjuran vaksin, "mengingat terbatasnya informasi yang tersedia".

"Berdasarkan data awal, CoronaVac kemungkinan merupakan vaksin yang efektif, tetapi kami perlu menunggu hasil uji coba fase tiga," jelasnya.

"Percobaan ini dilakukan secara acak, tanpa pengamat, terkontrol plasebo, dengan ribuan peserta. Ini adalah satu-satunya cara untuk membuktikan bahwa vaksin aman dan efektif untuk digunakan pada tingkat populasi."

infografis vaksin covid 19

©BBC

Kapasitas Produksi

Kepala Sinovac mengatakan pihaknya akan mampu memproduksi 300 juta dosis vaksin setiap tahun.

Seperti vaksin lainnya, vaksin Sinovac membutuhkan dua dosis, yang berarti saat ini hanya mampu menyuntik 150 juta orang per tahun - lebih dari sepersepuluh populasi China.

Selain mengirim ke Indonesia, Sinovac telah mendapatkan kesepakatan lain dengan Turki, Brasil, dan Chile.

Para analis menunjuk upaya China memenangkan perlombaan diplomasi vaksin, yang juga dilaporkan telah membuat Presiden China Xi Jinping berjanji untuk menyisihkan anggaran USD 2 miliar untuk benua Afrika, sementara juga menawarkan pinjaman USD 1 miliar kepada negara-negara Amerika Latin dan Karibia untuk membeli vaksin. Tidak jelas apa persyaratan dari kesepakatan itu.

"Beijing pasti akan memanfaatkan ini untuk keuntungan komersial dan diplomatik," jelas analis MERICS, Jacob Mardell kepada ABC News.

Harga per dosis

Terkait biaya untuk vaksinasi belum begitu jelas. Tapi awal tahun ini, tim BBC di kota Yiwu China melihat para perawat memberikan suntikan tersebut dengan biaya sekitar 400 yuan atau sekitar Rp862 ribu.

Bio Farma, perusahaan milik pemerintah Indonesia mengatakan biayanya sekitar Rp200.000. Harga ini masih jauh lebih tinggi daripada vaksin Oxford, yang harganya USD 4 atau sekitar Rp56 ribu per dosis, tetapi lebih murah dari Moderna yang dipatok USD 33 atau sekitar Rp464 ribu per dosis.

Moderna mengatakan akan mengirimkan 500 juta dosis pada 2021 dan AstraZeneca mengatakan akan memproduksi 700 juta dosis pada akhir kuartal pertama 2021.

Kandidat Vaksin Lain China

Sinopharm - vaksin China terkemuka lainnya - telah didistribusikan ke hampir 1 juta orang di China di bawah program darurat yang kontroversial.

Sinopharm juga belum mempublikasikan data dari uji coba fase tiga.

"Adalah normal untuk menunggu analisis uji coba fase tiga sebelum meningkatkan program vaksin melalui otorisasi penggunaan darurat," jelas Profesor Dale Fisher dari Universitas Nasional Singapura.

Profesor Fisher mengatakan langkah seperti itu "tidak konvensional", namun menambahkan hal ini "tidak dapat diterima" di Barat.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Ini Dia Vaksin Kanker Serviks Pertama Buatan Indonesia, Ampuh Cegah Kanker 100 Persen
Ini Dia Vaksin Kanker Serviks Pertama Buatan Indonesia, Ampuh Cegah Kanker 100 Persen

Vaksin Nusagard akan digunakan pada Program Imunisasi Nasional pada 2023 mendatang. Program ini menyasar 2,9 juta anak usia kelas 5 dan 6 sekolah dasar (SD).

Baca Selengkapnya
PT Biofarma Minta Suntikan Dana Segar Rp2,21 Triliun di Tahun 2025, Buat Apa?
PT Biofarma Minta Suntikan Dana Segar Rp2,21 Triliun di Tahun 2025, Buat Apa?

Biofarma mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tahun 2025 sebesar Rp2,21 triliun.

Baca Selengkapnya
Etana Jadi Perusahaan Pertama di ASEAN yang Punya Teknologi Kembangkan Vaksin
Etana Jadi Perusahaan Pertama di ASEAN yang Punya Teknologi Kembangkan Vaksin

Sepanjang 2023, Etana berhasil kembangkan produk bioteknologi dan vaksin.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kasus Covid-19 Meningkat Signifikan, Warga Antre Vaksin Booster saat Car Free Day Jakarta
FOTO: Kasus Covid-19 Meningkat Signifikan, Warga Antre Vaksin Booster saat Car Free Day Jakarta

Beberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional

Produksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.

Baca Selengkapnya
Produsen Alkes China Bangun Pabrik di Cikarang, Jadi Terbesar di Indonesia
Produsen Alkes China Bangun Pabrik di Cikarang, Jadi Terbesar di Indonesia

Pembangunan pabrik yang berlokasi di Cikarang ini merupakan strategi global untuk memperkuat basis produksi dan distribusi produk.

Baca Selengkapnya
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen

Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.

Baca Selengkapnya
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus

Penemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.

Baca Selengkapnya
Cacar Monyet di Indonesia Diprediksi Bisa Capai 3.600 Kasus dalam Setahun
Cacar Monyet di Indonesia Diprediksi Bisa Capai 3.600 Kasus dalam Setahun

Kelompok orang yang rawan tertular cacar monyet diminta untuk sadar dalam mencegah penyakit ini.

Baca Selengkapnya
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat

Tjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya