Memerangi Covid-19 Bagaikan Menangkap Tikus di Toko China Tanpa Pecahkan Porselen
Merdeka.com - Dunia harus bersiap untuk “perang tak berkesudahan” melawan Covid-19, sebagaimana diperingatkan pakar kedokteran ternama China, ketika dia membandingkan upaya menghentikan penyebaran penyakit itu dengan usaha menangkap seekor tikus yang berkeliaran di dalam sebuah toko porselen china.
Peringatan itu disampaikan ketika China terus berupaya melawan penyebaran wabah secara sporadis, terutama yang berpusat di utara dan timur laut negara itu.
Komisi kesehatan nasional melaporkan 80 kasus baru Covid-19 pada Minggu, termasuk 65 kasus lokal baru – turun dari 107 kasus pada hari sebelumnya. Komisi itu juga mencatat 92 kasus infeksi tanpa gejala, yang tak diklasifikasikan China sebagai kasus terkonfirmasi.
-
Kenapa Pertempuran Wuhan jadi penting? Pertempuran ini menandai salah satu upaya terbesar Jepang untuk menghancurkan perlawanan Tiongkok dan memperluas kendali mereka di daratan Tiongkok.
-
Kapan Pertempuran Wuhan dimulai? Pertempuran Wuhan yang dikenal oleh orang Tiongkok sebagai Pertahanan Wuhan dan oleh orang Jepang sebagai Perebutan Wuhan, adalah sebuah pertempuran berskala besar dalam Perang Tiongkok-Jepang Kedua. Pertempuran ini berlangsung pada 11 Juni 1938, mencakup serangkaian operasi militer yang terjadi antara pasukan Kekaisaran Jepang dan pasukan Republik Tiongkok di wilayah Wuhan, yang merupakan pusat politik, militer, dan ekonomi yang penting bagi Tiongkok pada masa itu.
-
Dimana Pertempuran Wuhan terjadi? Pertempuran Wuhan yang dikenal oleh orang Tiongkok sebagai Pertahanan Wuhan dan oleh orang Jepang sebagai Perebutan Wuhan, adalah sebuah pertempuran berskala besar dalam Perang Tiongkok-Jepang Kedua. Pertempuran ini berlangsung pada 11 Juni 1938, mencakup serangkaian operasi militer yang terjadi antara pasukan Kekaisaran Jepang dan pasukan Republik Tiongkok di wilayah Wuhan, yang merupakan pusat politik, militer, dan ekonomi yang penting bagi Tiongkok pada masa itu.
-
Mengapa virus menyerang manusia? Virus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
Direktur Departemen Penyakit Menular Rumah Sakit Hiashan di Shanghai, Zhang Wenhong, menulis di platform media sosial China, Weibo: “Virus corona terus menduduki planet ini dan menjadi virus penghuni bumi. Setelah setahun menyebar, virus tersebut terus bermutasi.”
“Kami telah melihat virus menyebar lebih cepat, tetapi kami belum melihat bahwa virulensinya telah berkurang drastis. Ini menunjukkan bahwa kita harus bersiap untuk perang yang berlarut-larut,” lanjutnya, dilansir South China Morning Post, Minggu (24/1).
Zhang, salah satu ahli ternama di China, juga membahas upaya Shanghai menghentikan penyakit itu.
“Kami harap menangkap tikus tanpa merusak porselen, dan berharap pencegahan pandemi tak akan berdampak besar dalam kehidupan sosial,” jelasnya.
Dia menyampaikan, kota itu selalu mendahului penyebaran virus, dan semua kasus baru-baru ini dilacak dengan cepat, tetapi kasus akan terjadi selama China tetap membuka pintunya untuk dunia.
“Merupakan tantangan besar bagi seluruh sistem kesehatan masyarakat untuk menggunakan jalur penularan virus untuk memblokir penyebaran virus, dan berusaha untuk mengendalikan virus di hot spot penyakit, untuk menghindari penutupan sosial yang disebabkan oleh penyebaran virus,” jelasnya.
“Sebelum vaksinasi universal (masuk), kita hanya bisa berjalan dengan segenap kekuatan, pencegahan dan pengendalian kita, sehingga kota dan daerah pedesaan kita bisa hidup tanpa ancaman pandemi.”
Februari Bulan Terparah
Sementara itu, seorang spesialis pengobatan alternatif China terkemuka yang membantu memerangi wabah di Provinsi Hebei, pusat wabah terbaru, memperkirakan situasinya akan terkendali dalam waktu kurang dari sebulan.
Presiden Pengobatan Tradisional China Universitas Tianjin, Zhang Boli mengatakan, Januari dan Februari akan jadi bulan paling parah untuk perang melawan Covid-19.
Zhang, yang diberikan penghargaan oleh Presiden Xi Jinping bersama dengan beberapa ilmuwan terkemuka atas peran mereka dalam memerangi pandemi tahun lalu, berkata: “Berdasarkan pengalaman Shijiazhuang (ibu kota Provinsi Hebei), penyebaran harus dikendalikan sebelum Tahun Baru Imlek. Wabah yang menyebar atau terkonsentrasi tidak akan terjadi tetapi wabah sesekali mungkin terus terjadi.”
“Pada akhir Februari atau awal Maret, kami bisa mulai merasa lega ketika 'kabut Covid-19' hilang dan bunga musim semi bermekaran,” kata Zhang.
Antisipasi Libur Imlek
China telah memvaksinasi lebih dari 15 juta orang untuk persiapan menghadapi liburan Tahun Baru Imlek selama sepekan pada pertengahan Februari. Mudik Imlek biasanya merupakan migrasi manusia tahunan terbesar di dunia saat orang-orang pulang kampung untuk bertemu keluarga mereka.
Sekitar 1,7 miliar mobilitas penduduk diperkirakan terjadi selama periode liburan Imlek, menurut Kementerian Perhubungan.
Pada Minggu, Komisi Kesehatan Provinsi Hebei melaporkan 19 kasus baru, 17 di antaranya di Shijiazhuang, sehingga total kasus infeksi aktif mencapai 836.
Pekan lalu, kota itu merampungkan tahap tiga tes massal lebih dari 10 juta penduduk, dan ditemukan puluhan kasus baru, kasus terbanyak terpusat di satu distrik.
Tong Zhaohui, Direktur Institut Pengobatan Pernafasan Beijing dan sebagian dari tim yang dikirim ke Hebei, mengatakan kepada penyiar CCTV: “Wabah di Shijiazhuang kali ini terutama terjadi di desa-desa di daerah pedesaan. Untuk mengendalikan penyakit menular diperlukan deteksi dini, pelaporan, karantina dan pengobatan.”
“Jika kita melakukan hal yang sama di pedesaan, maka virusnya akan mudah dikendalikan. Kita harus mendidik penduduk pedesaan agar mereka dapat menemui dokter pada waktunya.”
Bantuan Uang Agar Warga Tak Mudik
Di provinsi paling utara Heilongjiang, di mana 29 infeksi baru dan 51 kasus infeksi tanpa gejala dilaporkan pada Minggu, pihak berwenang telah mendorong penduduk untuk tidak bepergian selama perayaan Imlek dan menawarkan bantuan keuangan kepada mereka yang membutuhkan.
Provinsi tersebut telah melaporkan total 382 infeksi aktif dan 509 kasus infeksi tanpa gejala pada wabah saat ini.
Pemerintah Provinsi Heilongjiang mengatakan, Kota Hegang mengumpulkan 500.000 yuan atau Rp 1 miliar lebih untuk mendukung warga yang tidak mudik Imlek, termasuk 500 mahasiswa dengan tunjangan.
Kota ini juga menyiapkan 1 juta yuan atau Rp 1,2 miliar lebih untuk belanja Tahun Baru Imlek bagi 5.000 lansia dan penyandang disabilitas dan penyakit agar mereka tak perlu datang ke toko yang terlalu penuh dan 200.000 yuan atau Rp 432 juta untuk mendistribusikan disinfektan ke 28.000 rumah tangga berpenghasilan rendah.
Suihua, kota yang terkena dampak terparah di provinsi itu, mengkarantina lebih dari 6.600 orang pada Kamis dan sedang mempersiapkan lebih banyak fasilitas, menurut Guo Jianmin, direktur komisi kesehatan kota.
Guo mengatakan dalam konferensi pers pada Minggu, lebih dari 130 pusat karantina dibangun dan pihak berwenang telah memeriksa hotel, sekolah dan pusat pelatihan untuk melihat apakah mereka dapat digunakan jika diperlukan.
“Kami mengikuti prosedur ketat saat memindahkan penduduk langsung ke pusat karantina dalam isolasi. Setiap kendaraan dikawal oleh seorang petugas polisi dan seorang pekerja medis dengan perlengkapan pelindung lengkap,” jelas Guo.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui penyebab wabah ini tak kunjung hilang.
Baca SelengkapnyaWHO mengemumkan penyebaran cacar monyet atau mongkeypox sebagai keadaan darurat kesehatan global.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaPenyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSejumlah patogen dikhawatirkan bisa menjadi ancaman bagi munculnya pandemi baru sehingga jadi perhatian bagi Kemenkes.
Baca SelengkapnyaPenyakit Pernapasan Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan
Baca SelengkapnyaVirus ini sudah menyebar di Indonesia, namun belum terdeteksi menyebar di Kota Yogyakarta
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia tengah melonjak di China sejak pertama kali dilaporkan pada 13 November 2023.
Baca SelengkapnyaMenggunakan masker adalah langkah pencegahan, bukan hanya untuk COVID-19, tapi juga berbagai macam virus lainnya.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta masyarakat untuk tidak panik dengan adanya pneumonia misterius yang tengah merebak di China dan Eropa.
Baca Selengkapnya