Menelisik Kelompok Militan Kashmir Jaish-e-Mohammad, Pemicu Memanasnya India-Pakistan
Merdeka.com - Jaish-e-Mohammad atau Tentara Muhammad merupakan kelompok militan berbasis di Pakistan dan beroperasi di Kashmir. Kelompok ini memiliki tujuan mengambil alih wilayah Kashmir dari India dan menjadikannya bagian dari Pakistan.
Serangan mematikan pada 14 Februari lalu menewaskan 42 anggota polisi paramiliter India di Pulwama, Pakistan. JeM kemudian mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri tersebut. Inilah yang kemudian memicu ketegangan India-Pakistan dalam dua pekan terakhir.
Kelompok ini berkaitan dengan kelompok militan lainnya yang aktif di Kashmir, Harkat-ul-Mujahideen, yang dikenal memiliki jaringan dengan Al Qaida. Pendiri dan pemimpinnya, Maulana Masood Azhar merupakan mantan Harkat-ul-Mujahideen.
-
Mengapa Jamaat-ul-Ahrar melakukan serangan? Jamaat-ul-Ahrar, sebuah kelompok yang berafiliasi dengan Taliban Pakistan, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Serangan ini ditujukan untuk umat Kristen.
-
Bagaimana Pakistan Timur melawan? Mulanya Pakistan Timur menanggapi ancaman dari Pakistan Barat dengan perlawanan secara spontan dan kurang terorganisir.
-
Man Jadda Wajada dijalankan dalam militer? Man Jadda Wajada juga bisa diterapkan dalam dunia militer. Seorang prajurit atau abdi negara harus memiliki tekad yang kuat dan selalu bersiap bertempur untuk membela negaranya.
-
Siapa yang terlibat dalam penyebaran Islam? Salah satu tokoh terkenal dari Kesultanan Demak adalah Sunan Kalijaga.
-
Siapa yang terlibat dalam Jamasan Jimat Kalisalak? Setelah jimat-jimat dikeluarkan, sang juru kunci bersama para kerabat Amangkurat segera membuka kain mori kusam yang membungkus pusaka sebelum dicuci menggunakan air jeruk bali.
-
Siapa yang terlibat di SAJAKA? Program SAJAKA mengedepankan kolaborasi lintas sektoral yang melibatkan masyarakat, tenaga kesehatan, serta pihak swasta seperti Pfizer Indonesia.
JeM, pertama kali melakukan serangan bunuh diri di Kashmir pada tahun 2000 dan ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Pakistan, Rusia, Australia, Kanada, India, Uni Emirat Arab, Inggris, Amerika Serikat dan PBB.Kelompok ini berganti nama beberapa kali setelah dilarang Pakistan.
Tujuan utama kelompok ini adalah membebaskan Kashmir dari pemerintahan India dan menempatkannya di bawah kendali Pakistan.Namun, kelompok ini juga berjanji melanjutkan 'jihad'-nya di bagian lain India dengan tujuan membebaskan warga muslim dan mengusir penduduk non muslim dari negara itu.
Kashmir terpecah antara India dan Pakistan sejak kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1947, dengan Garis Kontrol memisahkan Jammu dan Kashmir yang dikelola India dan wilayah Azad Kahsmir dan Gilgit-Baltistan yang dikelola Pakistan.
Di masa lalu, India menuduh Pakistan membantu kelompok JeM yang kemudian mendapat kecaman resmi Islamabad.
Samir Saran, presiden lembaga penelitian Observer Research Foundation di India, mengatakan para pendiri JeM dan para jenderal di Rawalpindi (kota tempat markas utama tentara Pakistan) adalah satu dan sama.
"Mereka (JeM) adalah tamu negara bagian Pakistan," ujarnya dilansir dari laman Deutsche Welle (DW), Rabu (27/2).
JeM juga terlibat dalam serangan Parlemen India tahun 2001 di New Delhi, yang disebut dilakukan bersama organisasi teroris Lashkar-e-Taiba. Selain itu, kelompok ini juga diduga terlibat dalam pembunuhan jurnalis Amerika Daniel Pearl di Karachi pada tahun 2002.
Libatkan Anggota Keluarga
Pimpinan JeM, Maulana Masood Azhar, dalam beberapa tahun terakhir mengirim dua keponakannya ke Kashmir; Talha Rashid tewas pada Oktober 2017 dan Usman Haider yang tewas tahun lalu.Pemerintah India menyampaikan, kamp JeM yang diserang pada Selasa dipimpin oleh ipar Maulana Masood Azhar, Maulana Yousuf Azhar alias Ustad Ghouri. Yosouf adalah satu dari tujuh warga negara Pakistan yang merencanakan pembajakan pesawat dengan nomor penerbangan IC-814 tujuan Kandahar di tahun 1999. Sebagai imbalan atas para sandera, Masood Azhar (ditangkap pada 1994) dan dua lainnya dibebaskan dari penjara. Demikian dilansir dari Indian Express, Rabu (27/2).
Masood Azhar lahir di Bahawalpur, Pakistan, pada 10 Juli 1968, salah satu dari 12 anak guru sekolah Bakhsh Shabir; keluarga itu mengelola peternakan sapi perah dan susu. Azhar bergabung dengan Jamia Islamia di Masjid Binori Pakistan dan kemudian diberi pekerjaan mengajar.Selepas dari Binori, dia memainkan peran penting dalam pembentukan Taliban di Pakistan selain Harkat-ul Ansar, yang kemudian bernama Harkat-ul Mujahidin, pendahulu JeM.
Azhar dinyatakan gagal menyelesaikan pelatihan militernya selama 40 hari di sebuah kamp Harkat di Afghanistan. Dia bergabung saat perang melawan Rusia dan terluka. Harkat menunjuknya sebagai kepala departemen motivasi, dan dia mulai mengedit publikasi Harkat.
Aksi terorisme pertama Azhar adalah melawan Angkatan Darat Pakistan ketika ia mempertanyakan peran kontingen (yang berada dalam misi PBB) melawan kelompok jihad di Somalia. Azhar juga bertemu Sajjad Afghan yang kemudian menjadi pimpinan Harkat di Kashmir, yang kemudian dibunuh di India.
Ketika Harkat memutuskan untuk beroperasi di Kashmir pada tahun 1994, sebuah kelompok baru dibentuk dengan menggabungkan Harkat-ul-Mujahidin dengan kelompok sempalan Harkat-e-Jihad-e-Islami.
Masood Azhar kemudian menjadi sekretaris jenderal Harkat, dan merupakan orator terbaik. Harkat memperkenalkan kader asing, terutama veteran perang Afghanistan, ke Kashmir.
Dalam misi perekrutan dan penggalangan dana, Azhar mengunjungi Zambia, Abu Dhabi, Arab Saudi dan Inggris. Pertemuannya dengan Mufti Ismail dari masjid Southall diikuti dengan kunjungan ke Mongolia dan Albania. Dia juga mengunjungi Nairobi dan Kenya.
Pada 1994, Azhar terbang ke New Delhi dari Dhaka sebagai warga negara Portugis kelahiran Gujarat, Wali Adam Issa. Dia menuju Deoband dengan dua anggota Harkat dari Kashmir. Di Srinagar, dia bertemu komandan Harkat Sajad Afghan dan Amjad Bilal. Azhar dan Afghan pergi ke Anantnag, di mana mereka ditangkap pada 10 Februari.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kelahiran negara Pakistan adalah awal mula konflik Bangladesh ini.
Baca SelengkapnyaIran menyerang Pakistan sehari sebelumnya, menyasar kelompok milisi di Provinsi Balochistan, dekat perbatasan kedua negara.
Baca SelengkapnyaSebuah masjid dibakar dan seorang ulama dibunuh dalam bentrokan kelompok agama India.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia diminta proaktif mengingatkan India karena bisa mengganggu perdamaian dunia.
Baca SelengkapnyaMassa muslim mengamuk setelah menuduh dua pria anggota komunitas Kristen melakukan penistaan Alquran. Ratusan orang ditangkap atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaPasukan separatis bersenjata di Pakistan menyerang kantor polisi, jalur kereta api, dan jalan raya hingga menewaskan 73 orang.
Baca SelengkapnyaDua mahasiswa terluka dalam serangan ini dan kini sedang dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaJamaah Islamiyah Umumkan Bubarkan Diri, Akan Patuh Pada NKRI
Baca SelengkapnyaDiplomat Indonesia bersama dengan sejumlah diplomat negara lainnya menjadi korban serangan teroris saat dalam perjalanan menuju sebuah acara di Pakistan.
Baca SelengkapnyaPara anggotanya hingga kini diakui sebagai veteran oleh Pemerintah Indonesia
Baca SelengkapnyaKeterkaitan Al Zaytun dengan Negara Islam Indonesia (NII) sudah begitu banyak diungkap berbagai pihak. Hal ini tentu harus menjadi perhatian serius pemerintah.
Baca SelengkapnyaSayap media militer Pakistan, Inter-Services Public Relations (ISPR) mengatakan pihaknya berhasil menyasar sasaran "dalam operasi berbasis intelijen".
Baca Selengkapnya