Mengajak berjihad bareng ISIS, bayi Indonesia bikin heboh
Merdeka.com - Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kembali buat heboh dunia dengan calon jihadis barunya yang masih bayi. Hal itu menjadi ironi, khususnya bagi Indonesia karena pada unggahan foto tersebut ada sebuah pesan berbahasa Indonesia.
Dari foto yang beredar, tampak si jabang bayi tengah terlelap dengan granat dan senapan disampingnya, serta sebuah pesan yang bertuliskan ,"om dan tante ayo hijrah atau berjihad di tempatnya, dari calon teroris Yahya Indonesia," seperti dikutp Mirror, Sabtu (8/8).
Foto yang menghebohkan beberapa media dunia ini menjadi konsen tersendiri untuk Indonesia, mengingat statusnya sebagai negara dengan muslim terbesar di dunia.
-
Apa misi Helmy Yahya? “Jadi saya punya misi untuk membantu anak muda dan UMKM ini scale up daya saing dan daya kreatif mereka,“ tutup Helmy Yahya.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Kenapa pelaku utama ikut Yasinan? 'IS ikut pada Yasinan malam pertama di kediaman korban agar tidak ada yang mencurigai atas perbuatan nya,' katanya, dilansir Antara, Kamis (5/9).
-
Siapa ayah Yanwar Jumowo? Melansir dari video unggahan saluran Youtube TNI AD, ia merupakan putra dari Tarman yang memiliki profesi sebagai Pegawai Negeri Sipil serta menjalankan pekerjaan sampingan sebagai tukang cukur.
-
Siapa yang terlibat dalam penyebaran Islam? Salah satu tokoh terkenal dari Kesultanan Demak adalah Sunan Kalijaga.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
Kendati demikian, sebuah media Australia, Sydney Morning Herald telah mempublikasi sebuah rekaman dokumenter tentang perekrutan ISIS di sebuah masjid di Jakarta pada Sabtu (8/8).
Dalam video yang diambil oleh Noor Huda Ismail berfokus pada sekumpulan orang yang tengah duduk melingkar dan sedang mengucap sumpah pengabdian mereka menjadi seorang Jihadis.
Secara terbuka seorang narasumber yang bernama Budi Waluyo tidak segan mengatakan jika apa yang telah dilakukannya adalah kemauan diri sendiri tanpa embel-embel apapun.
"Begitu banyak yang tertarik untuk menjadi bagian dari ISIS, mereka tertarik untuk mendengarkan langsung bagaimana Sheikh al-Baghdadi membentuk sebuah Negara Islam Irak dan Suriah pada Juni tahun lalu," tutur Budi dalam video itu.
Memang sudah beredar di media sosial, ISIS tak hanya merekrut mereka yang sudah dewasa atau dalam usia matang, namun juga anak-anak yang belum mengerti apa-apa. Dan anak-anak tak berdosa itu kemudian dijadikan mesin pembunuh mereka.
Beberapa waktu lalu di Suriah, sekitar belasan anak usia sembilan hingga 13 tahun menjadi algojo (pembunuh) tahanan militan ISIS. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim Densus 88 Polri sedang mengusut proses rekrutmen jaringan terorisme melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaAjakan ke Suriah sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab
Baca SelengkapnyaDensus 88 mengungkapkan awal mula terduga teroris remaja berinisial HOK terpapar ideologi ISIS hingga berujung keinginan melakukan bom bunuh diri
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan anggota kelompok Daulah Islamiyah yang masih terafiliasi dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan pada Jumat (14/7) lalu. Kedua terduga teroris tersebut berinisial HSN alias UL dan OS alias O.
Baca SelengkapnyaAswin mengatakan, HOK menjadi salah satu simpatisan ISIS. HOK berbaiat dengan ISIS melalui media sosial
Baca SelengkapnyaKedua terduga teroris itu berinisial RJ dan AM. Petugas melakukan penangkapan pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaDia lantas mengajak generasi muda benar-benar memahami dan menerapkan nilai-nilai toleransi sesuai dengan Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
Baca SelengkapnyaHOK membeli bahan peledak memakai uang jajan dari orangtuanya
Baca SelengkapnyaNoor Huda berpesan agar masyarakat tidak terpaku pada stereotipe atau subjektivitas yang berlaku di masyarakat.
Baca SelengkapnyaSebanyak dua teroris jaringan Anshor Daulah, LHM dan DW yang bekerja sebagai tenaga pendidik di Bima, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditangkap.
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap pelajar karena diduga hendak melakukan teror bom di sejumlah rumah ibadah di Malang, Jawa Timur.
Baca Selengkapnya