Mengapa sebagian besar penduduk China malah ogah punya dua anak?
Merdeka.com - Pemerintah China akhirnya mengakhiri peraturan 'satu anak lebih baik' di negaranya. Sebagian menyambut baik, namun ada yang malah tidak peduli dengan kebijakan pemerintah ini.
Kebijakan satu anak ini diganti dengan dua anak. Kebijakan satu anak dulunya diterapkan untuk mencegah populasi China bertambah di luar kendali.
Namun, kini pemerintah China berubah pikiran. Lantaran melihat populasinya semakin menua, mereka akhirnya mencabut kebijakan satu anak.
-
Apa yang membuat orang merasa kecewa? 'Kekecewaan terbesar adalah saat orang yang kita cintai menjadi sumber kekecewaan itu sendiri.'
-
Mengapa orang merasa kecewa? Kecewa adalah puncak dari kemarahan yang sudah tidak bisa lagi dilampiaskan melalui emosi yang meluap-luap.
-
Kenapa milenial sulit mengatur keuangan? Salah satu faktor utama yang membuat milenial sering menghadapi masalah keuangan adalah perubahan prioritas yang disebabkan oleh perkembangan zaman. Mereka lebih memprioritaskan pengalaman hidup, seperti berlibur, bersantai di kafe, atau membeli barang-barang untuk menunjang penampilan di media sosial, sehingga mengabaikan pentingnya menabung atau berinvestasi.
-
Kenapa orang enggan menikah karena fokus karir? Di era yang serba modern ini, sejumlah individu cenderung lebih mengutamakan karier atau ambisi pribadi ketimbang menjadikan pernikahan sebagai prioritas.
-
Kenapa keuangan seseorang bisa memburuk? Kebiasaan yang tidak baik ini tidak hanya menghambat kesuksesan finansial, tetapi juga dapat memperburuk keadaan keuangan individu.
-
Kenapa pernikahan di usia muda jadi masalah? Banyak yang beranggapan bahwa risiko hanya menimpa perempuan karena mereka yang seringkali menjadi korban dari pernikahan anak. Namun, laki-laki yang menikah di usia belia juga menghadapi konsekuensi serius yang sering kali diabaikan.
Perubahan kebijakan ini diumumkan setelah para pimpinan Partai Komunis China mengadakan rapat sepekan ini. Usulan kebijakan itu harus disetujui oleh pimpinan legislatif sebelum diberlakukan.
Walaupun begitu, banyak warga yang tidak antusias dengan kebijakan ini. Survey online mengatakan sebanyak 43 persen penduduknya tidak mau punya anak lebih dari satu. Mengapa?
"Jika saja peraturan ini berlaku sejak beberapa tahun lalu mungkin saya mau memiliki dua orang anak, tapi saya sudah terlalu tua sekarang," komentar salah (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Insentif yang diberikan pemerintah, tak membuat warga China mau memiliki anak.
Baca SelengkapnyaJjumlah penduduk China berkurang 850.000 orang menjadi sekitar 1.411,75 juta pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaLaporan itu juga menyebutkan masyarakat semakin mendukung kelahiran anak di luar nikah.
Baca SelengkapnyaJumlah rata-rata kelahiran bayi di Korea Selatan tahun 2021 sebesar 0,81 kemudian angka ini turun di tahun 2022 menjadi 0,78.
Baca SelengkapnyaBanyak faktor yang menyebabkan warga Korea Selatan enggan menikah dan memiliki anak.
Baca SelengkapnyaAngka pernikahan di China pun terus mengalami penurunan sejak tahun 2014.
Baca SelengkapnyaJumlah penduduk China menjadi keunggulan kompetitif bagi pertumbuhan industri dan tenaga kerja murah.
Baca SelengkapnyaBiaya perawatan bayi kembar 4 itu mencapai Rp435 juta.
Baca SelengkapnyaIsu penurunan jumlah penduduk (atau depopulasi) masih jadi momok bagi beberapa negara, salah satunya China. Enggan menikah jadi salah satu penyebabnya.
Baca SelengkapnyaMayoritas warga China hanya punya tabungan di bawah Rp400 juta.
Baca SelengkapnyaAdik dari Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo mengungkap fenomena Gen Z dan millenial yang enggan punya anak.
Baca SelengkapnyaKrisis populasi Korea Selatan sebenarnya berakar dari kebijakan keluarga berencana.
Baca Selengkapnya