Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Varian Baru Virus Corona Afrika Selatan yang Mutasinya Mencemaskan

Mengenal Varian Baru Virus Corona Afrika Selatan yang Mutasinya Mencemaskan Virus Corona. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Virus corona varian baru yang terdeteksi di Afrika Selatan diketahui memiliki mutasi yang luar biasa sehingga menimbulkan kekhawatiran para ilmuwan karena virus ini berpotensi tidak mampu dicegah oleh vaksin yang ada.

Dilansir dari laman the Straits Times, Jumat (26/11), berikut informasi yang diketahui sejauh ini mengenai varian baru ini:

T: Apa yang kita ketahui dari varian baru B.1.1.529?

J: Varian ini pertama terdeteksi di Afrika Selatan dan cukup mencemaskan karena memiliki mutasi yang banyak dan itu bisa mempengaruhi karakteristik virus.

Tanda-tanda awal memperlihatkan varian ini menyebar cepat di Provinsi Gauteng, lokasi yang populasinya cukup padat mencapai sekitar 15 juta jiwa. Varian ini sudah menyebar ke delapan provinsi lainnya di Afsel.

Institut Nasional Penyakit Menular Afsel kemarin mengatakan sudah mendeteksi 22 kasus dari varian ini dan kasus lain masih sedang dalam tahap penyelidikan. Ilmuwan memperkirakan varian ini bisa berpotensi mencakup 90 persen kasus Covid-19 di Gauteng.

Afrika Selatan kemarin mencatat 2.465 kasus baru Covid-19.

Selain itu varian dari virus ini juga tercatat ada di negara tetangga Afsel, Botswana dan menyebar jauh ke Hong Kong, setelah seorang pria 36 tahun terbang dari Afsel pada 11 November lalu. Dia dites positif mengidap varian ini dua hari kemudian ketika tengah menjalani karantina.

Dia kemudian menulari pria 62 tahun yang menginap di hotel yang sama. Pria itu diketahui memakai masker yang ada katupnya dan virus itu keluar ketika dia bernapas. Partikel virus itu menyebar ke koridor hotel.

T: Mengapa varian ini mencemaskan?

J: Salah satu yang ditakutkan adalah varian baru ini bisa mengurangi efektivitas vaksin karena banyaknya jumlah mutasi.

Sebagian besar vaksin "mengajari" tubuh bagaimana menciptakan antibodi yang bisa menetralkan mahkota protein virus yang menjadi sarana virus menempel ke sel manusia. Namun varian baru ini memiliki mutasi yang banyak di bagian mahkota proteinnya dan itu menimbulkan kekhawatiran bisa berdampak pada efikasi vaksin.

Varian ini memiliki 32 mutasi di bagian mahkota protein--sekitar dua kali lipat dari varian Delta.

Profesor Penny Moore, virologis di Universitas Witwatersrand di Johannesburg, Afrika Selatan, mengatakan model komputer memperlihatkan varian ini kemungkinan mampu menghindari bagian dari respons imun yang diproduksi sel T.

Kekhawatiran lain adalah varian ini menyebar sangat cepat. Virologis Afsel Tulio de Oliveira mengatakan varian baru ini sekarang "mendominasi seluruh kasus penularan di Afsel dalam waktu kurang dari dua pekan. Sebelumnya varian Delta masih dominan sampai munculnya varian baru ini.

Belum diketahui apakah varian baru ini bisa menyebabkan penyakit yang lebih parah karena penelitian masih berlangsung.

"Kami belum tahu banyak mengenai varian ini. Yang kami tahu varian ini memiliki jumlah mutasi yang luar biasa banyak. Kekhawatirannya adalah ketika virus memiliki banyak mutasi maka bisa berpengaruh pada karakteristik virus," kata Dr Maria Van Kerkhove, kepala teknis tim WHO dalam penanganan Covid-19.

T: Apa yang sudah dilakukan terhadap varian ini?

J: WHO hari ini menggelar rapat khusus untuk membahas penanganan varian baru ini.

Penelitian masih berlangsung di Afrika Selatan untuk lebih memahami varian ini dan dampaknya terhadap vaksin.

"Kita perlu lebih memahami bagaimana virus ini menyebar karena semakin menyebar, maka virus ini akan semakin bermutasi," kata Dr Van Kerkhove.

Dr Michael Ryan, direktur eksekutif WHO Program Darurat Kesehatan memperingatkan agar kita jangan terlalu reaktif dalam menanggapi varian baru ini.

"Ini selalu terjadi. Virus berevolusi dan kita akan mendapatkan banyak varian. Ini bukan akhir dunia, langit tidak runtuh. Kita akan selalu menemukan varian baru dan kita tidak mau membuat orang menghabiskan waktunya hanya untuk khawatir setiap hari," kata Dr Ryan.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO

WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.

Baca Selengkapnya
FOTO: Lonjakan Varian Baru Mpox atau Cacar Monyet Meluas, Penyebaran Virus Sudah ke Asia dan Eropa
FOTO: Lonjakan Varian Baru Mpox atau Cacar Monyet Meluas, Penyebaran Virus Sudah ke Asia dan Eropa

Selain dilaporkan dari Republik Demokratik Kongo, Kenya, Rwanda, dan Uganda, juga terdeteksi di Asia dan Eropa.

Baca Selengkapnya
Negara Eropa Ini Laporkan Kasus Pertama Cacar Monyet dari Varian yang Lebih Menular di Luar Afrika
Negara Eropa Ini Laporkan Kasus Pertama Cacar Monyet dari Varian yang Lebih Menular di Luar Afrika

WHO kemarin mengumumkan wabah mpox atau cacar monyet kini dalam status darurat kesehatan global.

Baca Selengkapnya
Wabah Mpox Melanda Afrika, Penyakit Menular Mematikan Ini Sudah Merenggut 1.456 Jiwa, Catat Gejalanya
Wabah Mpox Melanda Afrika, Penyakit Menular Mematikan Ini Sudah Merenggut 1.456 Jiwa, Catat Gejalanya

Penyakit ini sebelumnya disebut monkeypox dan hingga kini sudah ada 38.465 kasus di benua Afrika.

Baca Selengkapnya
Gejala Covid Pirola yang Wajib Dikenali, Varian Baru Corona yang Tengah Berkembang
Gejala Covid Pirola yang Wajib Dikenali, Varian Baru Corona yang Tengah Berkembang

Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Alasan WHO Naikkan Status Mpox Jadi Darurat Kesehatan
Menkes Ungkap Alasan WHO Naikkan Status Mpox Jadi Darurat Kesehatan

WHO menaikkan status Mpox menjadi darurat kesehatan pada 14 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura

Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Melonjak, Ini Stategi Kemenkes Cegah Penyebaran
Kasus Covid-19 Melonjak, Ini Stategi Kemenkes Cegah Penyebaran

Kemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.

Baca Selengkapnya
Data Kasus Covid-19 di Indonesia Sepekan Terakhir
Data Kasus Covid-19 di Indonesia Sepekan Terakhir

Terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya