Mengenal Varian Baru Virus Corona Afrika Selatan yang Mutasinya Mencemaskan
Merdeka.com - Virus corona varian baru yang terdeteksi di Afrika Selatan diketahui memiliki mutasi yang luar biasa sehingga menimbulkan kekhawatiran para ilmuwan karena virus ini berpotensi tidak mampu dicegah oleh vaksin yang ada.
Dilansir dari laman the Straits Times, Jumat (26/11), berikut informasi yang diketahui sejauh ini mengenai varian baru ini:
T: Apa yang kita ketahui dari varian baru B.1.1.529?
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana flu menyebar? Flu merupakan infeksi virus pada saluran pernapasan yang menyebar terutama melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), virus ini menyebar melalui tetesan kecil yang dikeluarkan oleh penderita saat batuk, bersin, atau bahkan berbicara. Tetesan ini dapat terhirup oleh orang lain atau menempel pada permukaan seperti gagang pintu atau meja. Jika seseorang menyentuh permukaan yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh hidung, mulut, atau mata mereka, kemungkinan besar mereka akan tertular flu.
-
Apa itu viral? Melansir dari berbagai sumber, Kamis (3/8), berikut kumpulan nama-nama pekerjaan di bidang kesehatan dan bisnis dalam Bahasa Inggris beserta artinya.
-
Kapan virus muncul? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
J: Varian ini pertama terdeteksi di Afrika Selatan dan cukup mencemaskan karena memiliki mutasi yang banyak dan itu bisa mempengaruhi karakteristik virus.
Tanda-tanda awal memperlihatkan varian ini menyebar cepat di Provinsi Gauteng, lokasi yang populasinya cukup padat mencapai sekitar 15 juta jiwa. Varian ini sudah menyebar ke delapan provinsi lainnya di Afsel.
Institut Nasional Penyakit Menular Afsel kemarin mengatakan sudah mendeteksi 22 kasus dari varian ini dan kasus lain masih sedang dalam tahap penyelidikan. Ilmuwan memperkirakan varian ini bisa berpotensi mencakup 90 persen kasus Covid-19 di Gauteng.
Afrika Selatan kemarin mencatat 2.465 kasus baru Covid-19.
Selain itu varian dari virus ini juga tercatat ada di negara tetangga Afsel, Botswana dan menyebar jauh ke Hong Kong, setelah seorang pria 36 tahun terbang dari Afsel pada 11 November lalu. Dia dites positif mengidap varian ini dua hari kemudian ketika tengah menjalani karantina.
Dia kemudian menulari pria 62 tahun yang menginap di hotel yang sama. Pria itu diketahui memakai masker yang ada katupnya dan virus itu keluar ketika dia bernapas. Partikel virus itu menyebar ke koridor hotel.
T: Mengapa varian ini mencemaskan?
J: Salah satu yang ditakutkan adalah varian baru ini bisa mengurangi efektivitas vaksin karena banyaknya jumlah mutasi.
Sebagian besar vaksin "mengajari" tubuh bagaimana menciptakan antibodi yang bisa menetralkan mahkota protein virus yang menjadi sarana virus menempel ke sel manusia. Namun varian baru ini memiliki mutasi yang banyak di bagian mahkota proteinnya dan itu menimbulkan kekhawatiran bisa berdampak pada efikasi vaksin.
Varian ini memiliki 32 mutasi di bagian mahkota protein--sekitar dua kali lipat dari varian Delta.
Profesor Penny Moore, virologis di Universitas Witwatersrand di Johannesburg, Afrika Selatan, mengatakan model komputer memperlihatkan varian ini kemungkinan mampu menghindari bagian dari respons imun yang diproduksi sel T.
Kekhawatiran lain adalah varian ini menyebar sangat cepat. Virologis Afsel Tulio de Oliveira mengatakan varian baru ini sekarang "mendominasi seluruh kasus penularan di Afsel dalam waktu kurang dari dua pekan. Sebelumnya varian Delta masih dominan sampai munculnya varian baru ini.
Belum diketahui apakah varian baru ini bisa menyebabkan penyakit yang lebih parah karena penelitian masih berlangsung.
"Kami belum tahu banyak mengenai varian ini. Yang kami tahu varian ini memiliki jumlah mutasi yang luar biasa banyak. Kekhawatirannya adalah ketika virus memiliki banyak mutasi maka bisa berpengaruh pada karakteristik virus," kata Dr Maria Van Kerkhove, kepala teknis tim WHO dalam penanganan Covid-19.
T: Apa yang sudah dilakukan terhadap varian ini?
J: WHO hari ini menggelar rapat khusus untuk membahas penanganan varian baru ini.
Penelitian masih berlangsung di Afrika Selatan untuk lebih memahami varian ini dan dampaknya terhadap vaksin.
"Kita perlu lebih memahami bagaimana virus ini menyebar karena semakin menyebar, maka virus ini akan semakin bermutasi," kata Dr Van Kerkhove.
Dr Michael Ryan, direktur eksekutif WHO Program Darurat Kesehatan memperingatkan agar kita jangan terlalu reaktif dalam menanggapi varian baru ini.
"Ini selalu terjadi. Virus berevolusi dan kita akan mendapatkan banyak varian. Ini bukan akhir dunia, langit tidak runtuh. Kita akan selalu menemukan varian baru dan kita tidak mau membuat orang menghabiskan waktunya hanya untuk khawatir setiap hari," kata Dr Ryan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaSelain dilaporkan dari Republik Demokratik Kongo, Kenya, Rwanda, dan Uganda, juga terdeteksi di Asia dan Eropa.
Baca SelengkapnyaWHO kemarin mengumumkan wabah mpox atau cacar monyet kini dalam status darurat kesehatan global.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini sebelumnya disebut monkeypox dan hingga kini sudah ada 38.465 kasus di benua Afrika.
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaWHO menaikkan status Mpox menjadi darurat kesehatan pada 14 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca Selengkapnya