Mengenal Virus Langya yang Baru Terdeteksi di China, Sudah Tulari 35 Orang
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 belum dinyatakan berakhir, tapi virus baru yang memicu penyakit muncul lagi. Virus baru yang bisa menular dari hewan ke manusia terdeteksi di China, menjangkiti 35 orang, menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Taiwan (CDC).
Virus ini disebut Langya henipa (LayV) dan ditemukan di dua provinsi di China timur. Menurut laporan, ini pertama kalinya virus Henipa ditemukan pada manusia.
Apa itu virus henipa dan seberapa bahayakah? Berikut penjelasannya dikutip dari laman 9News, Rabu (10/8).
-
Kenapa muncul wabah misterius ini? Para pejabat China dengan cepat memberikan penjelasan, menekankan masyarakat tidak perlu panik. Para pejabat mengaitkan peningkatan kasus penyakit mirip pneumonia ini dengan kombinasi patogen umum selama musim dingin pertama tanpa pembatasan Covid-19 yang ketat.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan virus muncul? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
LayV adalah contoh virus Henipa zoonosis (virus yang berasal dari hewan lalu menular ke manusia). Virus ini masuk dalam keluarga virus Henipa. Dua spesies telah terdeteksi sebelumnya; virus Hendra (pertama kali terdeteksi di Brisbane) dan virus Nipah, kedua virus ini menyebabkan penyakti parah dan terkadang bisa berakibat fatal.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan virus Henipa sebagai ancaman keselamatan hayati Level 4. Data menyebutkan, kisaran tingkat kematian antara 40 dan 75 persen. Sejauh ini tidak ada kematian yang dilaporkan dalam kasus LayV.
Apa yang disebut virus zoonosis?
Penyakit zoonosis didefinisikan sebagai penyakit menular yang menular antara spesies; baik dari hewan ke manusia, atau dari manusia ke hewan.
Contoh penyakit zoonosis lainnya yaitu Covid-19, cacar monyet, dan virus Hendra (HeV).
Asal usul virus Langya
Hasil tes 20 lebih hewan liar menunjukkan sejenis hewan pengerat mirip tikus kemungkinan menjadi reservoir alami LayV.
Pasien-pasien Layv memiliki riwayat kontak dengan hewan, menurut penelitian yang diterbitkan Jurnal Kedokteran New England.
Gejala virus LayV
Gejala bagi orang yang tertular LayV di antaranya demam, kelelahan, batuk, kehilangan selera atau nafsu makan, nyeri otot, mual, sakit kepala, dan muntah-muntah.
Belum ada kasus Langya yang dilaporkan di luar China. Penelitian juga menyebutkan penularan Langya dari manusia ke manusia belum diamati.
"Penelusuran kontak dari sembilan pasien dengan 15 kontak dekat anggota keluarga mengungkapkan tidak ada penularan kontak dekat LayV," tulis para peneliti dalam jurnal tersebut.
"Tapi ukuran sampel kami sangat kecil untuk memastikan status penularan LayV dari manusia ke manusia."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus pneumonia misterius baru-baru ini menghebohkan China.
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia tengah melonjak di China sejak pertama kali dilaporkan pada 13 November 2023.
Baca SelengkapnyaPeneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaSeluruh pasien merupakan laki-laki berusia 23-50 tahun. Semuanya tertular melalui kontak seksual.
Baca SelengkapnyaPenyakit Pernapasan Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaKepala sebuah klinik di Tokyo, Ando Sakuro mengatakan bahwa sepuluh orang telah teruji positif setiap hari sejak akhir Juni.
Baca SelengkapnyaMunculnya wabah misterius ini mirip dengan awal kemunculan Covid-19 tiga tahun lalu.
Baca SelengkapnyaNgabila berujar, empat kasus ini merupakan temuan yang berbeda dan tak berkaitan satu sama lain.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca Selengkapnya